X

4 Manfaat Desentralisasi Akuntansi Manajemen Terlengkap

Perusahaan besar biasanya memiliki banyak bidang pertanggungjawaban yang berhubungan dengan pengambilan keputusan, yaitu sentralisasi dan desentralisasi. Desentralisasi adalah proses pendelegasian wewenang dari pimpinan kepada jenjang yang lebih rendah dan diwujudkan melalui pembentukan unit-unit yang disebut divisi.

Perbedaan divisi berdasarkan jenis barang atau jasa yang diproduksi,  garis geografis, atau jenis pertanggungjawaban terletak pada pusat biaya, pusat pendapatan, pusat laba, dan pusat investasi. Peran dan manfaat akuntansi manajemen berlaku dalam hal desentralisasi.

Ada empat istilah kunci dalam penerapan desentralisasi, yaitu delegasi, wewenang, tanggungjawab, dan akuntabilitas. Delegasi adalah pembagian tugas-tugas pekerjaan kepada bawahan dan kekuasaan manajer untuk mengambil keputusan di dalam sebuah organisasi. Wewenang/otoritas adalah hak untuk membuat keputusan yang dibutuhkan untuk melaksanakan tugas yang berikan.

Tanggungjawab adalah kewajiban yang harus dilakukan oleh penerima otoritas untuk mencapai hasil yang ditetapkan. Akuntabilitas adalah pengukuran terhadap pencapaian hasil yang dipenuhi dalam pembuatan laporan kinerja berkala. Pusat pertanggungjawaban adalah suatu unit organisasi  yang dipimpin oleh seorang manajer yang bertanggungjawab tentang manfaat akuntansi manajemen dalam informasi.

Manfaat desentralisasi akuntansi manajemen sebagai berikut.

1.  Sebagai Informasi untuk Mengukur Akuntabilitas

Informasi dan fungsi laporan keuangan itu penting bagi para manajer yang bertanggung jawab terhadap hasil karena manajer tidak hanya mengendalikan, tetapi juga harus mengetahui dan memahami hal tersebut. Tanggungjawab mencakup akuntabilitas yang secara tidak langsung mencerminkan pengukuran kinerja berupa hasil aktual yang dibandingkan dengan hasil yang diperkirakan.

2.  Sebagai Informasi untuk Menilai Kinerja Pusat Biaya

Infomasi akuntansi sebagai ukuran kinerja pusat biaya adalah biaya itu sendiri sesuai kriteria uang menurut para ahli. Tidak ada biaya yang dapat dikendalikan secara keseluruhan oleh manajer pusat biaya. Masalah yang terjadi dalam bagian ini antara lain biaya, hubungan biaya dengan pusat biaya, dan jangka waktu dengan tanggungjawab ganda. Kinerja pusat biaya utamanya diukur berdasarkan efisiensi, mutu, dan manfaat akuntansi manajemen.

3.  Sebagai Informasi untuk Menilai Kinerja Pusat Laba

Informasi akuntansi sebagai ukuran kinerja adalah pendapatan khususnya laba. Manfaat akuntansi yang dipakai untuk penilaian kinerja pusat laba adalah pendapatan yang dikurangi beban. Pendapatan adalah ukuran moneter dari output dan perbedaan biaya dan beban dalam akuntansi yang berasal dari masukan (input) atau sumber daya yang dikonsumsi.

Laba sebagai ukuran kinerja memungkinkan manajemen senior untuk memakai ukuran yang lengkap. Setiap pusat laba adalah unit yang relatif independen sehingga manajer mempunyai pengendalian yang signifikan atas sebagian besar keputusan operasi yang berpengaruh terhadap laba.

Jenis jenis laporan keuangan berupa pertanggungjawaban dari pusat laba berupa laporan Laba Rugi. Kinerja pusat laba dinilai dari segi profitabilitas untuk memotivasi manajer agar memusatkan perhatiannya pada cara-cara memaksimalkan laba. Pelaporan laba dibatasi hanya pada unit organisasi yang mempunyai kendali atas pendapatan. Laporan Laba Rugi harus membedakan antara unsur-unsur laporan keuangan yang dapat dikendalikan langsung oleh manajer dengan unsur-unsur yang tidak dapat dikendalikan.

4.  Sebagai Informasi untuk Menilai Kinerja Pusat Investasi

Informasi dan ruang lingkup akuntansi yang dipakai untuk menilai kinerja pusat investasi adalah pendapatan, biaya, dan investasi. Dalam pusat investasi biasanya manajer memiliki tanggungjawab dan otoritas pengambilan keputusan yang memengaruhi biaya, pendapatan, dan investasi. Manajer pusat investasi mempunyai ekstensi untuk tindakan tertentu seperti pembelian aset jangka panjang, penentuan syarat-syarat kredit, penentuan tingkat persediaan, dan penetapan harga jual.

Sebagian besar divisi di sebuah perusahaan dapat diperlakukan sebagai pusat laba sekaligus pusat investasi. Kalau manajer divisi bisa memengaruhi keputusan-keputusan investasi secara signifikan dalam aktiva divisional yang dikendalikannya, divisi tersebut harus dianggap sebagai pusat investasi. Jika manajer divisi tidak dapat memengaruhi keputusan-keputusan investasi maka divisi tersebut dianggap sebagai pusat laba. Anak perusahaan atau cabang usaha biasanya diperlakukan sebagai pusat investasi.