Ada tiga metode yang dipakai untuk menilai persediaaan yang termasuk cara membuat laporan keuangan antara lain metode FIFO, metode LIFO, dan metode Rata Rata (Average Method). Contoh soal persediaan pada sistem perpetual akan dibahas setelah penjelasan setiap metode penilaian agar lebih memahami perbedaan masing-masing metode dan unsur unsur laporan keuangan di dalamnya.
Metode perpetual ini seperti metode perpetual untuk pembelian barang dagang yang didebet dengan nama akun persediaan barang dagang. Metode ini menerapkan pencatatan harga pokok penjualan dan pencatatan harga pokok barang dagang yang diterima kembali atau retur penjualan. Pencatatan dilakukan setiap hari ketika perpindahan persediaan barang dagang yang diakibatkan oleh pembelian, penjualan atau retur persediaan barang sesuai prinsip prinsip akuntansi.
- Metode FIFO (First in First Out)
FIFO menetapkan persediaan dengan nilai perolehan awal. Barang yang pertama masuk akan digunakan atau dijual terlebih dahulu sehingga sisanya di persediaan akhir dicatat dengan nilai perolehan persediaan yang terakhir dibeli (masuk). Metode ini memiliki dampak pada nilai aktiva yang dibeli perusahaan dan umumnya menghasilkan persediaan dengan nilai yang tinggi berdasarkan standar akuntansi keuangan.
- LIFO (Last In First Out)
LIFO menetapkan persediaan dengan nilai perolehan terakhir yang masuk akan dijual/digunakan lebih dahulu sehingga perolehan persediaan akhir dinilai berdasarkan nilai perolehan yang awal masuk dibeli. Metode LIFO akan berdampak pada nilai aktiva menjadi rendah sehingga menghasilkan nilai persediaan akhir yang rendah di perusahaan.
- Metode Rata Rata (Average Method)
Metode rata-rata (average method) menetapkan nilai persediaan akhir terhadap nilai persediaan dengan metode FIFO. Penggunaan metode ini memberi dampak pada laba kotor dan harga pokok penjualan pada jenis jenis laporan keuangan.
Berikut ini contoh soal persediaan pada sistem perpetual untuk menambah pemahaman tentang metode ini.
PT Raya mencatat persediaan barang dagang dengan metode perpetual. Berikut ini data yang diperoleh selama Juni 2016.
1 Juni : Persediaan Awal 200 unit @ Rp 5.000
8 Juni : Pembelian 300 unit @ Rp 5.500
12 Juni : Penjualan 400 unit
19 Juni : Pembelian 400 unit @ Rp 5.300
22 Juni : Penjualan 200 unit
Tgl 23 April : Pembelian 100 unit @ Rp 5.200
Hitunglah nilai persediaan dengan memakai metode FIFO, metode LIFO, dan metode Average berdasarkan konsep dasar akuntansi!
Jawaban:
1. Metode Penilaian Persediaan FIFO
Berikut ini perhitungannya:
Rp 1.590.000 + Rp 520.000 = Rp 2.110.000
2. Metode Penilaian Persediaan LIFO
Berikut ini perhitungannya:
Rp 500.000 + Rp 1.060.000 + Rp 520.000 = Rp 2.080.000
3. Metode Average (Rata-rata)
Nilai persediaan dengan memakai metode rata-rata adalah Rp 2.110.000 karena berdasarkan metode perpetual, perpindahan persediaan barang dagang dicatat setiap hari untuk menilai persediaan sesuai fungsi akuntansi.
Ketika menghitung persediaan biasanya diawali dengan Harga Pokok Penjualan (HPP) dan Laba Kotor. Setelah memahaminya dengan baik tentu akan lebih mudah memahami tentang metode persediaan lainnya termasuk contoh soal siklus akuntansi perusahaan dagang metode perpetual. Perhatikan perbedaan ketiga metode perpetual ini agar bisa memahami tanpa keliru membedakan. Setiap perusahaan memiliki pilihan masing-masing sehingga macam macam profesi dalam akuntansi harus jeli dalam membuat laporan keuangan sesuai cara membaca laporan posisi keuangan.