X

Sistem Akuntansi Biaya Perusahaan Jasa

Sistem Akuntansi Biaya Perusahaan, Salah satu jenis dari bidang-bidang akuntansi adalah akuntansi biaya. Di mana akuntansi biaya ini tidak jauh berbeda dengan akuntansi keuangan, sama-sama memiliki tujuan akhir berupa laporan keuangan yang dihasilkan dengan proses penyusunan dan pencatatan secara sistematis. Bedanya, sistem akuntansi biaya mencatat dan menyajikan laporan yang berisi biaya-biaya dalam proses produksi perusahaan. Lebih jelasnya akan kita urai tentang sistem akuntansi biaya berikut ini.

Pengertian Sistem Akuntansi Biaya

Sistem akuntansi biaya adalah sistem akuntansi yang berkaitan dengan pengelolaan dan pengawasan semua biaya perusahaan baik biaya yang sudah terjadi maupun yang akan terjadi. Entitas usaha yang pasti membutuhkan sistem akuntansi biaya adalah perusahaan manufaktur yang melakukan aktifitas usaha produksi mengolah bahan baku menjadi barang jadi.

Karena itu sistem akuntansi biaya perusahaan sangat erat kaitannya dengan fungsi produksi. Di mana kegiatan perusahaan manufaktur sebagian besar berada pada fungsi produksi. Jadi sistem akuntansi biaya pada perusahaan manufaktur adalah suatu sistem atau prosedur yang mengumpulkan, mencatat dan mengklasifikasi data-data biaya produksi maupun non produksi perusahaan yang kemudian disajikan dalam bentuk laporan keuangan pada periode tertentu.

(Baca juga  : Tujuan Laporan Keuangan)

Ada beberapa faktor yang berpengaruh dalam menyusun Sistem Akuntansi Biaya Perusahaan, yaitu :

  1. Metode yang digunakan

Terdapat 2 metode yang umum digunakan dalam sistem akuntansi biaya, yaitu full costing dan variable costing. Full costing adalah metode penentuan harga pokok suatu produk dengan pembebanan seluruh biaya produksi meliputi biaya tetap dan biaya variabel. Metode full costing ini membebankan semua biaya yang timbul dari proses produksi ke dalam harga jual suatu produk. Dasar dari metode ini berkembang dari anggapan bahwa semua biaya baik biaya tetap maupun variabel yang meliputi proses produksi hingga menghasilkan suatu produk harus diperhitungkan melalui harga atau pendapatan yang nantinya diperoleh dari penjualan produk tersebut.

Sedang variable costing adalah metode penentuan harga pokok suatu produk melalui penghitungan biaya-biaya variabel produksi saja. Metode ini dapat dipergunakan untuk menentukan titik harga terendah (minimum) suatu produk, karenanya biasa digunakan untuk menetapkan kebijakan harga untuk jangka pendek. Kelebihan dari variable costing memuat informasi biaya yang lebih detail dan jelas dibanding full costing.

  1. Sistem akuntansi yang digunakan

Dalam menyusun seluruh laporan biaya apakah menggunakan sistem biaya standar (standar costing) ataukah sistem biaya historis atau kegiatan (activity based costing). Standar costing adalah penghitungan biaya berdasarkan seluruh penyerapan biaya pada produk yang dihasilkan perusahaan. Sedangkan activity based costing adalah penghitungan biaya berdasar masing-masing aktifitas atau sumber daya produksi yang diserap oleh setiap produk.

  1. Proses produksi

Proses produksi yang dilaksanakan perusahaan berdasarkan pesanan konsumen ataukah persediaan yang ada di gudang.

(Baca juga : Sistem Akuntansi Biaya)

Fungsi yang Melingkupi Sistem Akuntansi Biaya

  1. Fungsi Produksi

Tanggung jawab dari fungsi produksi adalah membuat dokumen perintah dan prosedur produksi untuk dilanjutkan ke karyawan atau bagian yang ada di bawahnya yang terlibat dalam pelaksanaan proses produksi. Pada perusahaan manufaktur besar, biasanya fungsi ini dibantu oleh fungsi perencanaan dan pengawasan produksi dalam membuat order produksi yang dituangkan tertulis dalam dokumen surat order produksi. Surat Order Produksi akan dilampiri Surat Kebutuhan Bahan dan Jadwal Rencana Kegiatan Produksi. Fokus fungsi produksi ini adalah terlaksananya proses produksi sesuai dengan surat order produksi dan 2 surat yang melampiri.

