X

Perbedaan Debit dan Kredit dalam Akuntansi

Dalam akuntansi, istilah debit dan kredit banyak disebutkan karena pencatatan transaksi keuangan berhubungan dengan kedua hal tersebut. Pemahaman tentang debit dan kredit akan memudahkan untuk pembukuan yang benar dan tanpa kesalahan posting transaksi. Jumlah debit dan kredit harus sama atau seimbang (balance) karena saat salah posting transaksi berarti telah melakukan kesalahan dalam posting nominal atau nama/jenis transaksi. Bagi pemula, tips belajar akuntansi dengan mudah harus dimulai dari pengenalan debit dan kredit.

Berikut ini beberapa perbedaan antara debit dan kredit dalam hakikat akuntansi.

1. Pengertian Debit dan Kredit

Bagi beberapa orang awam, kredit bermakna pengurangan nominal, sedangkan debit bermakna penambahan nominal. Pemikiran seperti ini tidak salah, tetapi tidak juga benar karena penggunaan debit dan kredit dalam akuntansi sangat meluas dan berlaku sebaliknya dari makna tersebut.

a.  Debit

Debit berasal dari bahasa latin, yaitu debere yang artinya pencatatan akuntansi saat aset dan biaya meningkat. Debit biasanya berada di sebelah kiri dan pertambahan aset bisa berupa penambahan uang, alat, dan hal yang tidak berwujud secara langsung seperti sewa ataupun piutang.

b.  Kredit

Kredit adalah pencatatan akuntansi untuk akun utang (liability) dan ekuitas (equity) yang meningkat. Kredit terletak di sisi kanan yang berasal dari bahasa latin, yaitu credere. Jika aset dan beban berada di posisi kredit, artinya pengurangan nilai dari akun tersebut. Jika akun utang, akumulasi, dan ekuitas berada di posisi debit, artinya kedua jenis akun ini mengalami penurunan nilai. Tidak hanya akun ekuitas maupun utang yang bertambah jika dalam posisi kredit, tetapi juga laba dan penjualan.

Dari segi makna, istilah debit dan kredit sebenarnya tidak memiliki arti yang sesuai dengan prinsip prinsip akuntansi. Debit dan kredit tidak bisa dimaknai hanya dengan bertambah dan berkurang karena kondisinya berbeda untuk masing-masing kelompok akun. Kesimpulannya adalah debit dan kredit tidak memiliki arti apa-apa, selain posisi pencatatan suatu akun berada di sisi debit atau kredit berdasarkan karakteristik masing-masing akun.

2.  Jenis Akun yang Biasanya Memiliki Saldo Debit & Kredit

Saldo debit dan kredit terjadi pada macam macam akuntansi tertentu yang tentunya berbeda. Berikut beberapa jenis akun yang identik dengan debit dan kredit sebagai unsur unsur laporan keuangan.

 Tipe Akun Debit Kredit
Aset Bertambah Berkurang
Liabilitas Berkurang Bertambah
Ekuitas/modal Berkurang Bertambah
Pendapatan Berkurang Bertambah
Beban/Biaya Bertambah Berkurang

3. Cara Mudah Menentukan Debit Kredit
Untuk menentukan debit dan kredit dengan mudah harus memahami terlebih dahulu dua hal berikut.

a.  Kelompok atau Klasifikasi Akun

Ada 5 jenis akun secara garis besar dalam akuntansi sebagai berikut,

Kelompok akun aset, kewajiban, dan ekuitas terdapat di jenis jenis laporan keuangan (balance sheet). Kelompok akun pendapatan dan biaya terdapat di laporan keuangan pendapatan (income statement).

b.  Akun Lawan

Akun lawan dari suatu transaksi adalah setiap transaksi yang memengaruhi setidaknya 2 akun. Contohnya, transaksi pembelian mesin secara kredit maka akun yang terpengaruh adalah akun tetap berupa mesin (fixed assets), sedangkan lawannya adalah utang usaha (karena pembelian dilakukan secara kredit).

Bagi kelompok akun yang ada di balance sheet maka aturan untuk menentukan debit dan kredit sebagai berikut. Kelompok akun di sebelah kiri (assets) harus dicatat di sisi debit jika bertambah dan akun lawannya dicatat di kredit. Kelompok akun di sebelah kanan (liabilities dan owner’s equity) dicatat di kredit jika bertambah dan akun lawannya dicatat di debit.

Contoh transaksi yang dimaksud sebagai berikut.

  • Pembelian bahan baku secara tunai adalah aset. Jika bertambah harus dicatat di posisi debit, sedangkan akun lawannya adalah kas yang dicatat kredit.
  • Penambahan setoran modal adalah owner’s equity. Jika bertambah harus dicatat di sisi kredit, sedangkan akun lawannya adalah kas yang dicatat di debit.

Kelompok akun di sebelah kiri (expenses) harus dicatat di sisi debit jika bertambah dan akun lawannya dicatat di kredit. Kelompok akun di sebelah kanan (income) dicatat di kredit jika bertambah dan akun lawannya dicatat di debit.

Contoh transaksi yang dimaksud sebagai berikut.

  • Pembayaran gaji pegawai termasuk biaya (expenses). Jika bertambah akan dicatat di debit, sedangkan lawannya dicatat di kredit.

Penentuan debit kredit dengan mudah harus memahami klasifikasi akun dan akun lawan dari suatu transaksi terlebih dahulu. Setelah memahami hal-hal tersebut tentu akan mudah untuk mempelajari jenis jenis akuntansi secara lebih lanjut dan tahu cara membuat laporan keuangan.

Categories: Dasar Akuntansi