Dalam rangkaian siklus akuntansi, ada tahap pembuatan neraca saldo. Tahap tersebut disusun setelah pembuatan buku besar. Sebenarnya cara membuat neraca saldo sangatlah mudah. Sebab pada dasarnya penyusunan neraca saldo hanya dengan memindahkan saldo-saldo yang ada pada tiap akun buku besar ke dalam neraca. Jadi buku besar adalah dasar untuk menyusun neraca saldo. Dengan kata lain, penyusunan neraca saldo berdasar data keuangan yang ada pada buku besar.
Neraca saldo bisa disebut juga sebagai neraca percobaan. Disebut demikian karena sebagai percobaan untuk mengetahui apakah pencatatan pada jurnal maupun posting ke buku besar telah benar sesuai akun dan saldo debet-kredit nya. Karena itulah neraca saldo ini dibuat empat kolom yang memasukkan semua jenis akun ke dalam satu neraca, baik akun riil maupun akun nominal. Tentu saja neraca saldo itu berbeda dengan laporan keuangan Neraca. Karena di dalam laporan Neraca hanya berisi akun riil saja, sedangkan akun nominal telah masuk pada Laporan Laba Rugi. (Baca juga : Perkembangan Akuntansi)
Jadi teknis penyusunan neraca saldo adalah dengan melakukan input data saldo dari semua akun buku besar ke dalam neraca. Jika tahap membuat jurnal dan posting buku besar sudah benar dan sesuai, nilai saldo atau nominal pada kolom debet akan sama dengan nilai nominal pada kolom kredit. Itulah yang disebut dengan balance atau seimbang. Karenanya nama lain dari neraca adalah balance sheet, sedangkan neraca saldo disebut juga trial balance sheet. Sehingga ketika terjadi saldo yang tidak balance pada neraca antara kolom debet dan kredit, maka itu berarti telah terjadi kesalahan dalam pencatatan.
Entah kesalahan tersebut pada saat penjurnalan atau pun saat pemostingan ke buku besar. Jika terjadi demikian, harus ditelusuri dengan teliti di mana letak kesalahannya dan bagaimana bisa terjadi. Selanjutnya akan dilakukan koreksi apabila telah ditemukan penyebab terjadinya kesalahan tersebut. Contoh kesalahan pencatatan antara lain : salah mencatat jenis akun atau salah memasukkan nilai nominal pada saat penjurnalan, salah posting akun di buku besar, dan sebagainya.
Atas resiko-resiko kesalahan yang mungkin terjadi di atas, maka pada saat penjurnalan maupun pemostingan data saldo ke akun buku besar harus dilakukan dengan tepat dan teliti. Agar kesalahan tersebut tidak sampai terjadi sehingga efisiensi pekerjaan bisa dicapai. (Baca juga : Standar Akuntansi Keuangan)
Pengertian Neraca Saldo
Sesuai penjelasan di atas, maka neraca saldo adalah neraca yang memuat semua akun baik akun riil maupun akun nominal dalam satu kolom berdasarkan data dari buku besar. Karena itulah penyusunan neraca saldo adalah setelah buku besar selesai dibuat. Neraca saldo berbentuk empat kolom di mana masing-masing kolom memuat Nomor Akun, Nama Akun, Kolom Nominal Debet, dan Kolom Nominal Kredit.
Neraca Saldo Perusahaan Dagang
Kegiatan usaha perusahaan dagang adalah melakukan pembelian dan penjualan kembali barang dagangan tanpa mengubah bentuk barang dagang tersebut. Jika terjadi perubahan bentuk, maka tidak lagi dapat disebut sebagai perusahaan dagang, melainkan perusahaan manufaktur. Hal itu karena telah terjadi proses produksi yaitu perubahan bentuk tadi.
Neraca saldo pada perusahaan dagang tidak jauh berbeda dengan neraca saldo perusahaan jasa. Semuanya sama-sama mengambil data dari buku besar. Yang membedakan adalah ketika proses pemostingannya pada buku besar. Maksudnya, buku besar perusahaan jasa diperoleh dari inputan jurnal umum, sedangkan buku besar perusahaan jasa diperoleh dari inputan jurnal umum maupun jurnal khusus. Maka penyusunan neraca saldo perusahaan dagang pun tidak jauh berbeda dengan neraca saldo perusahaan jasa yang telah dijelaskan di atas. Jadi tahap-tahap pembuatannya adalah sebagai berikut :
- Menyiapkan lembar neraca saldo
Tahap pertama adalah menyiapkan kertas kerja neraca saldo berupa lembaran kertas manual maupun soft file berbentuk Microsoft Excel jika perusahaan menggunakan akuntansi berbasis komputer. Untuk kertas neraca saldo manual biasanya telah disediakan dalam jumlah banyak oleh perusahaan guna efisiensi pekerjaan. Sedangkan untuk penggunaan neraca saldo pada Microsoft Excel yaitu dengan membuat empat kolom berisi nomor akun, nama akun, kolom nominal debet, kolom nominal kredit. Atau tinggal copy paste dari neraca saldo periode sebelumnya dan menghapus isi kolom yang tidak diperlukan. Jadi format neraca saldo seperti baru. (Baca juga : 3 Level Kerangka Konseptual Akuntansi Keuangan)
- Menyiapkan buku besar semua akun pada periode berjalan
Tahap berikutnya adalah membuka buku besar atas semua akun yang telah disusun di periode berjalan atau periode yang sama dengan neraca saldo yang akan dibuat. Meninjau dan mengamati kembali buku besar tersebut perlu dilakukan untuk melihat apakah semua akun buku besar telah dijumlahkan atau bersaldo dan memiliki saldo yang benar (debet-kreditnya).