  1. Fungsi Perencanaan dan Pengawasan Produksi

Merupakan fungsi staf yang membantu fungsi produksi dalam kegiatan perencanaan dan pengawasan proses produksi. Perencanaan produksi meliputi penghitungan rencana kebutuhan bahan, perlengkapan, dan peralatan yang diperlukan untuk memproduksi barang pesanan yang diterima dari fungsi penjualan. Perencanaan produksi tertuang dalam dokumen daftar kebutuhan bahan, daftar rencana kegiatan produksi. Selain penyusunan rencana kebutuhan, fungsi ini juga menyiapkan dokumen ijin produksi yang berisi penjelasan kuantitas produk yang diproduksi dan prioritas relatif produk.

(Baca juga : Cara Mudah Belajar Akuntansi)

  1. Fungsi Gudang

Fungsi gudang memiliki tanggung jawab untuk melayani permintaan bahan baku, bahan penolong serta bahan-bahan lain yang dibutuhkan untuk proses produksi suatu produk. Selain itu fungsi ini juga bertugas menerima produk barang jadi yang diserahkan oleh fungsi produksi.

  1. Fungsi Pengolahan Data Elektronik

Fungsi ini bertanggung jawab menerima dokumen ijin produksi dari fungsi perencanaan produksi. Dokumen ijin tersebut diperlukan untuk input dalam membuat dokumen perintah produksi, perintah bahan dan rencana kegiatan produksi.

  1. Fungsi Akuntansi Biaya

Tanggung jawab dari fungsi ini meliputi pencatatan mutasi tiap-tiap jenis persediaan bahan secara keuangan, pencatatan biaya produksi langsung, tak langsung dan biaya non produksi pada kartu biaya. Selain itu, fungsi ini juga bertugas mencatat semua pemakaian biaya ke dalam jurnal umum kemudian diposting ke dalam buku besar.

(Baca juga : Siklus Akuntansi)

  1. Fungsi Penjualan

Fungsi penjualan bertanggung jawab tergantung jenis produksi perusahaan. Perusahaan yang berproduksi berdasar pesanan konsumen, fungsi penjualan ini bertugas menerima order dari konsumen kemudian diteruskan ke fungsi produksi. Jika perusahaan berproduksi secara massal, fungsi penjualan menerima order konsumen berdasar persediaan produk yang tersedia di gudang.

Berdasarkan fungsi-fungsi di atas, maka dokumen yang digunakan dalam sistem akuntansi biaya meliputi :

  • Dokumen Ijin Produksi.

Ialah dokumen yang berisi penjelasan jenis produk yang akan diproduksi. Dokumen ini dikirim ke fungsi pengolahan data elektronik untuk pembuatan dokumen perintah produksi, permintaan bahan, dan jadwal produksi.

  • Dokumen Permintaan Bahan

Adalah dokumen yang dibuat oleh fungsi pengolahan data elektronik yang berisi permintaan bahan yang dibutuhkan untuk proses produksi.

  • Dokumen Rencana Kegiatan Produksi

Dokumen ini dibuat setiap hari, karena diasumsikan produksi akan dilaksanakan setiap hari dan disusun tiap unit-unit pabrik.

  • Dokumen Perintah Produksi

Dokumen yang dikelola oleh fungsi perencanaan produksi ini berisi perintah untuk memulai kegiatan produksi suatu produk.

  • Kartu Permintaan Bahan

Dokumen ini dibuat ketika terjadi kekurangan bahan atau menerima bahan dari gudang namun tidak diperlukan dalam proses produksi. Dokumen ini dibuat oleh pengawas pabrik.

  • Dokumen Laporan Persediaan

Dokumen ini dibuat oleh fungsi gudang yang memperlihatkan persediaan bahan yang masih ada dan yang kosong di gudang sehingga perlu diadakan segera untuk keperluan proses produksi.

  • Kartu Jam Kerja Karyawan dan Laporan Produksi

Dokumen ini dibuat oleh unit-unit pabrik untuk diserahkan pada fungsi pengolahan data elektronik. Hal itu berkaitan dengan nominal penggajian karyawan.

(Baca juga : Persamaan Dasar Akuntansi)

Manfaat Sistem Akuntansi Biaya

Adapun manfaat dari sistem akuntansi biaya adalah :

  1. Menyediakan informasi biaya yang diperlukan dalam perencanaan, pengendalian, pengawasan serta evaluasi kinerja produksi perusahaan
  2. Menyediakan data biaya yang akurat untuk penetapan harga jual suatu produk
  3. Memudahkan dalam penghitungan nilai persediaan serta harga pokok penjualan yang muncul pada laporan keuangan perusahaan

(Baca juga : Manfaat Akuntansi)

Demikian pemaparan tentang Sistem Akuntansi Biaya Perusahaan yang berfungsi untuk menentukan harga jual produk yang murah serta kompetitif di pasaran. Selain itu guna mengetahui penggunaan sumber daya yang dimiliki perusahaan apakah telah efektif dan efisien.

Categories: Akuntansi Biaya