Macam macam akuntansi khususnya akuntansi internasional berperan sangat penting dalam masyarakat dunia karena memberikan informasi tentang perusahaan dan transaksi bisnis perusahaan yang dilakukan untuk memfasilitasi keputusan alokasi sumber daya oleh para pengguna informasi. Perusahaan yang dilaporkan oleh akuntansi internasional adalah perusahaan multinasional (MNC) dengan operasi dan transaksi yang melintasi batas-batas negara atau suatu perusahaan dengan kewajiban pencatatan transaksi keuangan dan pelaporan kepada para pemakai yang berlokasi di negara-negara lain yang menjadi lokasi perusahaan.
Proses akuntansi dan unsur unsur laporan keuangan tidak berbeda dengan kualifikasi standar pelaporan tertentu yang diatur secara lokal dan internasional di negara tertentu. Dimensi internasional dari proses akuntansi di setiap negara berbeda dari segi budaya, praktik bisnis, struktur politik, sistem hukum, nilai mata uang, tingkat inflasi lokal, risiko bisnis, dan aturan perundang-undangan yang memengaruhi cara perusahaan multinasional melakukan kegiatan operasional dan membuat jenis jenis laporan keuangan. Perbedaan akuntansi antarnegara ini disebut Accounting Diversity.
Accounting Diversity adalah perbedaan aturan pelaporan akuntansi dan keuangan antarnegara. Berikut beberapa contoh perbedaan akuntansi di berbagai negara.
1. Pencatatan akuntansi untuk Goodwill
Di Amerika Serikat (AS), goodwill tidak diamortisasi, tetapi dihilangkan jika rusak. Sedangkan di Jepang dan Korea, Goodwill akan diamortisasi selama masa atau waktu manfaatnya tidak lebih dari dua puluh tahun.
2. Asset Revaluation
Di Amerika Serikat, revaluasi atas aset tetap tidak diperbolehkan (dilarang untuk dilakukan). Sedangkan di UniEropa, perusahaan publik bebas memilih dua metode yang berbeda untuk menilai aset mereka.
3. Inflation Accounting
Di Amerika Serikat (dan banyak negara lain), laporan keuangan tidak harus disesuaikan dengan inflasi yang terjadi di masing-masing negara tersebut. Sedangkan di negara-negara Amerika Latin, laporan keuangan disesuaikan dengan perubahan yang disebabkan oleh inflasi karena negara-begara tersebut pernah mengalami pengalaman inflasi yang signifikan.
Sudut Pandang Sejarah
Awal penciptaan akuntansi adalah sistem pembukuan berpasangan (double entry book keeping) di Italia pada abad ke-14 dan 15. Perkembangan akuntansi didorong oleh pertumbuhan perdagangan internasional di Italia Utara, kemudian berkembang ke Jerman untuk membantu para pedagang pada zaman fugger dan kelompok hanseatik serta mencapai kepulauan inggris. Model akuntansi Belanda digunakan juga di Indonesia karena Belanda menjajah Indonesia sangat lama. Sistem akuntansi Perancis menemukan tempatnya di Polinesia dan wilayah Afrika di bawah pemerintahan Perancis. Pada abad ke-20 kerumitan masalah-masalah akuntansi timbul seperti Persaingan Dunia ke II sehingga pengaruh akuntansi dan pemakaian standar akuntansi keuangan makin terasa khususnya di Jerman dan Jepang. Setelah itu, usaha-usaha institusi untuk mempersempit perbedaan dalam pengukuran, pengungkapan yang sesuai prosedur pengelolaan dana kas kecil, dan proses pemeriksaan (auditing) di seluruh dunia makin intensif untuk dilakukan.
Sudut Pandang Kontemporer
Usaha-usaha untuk mengurangi perbedaan akuntansi internasional telah dilakukan karena begitu penting, saat ini ada sejumlah faktor tambahan yang ikut menambah pentingnya dan cara mudah mempelajari akuntansi internasional. Faktor-faktor ini tumbuh dari pengurangan yang signifikan secara terus-menerus terhadap hambatan perdagangan dan pengendalian modal secara nasional yang terjadi bersamaan dengan kemajuan dalam teknologi informasi. Pengendalian nasional yang dilakukan terhadap arus modal, valuta asing, investasi asing langsung, dan transaksi terkait telah diliberalisasikan secara dramatis dalam beberapa tahun terakhir sehingga mengurangi hambatan-hambatan dalam bisnis internasional.
Beberapa negara menyajikan informasi terpilih tentang perubahan dalam kebijakan sektor keuangan di beberapa negara maju dan berkembang selama kurun waktu tiga dasar warsa terakhir. Pemerintah nasional membuka perekonomian terhadap perusahaan swasta, investor, dan bisnis internasional yang mengindikasikan tren yang kuat di seluruh dunia untuk melakukan privatisasi atas perusahaan keuangan milik pemerintah (terutama bank), mengurangi atau menghilangkan pengendalian valuta asing, dan pembatasan dalam investasi lintas batas. Pelaporan akuntansi di suatu negara secara terus-menerus digunakan dan dipahami oleh para ahli di negara lainnya.
Itulah tugas akuntansi internasional yang begitu penting bagi perkembangan bisnis di dunia sehingga dilakukan banyak upaya agar bisa menyamakan prinsip prinsip akuntansi di berbagai negara.