X

Contoh Piutang Dagang Terlengkap Beserta Penjelasannya

Piutang dagang berupa tagihan perusahaan karena adanya penjualan barang dagang secara kredit (tidak lunas) dengan penggunaan syarat pembayaran (Terms of Credit/ Terms of Payment) seperti 2/10-n/10. Piutang dagang sebagai catatan atas laporan keuangan di sisi debit dengan nama akun piutang dagang. Piutang jenis ini akan tertagih dalam periode waktu yang singkat seperti 30 atau 60 hari yang dikelompokkan dalam aktiva lancar. Masalah-masalah akuntansi yang berkaitan dengan piutang dagang adalah pengakuan piutang dagang, penilaian piutang dagang, dan pengalihan piutang dagang. (baca: contoh piutang lain lain)

Berdasarkan syarat pembayaran (Terms of Credit) sesuai manfaat akuntansi, metode pencatatan piutang terdiri dari 2 jenis, yaitu:

  1. Piutang Dagang Kotor (Gross Method)

Jumlah piutang sebesar penjualan tanpa dipengaruhi oleh potongan yang akan diberikan berlaku pada metode ini. Jika debitur mengambil potongan, hal ini akan diakui sebagai pengurangan jumlah penjualan, bukan pengurangan jumlah piutang. Metode penjurnalan dan pembukuan pada jenis jenis laporan keuangan sebagai berikut.

Berikut ini contoh transaksi yang dicatat dalam jurnal.

Pada saat terjadi penjualan barang dagang secara kredit dengan syarat kredit 2/10-n/10. Maka bentuk pencatatan jurnal adalah

Piutang (D)               xx

Penjualan (K)                             xx

Jika piutang dilunasi telah melebihi masa potongan atau lebih dari 10 hari, potongan tidak usah diperhitungkan sehingga perusahaan akan menerima seluruh piutang. Berikut ini jurnalnya.

Kas (D)                          xx

Piutang (K)                        xx

Jika piutang dilunasi selama batas waktu potongan, perhitungan potongan penjualan adalah sebesar 2 persen dari piutang sehingga perusahaan akan menerima uang sebesar 98 %. Berikut ini pencatatan jurnalnya.

Kas (D)                                      xx

Potongan Penjualan (D)       xx

Piutang Dagang (K)                       xx

  1. Piutang Dagang Bersih (Net Method)

Jumlah piutang setelah dikurangi dengan potongan penjualan akan diakui oleh metode bersih jika potongan jumlah tidak dimanfaatkan oleh debitur sehingga mengakibatkan kelebihan pembayaran piutang sehingga kelebihan tersebut dicatat sebagai penghasilan lain-lain. Berikut ini pencatatan jurnalnya sesuai fungsi laporan keuangan.

  • Pada saat dilakukan penjualan kredit barang dagangan dengan syarat kredit 210- n/10, maka pencatatan jurnalnya sebagai berikut.

Piutang Dagang (D)                      xx

Potongan Penjualan (D)              xx

Penjualan (K)                       xx

  • Jika piutang dagang dilunasi selama masih berlaku potongan, perusahaan harus menghitung potongan penjualan sebesar 2%. Berikut ini jurnalnya.

Kas (D)                         xx

Piutang Dagang (K)                        xx

  • Jika piutang dagang dilunasi lebih dari masa potongan, yaitu lebih dari 10 hari, potongan penjualan tidak perlu diperhitungkan sehingga perusahaan akan menerima seluruh piutang. Ada kemungkinan perhitungan dan pencatatan sesuai siklus akuntansi sebagai berikut.

a)  Potongan penjualan yang dicatat saat penjualan sudah ditutup dari pembukuan perusahaan (Closing Entries). Berikut ini jurnalnya.

Kas (D)                                      xx

Piutang Dagang (K)                        xx

Laba Ditahan (K)                             xx

b)  Potongan penjualan yang dicatat saat penjualan terjadi belum ditutup dari pembukuan perusahaan (Closing Entries). Berikut ini jurnalnya.

Kas (D)                            xx

Piutang Dagang (K)                        xx

Potongan Penjualan (K)                 xx

Setelah mengetahui beberapa contoh soal piutang dagang beserta pencatatan jurnalnya sebagai konsep dasar akuntansi, para pembaca akan lebih mudah memahami tentang piutang dagang pada perusahaan dagang. Biasanya pemahaman tentang piutang membuat pemahaman tentang penjualan dan potensi laba perusahaan lainnya dalam ruang lingkup akuntansi lebih mudah untuk dilakukan.

Baca juga: persamaan dasar akuntansi dan dasar dasar akuntansi

Categories: Dasar Akuntansi