X

Perbedaan Sentralisasi dan Desentralisasi dalam Akuntansi Manajemen

Istilah sentralisasi dan desentralisasi mungkin identik dengan pemerintahan. Ternyata kedua istilah tersebut juga dikenal dalam akuntansi manajemen. Sesuai hakikat akuntansi, desentralisasi dan sentralisasi memang ada dalam manajemen. Untuk memahami lebih lanjut tentang keduanya, simak perbedaan sentralisasi dan desentralisasi sebagai manfaat informasi akuntansi manajemen sebagai berikut.

1.  Pengertian Sentralisasi dan Desentralisasi

Sentralisasi berasal dari kata bahasa inggris, yaitu Centre yang berarti pusat atau tengah. Berdasarkan ruang lingkup akuntansi manajemen, sentralisasi adalah pemusatan seluruh wewenang kepada manajer atau orang-orang yang berada di  puncak struktur organisasi. Sentralisasi banyak dipakai oleh pemerintahan lama di Indonesia sebelum penerapan otonomi daerah. Secara terminologi, sentralisasi menurt B.N. Marbun dalam bukunya “Kamus Politik” adalah pola kenegaraan yang memusatkan seluruh pengambilan keputusan politik, ekonomi, dan sosial di satu pusat atau pemerintah pusat. Berdasarkan definisi, sistem sentralisasi adalah seluruh decition (keputusan/kebijakan) yang dikeluarkan oleh kantor pusat sehingga kantor di daerah-daerah atau kantor cabang tinggal menunggu instruksi dari pusat untuk melaksanakan kebijakan-kebijakan yang telah digariskan.

Desentralisasi adalah pendelegasian wewenang sesuai prinsip prinsip akuntansi untuk membuat keputusan dan kebijakan kepada manajer atau orang-orang yang berada di level bawah dalam suatu struktur organisasi. Sekarang ini banyak perusahaan atau organisasi yang menerapkan sistem desentralisasi karena bisa memperbaiki dan meningkatkan efektivitas serta produktivitas di suatu organisasi. Desentralisasi juga berarti penyerahan kewenangan dari kantor pusat kepada divisi-divisi atau cabang-cabang di bawahnya untuk mengatur urusan rumah tangganya sendiri sesuai dengan prakarsa dan aspirasi yang ada di divisi atau cabang tersebut.

2.  Keunggulan Sentralisasi dan Desentralisasi

Secara teoritis, sentralisasi memiliki keunggulan sebagai manfaat akuntansi manajemen bagi manajemen sebagai berikut.

  • Organisasi menjadi lebih ramping dan efisien karena seluruh aktivitas organisasi terpusat sehingga pengambilan keputusan lebih mudah tanpa harus menunggu lama aspirasi dari daerah atau cabang lainnya.
  • Perencanaan dan pengembangan organisasi lebih terintegrasi sehingga tidak butuh jenjang koordinasi yang terlalu jauh antara unit pengambilan keputusan dengan pihak yang akan melaksanakan atau terpengaruh oleh pengambilan keputusan tersebut.
  • Peningkatan resource sharing dan sinergi dengan sumber daya yang dapat dikelola secara lebih efisien karena dilakukan secara terpusat.
  • Pengurangan redundanciesaset dan fasilitas lain yang dapat dipergunakan secara bersama-sama tanpa harus menyediakan aset yang sama untuk pekerjaan yang berbeda-beda.
  • Perbaikan koordinasi sehingga koordinasi menjadi lebih mudah karena adanya unity of command.
  • Pemusatan expertise berupa keahlian anggota organisasi yang bisa dimanfaatkan secara maksimal karena pimpinan dapat memberi wewenang tertentu.

Konsep desentralisasi memiliki keunggulan sebagai berikut.

  • Jenjang manajemen lebih sedikit (flat) karena birokrasi berkurang.
  • Pengambilan keputusan manajemen akan berada di unit yang juga melaksanakan suatu kegiatan atau program kerja.
  • Lebih responsif terhadap perubahan karena setiap unit organisasi akan lebih mudah menghadapi situasi terkini karena pengambilan keputusan berada pada unit desentralisasi.
  • Lebih mendorong terciptanya kreativitas dan pengembangan ide baru karena unit-unit organisasi yang ada akan berupaya mengembangkan potensi masing-masing.
  • Motivasi karyawan lebih tinggi sehingga anggota organisasi akan memiliki rasa memiliki terhadap organisasi serta termotivasi untuk mengembangkan dan meningkatkan kinerja unit organisasinya.
  • Keterlibatan karyawan lebih besar yang sesuai dengan banyak penelitian bahwa partisipasi yang lebih tinggi akan meningkatkan kinerja organisasi.
  • Kapabilitas organisasional meningkat sehingga kecakapan organisasi akan lebih baik karena sumber daya manusia yang terlatih dan teruji dalam memimpin organisasi sudah tersedia.

3.  Kelemahan Sentralisasi dan Desentralisasi

Kelemahan sentralisasi sebagai berikut.

  • Kemungkinan terjadinya penurunan kecepatan dalam pengambilan keputusan dan kualitas keputusan karena seringkali tidak mempertimbangkan faktor-faktor yang memengaruhi pengambilan keputusan tersebut.
  • Demotivasi dan disinsentif bagi pengembangan unit organisasi sehingga anggota organisasi sulit mengembangkan potensi dirinya sebagai akibat tidak adanya wahana dan dominasi pimpinan yang terlalu tinggi.
  • Penurunan kecepatan untuk merespon perubahan lingkungan dan organisasi sangat bergantung pada daya respon orang-orang tertentu saja.
  • Peningkatan kompleksitas dalam pengelolaan organisasi sehingga semakin rumit karena banyaknya masalah pada level unit organisasi yang di bawah.
  • Perspektif luas, tetapi kurang mendalam karena pimpinan organisasi mengambil keputusan berdasarkan perspektif organisasi secara keseluruhan tanpa pertimbangan tentang implementasi akan seperti apa.

Kelemahan desentralisasi sebagai berikut.

  • Manajer di tingkat yang lebih rendah bisa membuat keputusan yang tidak sejalan dengan strategi umum perusahaan.
  • Kurangnya koordinasi antarmanajer atau antarpimpinan bisa terjadi.
  • Manajer di level yang lebih rendah bisa berbeda tujuan dengan tujuan perusahaan.
  • Cukup sulit untuk menyebarkan gagasan inovatif secara efektif.

Itulah perbedaan sentralisasi dan desentralisasi dalam akuntansi manajemen yang harus diketahui agar lebih mudah mempelajari sejarah akuntansi manajemen sehingga memahami tentang tugas akuntansi manajemen dan mampu menerapkan tujuan akuntansi manajemen.

Categories: Dasar Akuntansi