X

Sejarah Akuntansi Konvensional

Asal mula akuntansi dikaitkan dengan hasil karya seorang ahli matematika Italia pada zaman renaissance, yaitu Luca Pacioli (1494) dalam bukunya yang berjudul ” Summa de Arithmatica Geometria Propotione et Propotionalite.” Terdapat sebuah bab tentang “Double Entry Accounting System” yang  dijadikan acuan bagi ilmu akuntansi konvensional. Setelah  dilakukan  berbagai  penelitian  sejarah dan arkeologi, banyak data yang membuktikan sebelum  Pacioli sudah  dikenal istilah akuntansi (Harahap, 2001:34). Terdapat kesenjangan pada kalangan pelajar dan penemu di Barat, yaitu sumbangan peradaban terutama Islam terhadap kemajuan tersebut disembunyikan faktanya. Konsep dasar akuntansi berhubungan erat dengan double entry bookkeeping system yang menjadi titik tolak sistem akuntansi.

Sistem pembukuan adalah sejarah akuntansi secara umum yang melibatkan pembuatan setidaknya dua masukan (input) untuk setiap transaksi, yaitu satu debit di setiap rekening dan satu kredit di rekening lain. Jumlah keseluruhan debit harus selalu sama dengan jumlah keseluruhan kredit atu harus selalu seimbang sehingga memudahkan pemeriksaan jika terjadi kesalahan. Berdasarkan pendapat mayoritas ilmuwan, sistem pencatatan sederhana telah ada sekitar tahun 3000 SM.

Pada waktu itu sudah terbentuk peradaban tua, yaitu peradaban Kaldea-Babilonia, Asiria, dan Samaria yang dikenal sebagai pembentuk sistem pemerintahan pertama di dunia, pembentuk sistem bahasa tulisan tertua, dan pembuat catatan tertua. Ada juga peradaban Mesir yang terkenal dengan sistem perputaran mesin keuangan dan departemen. Peradaban lain adalah Cina dengan dasar akuntansi pemerintahan yang memainkan peran kunci dalam dinasti Chao (1122 – 256 SM). Peradaban Yunani dengan manajer estat Appoloniusnya yang bernama Zenon memperkenalkan ruang lingkup akuntansi pertanggungjawaban yang luas pada tahun 256 SM.

Peradaban Roma juga turut andil dalam pengembangan sistem pembukuan berdasarkan hukum yang menentukan pembayar pajak harus membuat laporan posisi keuangan dan hak warga negara tergantung tingkat kekayaan. Hal yang tidak mungkin dilupakan adalah peran bangsa Arab atas sumbangan yang sangat berharga, yaitu sistem numerik yang jauh lebih sederhana daripada sistem numerik Romawi. Tidak bisa terbayangkan apabila unsur sistem akuntansi yang telah mencapai transaksi trilyunan masih menggunakan sistem angka romawi. Jika ditelusuri lagi, sistem penemuan macam macam akuntansi (double entry) dilakukan oleh para pedagang sehingga mereka dengan cepat menyebarkan sistem akuntansi. Tidak ada yang dapat menyangkal sebuah kebenaran bangsa Arab adalah bangsa pedagang ulung. Bahkan nabi Muhammad sejak masih remaja ikut melakukan perjalanan untuk berniaga. Peradaban Mesir juga memegang kendali perdagangan dunia pada masanya.

Sebuah peradaban dengan perdagangan yang diterima dunia mungkin mempunyai sistem akuntasi yang memadai. Kehadiran pembukuan pada berbagai peradaban tersebut masing-masing telah memenuhi prasyarat tujuh prakondisi yang dikemukakan oleh C. Littleton. Tujuh prasyarat tersebut adalah seni menulis, aritmatika, kekayaan individu, uang sebagai perantara dalam perekonomian, transaksi kredit, perniagaan, dan modal. Buku pertama tentang pembukuan berpasangan muncul pada tahun 1340 oleh Massari dari Genoa yang mendahului Paciolo kurang lebih selama dua ratus tahun.

Bahkan Raymond de Rover menggambarkan perkembangan awal siklus akuntansi di Italia pada pencapaian pedagang-pedagang Italia antara 1250 – 1400 Masehi dengan pembukuan berpasangan. Di Italia juga disebutkan penggunaan akuntansi sebagai pengendalian manajemen sejak 1400. Perkembangan akuntansi saat itu juga telah mengenalkan cost, accrual, dan deferred. Bentuk-bentuk persamaan dasar akuntansi berpasangan yang belum sempurna telah ada dalam peradaban Inca kuno dalam tahun 1577. Adanya fakta-fakta tersebut mengukuhkan peradaban-peradaban kuno yang telah mengawali pembukuan jauh sebelum buku pastor Itali, Luca Pacioli.

Itulah sejarah akuntansi lengkap secara konvensional yang telah diketahui sehingga bisa mendapat gambaran perkembangan akuntasi yang mungkin semula masih belum diketahui.

Categories: Dasar Akuntansi