- Memindahkan data dari buku besar ke neraca saldo
Jika data pada tahap 2 telah siap, selanjutnya adalah memindahkan data buku besar tersebut ke lembar neraca saldo yang sudah disiapkan pada tahap 1. Semua dimasukkan tanpa terkecuali. (Baca juga : Manfaat Akuntansi Manajemen)
- Menulis total saldo debet dan kredit
Setelah semua akun buku besar masuk ke neraca saldo, tahap terakhir ialah menjumlahkan nilai nominal pada kolom debet dan kolom kredit. Jika kedua kolom tersebut memiliki nilai atau jumlah yang sama, maka telah selesailah penyusunan neraca saldo. Namun jika terjadi ketidakcocokan total, pada perlu ditelusuri kembali apakah yang menjadi penyebabnya.
Neraca Saldo Perusahaan Jasa
Perusahaan jasa melakukan kegiatan usaha dalam bidang penjualan produk jasa. Perusahaan jasa yang melakukan pencatatan akuntansi berupa penjurnalan, pembuatan buku besar, penyusunan neraca saldo hingga penyajian laporan keuangan.
Adapun tahapan dalam membuat neraca saldo pada perusahaan jasa adalah yang paling mudah. Karena tidak banyak transaksi pada perusahaan ini. Hanya terdapat transaksi penjualan jasa serta transaksi sederhana lainnya. Maka cara membuat neraca saldonya adalah sebagai berikut :
- Menyiapkan lembar neraca saldo
Lembar neraca saldo yang dimaksud bisa berupa lembaran kertas maupun lembaran atau format dalam bentuk soft file di komputer. Hal itu tergantung dari besar-kecilnya perusahaan. Dewasa ini hampir semua perusahaan dalam skala besar maupun kecil telah menggunakan komputer untuk aktifitas akuntansi nya. Namun tidak jarang pula yang masih manual menggunakan lembaran kertas untuk melakukan proses akuntansi. Biasanya hal itu terjadi pada perusahaan kecil sejenis perusahaan keluarga atau rumahan. Alasan utama mereka adalah pertimbangan biaya seefisien mungkin. (Baca juga : Fungsi Sistem Informasi Akuntansi)
Untuk lembaran kertas neraca saldo manual, biasanya lembar itu sudah disediakan dalam jumlah banyak oleh perusahaan. Tujuannya agar siap sedia ketika dibutuhkan. Lembaran-lembaran itu telah lengkap dengan kop neraca meliputi nama perusahaan, nama kerta kerja (dalam hal ini adalah neraca saldo) dan periode. Umumnya periode dikosongkan dan akuntan sendiri yang akan mengisinya sesuai dengan periode penyusunan neraca saldonya.
Sedangkan untuk lembar format dalam komputer, tinggal membuat neraca 4 kolom (biasanya pada Microsoft Excel) yang terdiri dari nomor akun, nama akun, kolom debet dan kredit. Atau bisa juga copy-paste pada neraca saldo yang sudah dibuat pada periode sebelumnya dan menghapus isi kolom yang tidak diperlukan.
- Menyiapkan buku besar semua akun pada periode berjalan
Setelah lembar neraca saldo siap, tahap selanjutnya adalah membuka kembali buku besar semua akun yang sudah disusun pada periode berjalan atau periode yang sama dengan neraca saldo yang akan dibuat. Tinjau dan amati kembali apakah semua akun buku besar telah dijumlahkan atau bersaldo. Jika belum, hitung total saldo akun yang bersangkutan. Karena saldo tersebut yang akan digunakan dalam penyusunan neraca saldo. (Baca juga : Standar Akuntansi Syariah Internasional di Indonesia)
- Memindahkan data dari buku besar ke neraca saldo
Semua lembar kerja dan data sudah siap. Tahap ketiga yaitu memindahkan data akun dari buku besar ke lembaran neraca saldo yang telah disiapkan pada tahap 1. Data akun yang dimaksud meliputi nomor akun, nama akun dan data saldonya. Dan data akun yang dipindahkan tersebut adalah semua akun dalam buku besar tanpa terkecuali.
- Menulis total saldo debet dan kredit
Tahap keempat atau tahap terakhir dalam membuat neraca saldo adalah menulis total saldo dari akun yang sudah dipindahkan pada tahap 3 di atas. Total saldo tersebut adalah jumlah seluruh akun pada sisi debet dan akun pada sisi kredit.
Neraca saldo yang benar adalah neraca saldo yang memiliki nilai saldo debet dan nilai saldo kredit yang seimbang atau balace atau sama jumlahnya. Jika kedua sisi tersebut telah memiliki total saldo yang sama, maka selesailah tahap penyusunan neraca saldo. Selanjutnya tinggal menyajikan laporan keuangan berdasarkan data neraca saldo tersebut. Caranya dengan memecah serta mengelompokkan antara saldo riil dan saldo nominal. Saldo riil akan masuk pada laporan Neraca, sedangkan saldo nominal akan masuk pada laporan Laba-Rugi. (Baca juga : Perbedaan Laporan Keuangan Syariah dan Konvensional)
Menyusun neraca saldo sangatlah mudah, bukan? Sejatinya cara membuat neraca saldo dan mempelajari serta menerapkan siklus akuntansi tidak sulit seperti yang dibayangkan kebanyakan orang. Kunci utamanya terletak pada pemahaman dasar-dasar akuntansi yang ada pada artikel Konsep Dasar Akuntansi. (Baca juga : Cara Membuat Jurnal Umum)