X

Perbedaan Beban dan Biaya dalam Akuntansi yang Wajib Diketahui

Berdasarkan hakikat akuntansi sering dikenal tentang istilah biaya dan beban. Ternyata biaya dan beban memiliki perbedaan, tetapi banyak orang yang menganggap keduanya sama. Ketahui terlebih dahulu tentang pengertian biaya dan beban agar tahu perbedaannya secara garis besar. Biaya adalah sumber ekonomi yang harus menjadi pengeluaran untuk kelangsungan bisnis yang sedang dijalankan. Beban adalah penurunan nilai ekonomi berupa pengeluaran uang atau penyusutan nilai aktiva.

Perbedaan antara biaya dan beban harus dipahami oleh para pemilik bisnis agar bisa cara memahami laporan keuangan perusahaan. Jenis jenis laporan keuangan meliputi biaya pengeluaran dan  pemasukan. Dalam istilah akuntansi bahasa Inggris, biaya adalah cost dan beban adalah expense. Perbedaan biaya dan beban dalam akuntansi secara lebih lanjut sebagai berikut.

1. Posisi dalam Laporan Keuangan

Perbedaan pertama terletak pada penyusunan laporan keuangan. Biaya dicatat dalam penyusunan neraca berupa biaya yang belum terpakai dan bisa memberi manfaat sehingga tergolong aktiva. Namun, beban akan masuk ke laporan laba-rugi sebagai pengeluaran yang telah terpakai dan tidak memberi manfaat pada masa depan.

2. Waktu/Periode Akuntansi

Perbedaan kedua terletak pada periode akuntansi. Biaya memiliki periode akuntansi lebih dari satu tahun (jangka panjang) karena dianggap sebagai pengeluaran modal. Beban memiliki periode akuntansi kurang dari satu tahun (jangka pendek) karena diambil dari pengeluaran pendapatan.

3. Nominal yang Dikeluarkan

Biaya dianggap sebagai pengeluaran modal karena nominal pengeluaran cukup besar (lebih besar dari beban). Sedangkan, beban dianggap sebagai pengeluaran pendapatan karena memiliki jumlah pengeluaran yang relatif lebih kecil.

Contoh Kasus

Contoh Kasus Biaya

  • Kyo membeli sebuah mobil untuk mempermudah perjalanan bisnis karyawan di dalam kota. Mobil tersebut mempunyai masa manfaat lebih dari 5 tahun sehingga digolong sebagai aset tetap.
  • Usaha Ibu Lastri mengalami perkembangan karena pelanggannya terus bertambah dan merambah sampai ke desa tetangga. Bu Lastri harus membeli motor baru untuk mengantarkan pesanan ke desa-desa lain karena motor yang ada di rumah telah dipakai anaknya untuk bekerja. Bu Lastri membeli motor baru seharga Rp15.000.000,- secara kontan. Jumlah ini harus ditulis oleh Bu Lastri di dalam neraca.

Contoh Kasus Beban

  • PT Kyo mengeluarkan biaya tambahan seperti pembelian bahan bakar, perawatan rutin setiap bulan, dan lain sebagainya untuk merasakan manfaat atas pembelian mobil tersebut.
  • Ibu Lastri kini harus mengeluarkan biaya rata-rata sebesar Rp100.000,- setiap bulan untuk bahan bakar. Beberapa bulan kemudian, Bu Lastri membawa motor ini ke bengkel untuk mengganti aki karena rusak sehingga harus mengeluarkan biaya sebesarRp200.000. Pengeluaran sebesar Rp100.000 dan Rp200.000 adalah beban sehingga harus ditulis oleh Bu Lastri dalam laporan laba-rugi dengan total Rp 300.000.

Setelah memahami perbedaan biaya dan beban secara komprehensif tentu akan mempermudah para pembaca untuk memahami unsur unsur laporan keuangan lainnya dan konsep dasar akuntansi. Setelah memahami semua hal tersebut tentunya cara membuat laporan keuangan dan cara memahami laporan keuangan menjadi lebih mudah untuk dipelajari. Jenis jenis akuntansi selanjutnya harus dipahami sehingga bisa memilih untuk lebih berkonsentrasi di bidang bidang akuntansi yang mana. Selamat berkarya!

Categories: Dasar Akuntansi