X

2 Contoh Profitabilitas – Wajib Tahu

Kondisi suatu perusahaan tidak hanya dilihat dari keadaan fisiknya seperti gedung, pembangunan, ekspansi, dan lainnya. Sama dengan manusia, perusahaan harus dilihat dari kondisi keuangan yang bisa dievaluasi melalui kebijakan yang dijalankan sudah sesuai standar akuntansi keuangan atau belum.

Banyak perusahaan yang mengalami kebangkrutan karena kondisi keuangan yang tidak baik sehingga analisis kinerja, manfaat laporan keuangan dan tujuan laporan keuangan harus dilakukan. Analisis kinerja keuangan yang sesuai dengan fungsi akuntansi keuangan dalam perusahaan dilakukan untuk melihat prospek dari tingkat keuntungan (profitabilitas) dan risiko perusahaan dari kemungkinan perusahaan mengalami kesulitan keuangan. Analisis laporan keuangan penting untuk memperoleh informasi tentang kondisi keuangan dan hasil–hasil yang telah dicapai oleh perusahaan (Munawir:2004).

Dalam menganalisis posisi keuangan suatu perusahaan maka perusahaan harus mengukur tingkat keuangan berupa tingkat profitabilitas yang sesuai fungsi akuntansi. Profitabilitas mencerminkan kemampuan suatu perusahan dalam mendapat keuntungan pada suatu periode. Rasio Profitabilitas merupakan kriteria penilaian yang paling valid sebagai alat pengukur tentang pelaksanaan operasional perusahaan.

Ciri–ciri profitabilitas yaitu membandingkan berbagai alternatif investasi atau penanaman modal dengan tingkat resiko masing–masing. Semakin besar risiko suatu  penanam investasi (investor) maka profitabilitas semakin tinggi, demikian sebaliknya. Profitabilitas menggambarkan tingkat laba yang dihasilkan sesuai jumlah yang ditanamkan atau investasi karena profitabilitas dinyatakan dalam angka relatif (persentase) pada bidang bidang akuntansi.

Jenis Profitabilitas

Menurut Bambang Riyanto (2003:35), profitabilitas terdiri dari dua jenis yaitu profitabilitas ekonomi dan profitabilitas modal sendiri. Berikut ini penjelasannya secara lebih lanjut.

  • Profitabilitas Ekonomi (PE)

Profitabilitas ekonomi merupakan perbandingan antara laba usaha dengan modal pribadi dan modal asing dalam menghasilkan laba yang dinyatakan dalam persentase. Laba yang diperhitungkan hanya laba operasional perusahaan atau laba usaha. Rasio profitabilitas menggambarkan perkembangan keuangan suatu perusahaan.

Suatu perusahaan harus mengadakan interprestasi atau analisis terhadap data keuangan pada laporan keuangan sehingga keadaan dan perkembangan keuangan perusahaan yang bersangkutan bisa diketahui. Alat ukur profitabilitas bisa dipakai untuk mengetahui perkembangan perusahaan (sedang mengalami kenaikan atau penurunan tingkat profitabilitas).

Laporan keuangan perusahaan bisa menentukan posisi keuangan suatu perusahaan sehingga pihak-pihak yang berkepentingan bisa mengambil keputusan. Laporan keuangan tentunya menjadi dasar perhitungan profitabilitas perusahaan.

  • Profitabilitas Modal Sendiri (Return On Equity)

Profitabilitas modal sendiri atau profitabilitas usaha merupakan perbandingan antara jumlah laba yang tersedia bagi pemilik modal sendiri dengan jumlah modal sendiri yang menghasilkan laba.

Laba yang diperhitungkan untuk menghitung modal sendiri adalah laba usaha setelah dikurangi dengan bunga modal asing dan pajak perseroan (income tax). Rasio ini ditentukan oleh besar kecilnya perusahaan.

Biasanya perusahaan kecil memiliki modal yang relatif kecil sehingga nilai ROE juga kecil, begitu pula sebaliknya perusahaan besar. Return on equity (ROE) untuk mengukur kemampuan suatu emiten dalam menghasilkan laba dengan ekuitas yang sudah diinvestasikan pemegang saham.

Return On Equity (ROE) membandingkan laba bersih setelah pajak dengan ekuitas yang telah diinvestasikan oleh pemegang saham perusahaan yang menunjukkan daya untuk menghasilkan laba  investasi berdasarkan nilai buku para pemegang saham. ROE sangat menarik bagi pemegang saham maupun calon pemegang saham dan manajemen perusahaan karena rasio ini menunjukkan shareholders value creation yang berarti semakin tinggi rasio (ROE) maka semakin tinggi pula nilai perusahaan.

Catatan atas laporan keuangan membutuhkan berbagai rasio keuangan agar perhitungan dari berbagai segi bisa terlihat dengan jelas. Keadaan perusahaan secara riil bisa terlihat jelas jika pencatatan transaksi keuangan pada laporan keuangan dibuat sesuai hakikat akuntansi.

Categories: Akuntansi Keuangan