Sistem pencatatan perpetual adalah proses pencatatan transaksi keuangan yang dilakukan setiap ada mutasi persediaan seperti pembelian, penjualan, atau retur pembelian. Pemakaian buku pembantu dilakukan dengan kartu persediaan barang dagang, pencatatan transaksi dilakukan pada saat pembelian dan penjualan barang dagang, nama akun pada saat pembelian adalah persediaan barang dagang, dan tidak ada jurnal penyesuaian pada akhir periode.
Perusahaan menggunakan jurnal umum untuk mencatat transaksi selama transaksi perusahaan belum banyak. Jika transaksi sudah cukup banyak dan terjadi transaksi yang sama, penggunaan jurnal umum menjadi tidak efisien karena pencatatan rekening yang sama di dalam jurnal umum dilakukan secara berulang-ulang menurut hakikat akuntansi. Berikut ini contoh soal siklus akuntansi perusahaan dagang metode perpetual sesuai prinsip prinsip akuntansi.
PD Avenue melakukan berbagai aktivitas perdagangan sehingga harus dilakukan pencatatan dengan metode perpetual. Berikut ini transaksi PD Avenue selama Januari 2014.
2/1 Pembelian sejumlah barang dagang dari PD Joy senilai Rp 3.000.000 dengan syarat 2/10 n/30 dan beban angkut karena barang diantar senilai Rp 150.000
4/1 Pembelian barang dagang dari PD Selamat Rp 6.000.000 dengan syarat 2/15 n/30
7/1 Pengembalian barang dagang yang sudah dibeli dari PD Selamat karena rusak senilai Rp 700.000
10/1 Penjualan barang dagang kepada PD Bumi senilai Rp 5.000.000 dengan harga pokok Rp 4.500.000 dan syarat pembayaran 2/10 n/30
11/1 Pembelian barang dagang dari PD Joy lagi senilai Rp 5.000.000 dengan syarat 2/10 n/30 dan beban angkut sebesar Rp 400.000
14/1 Pengembalian barang dagang dari PD Bumi sebesar Rp 1.000.000 dengan harga pokok Rp 800.000
15/1 Diterima dari PD Bumi pelunasan faktur tanggal 10 Januari 2014
18/1 Pembayaran utang kepada PD Joy atas faktur tanggal 2 Januari 2014
20/1 Penjualan barang dagang kepada PD Cahaya sebesar Rp 5.000.000 dengan harga pokok Rp 4.000.000 dengan syarat pembayaran 2/10 n/30 dan beban angkut sebesar Rp 300.0000
28/1 Pengembalian barang dagang dari PD Cahaya sebesar Rp 2.000.000 dengan harga pokok Rp 900.000
Buatlah:
- Jurnal transaksi tersebut
- Laporan penjualan untuk periode Januari 2014
Tanggal | Keterangan | Ref | Debet | Kredit | |
Jan
|
2
4
7
10
11
14
15
18
20
28 |
Persediaan Barang Dagang
Beban Angkut Pembelian Utang Dagang Persediaan Barang Dagang Utang Dagang Utang Dagang Persediaan Barang Dagang Harga Pokok Penjualan Persediaan Barang Dagang Piutang Dagang Beban Angkut Penjualan Penjualan Retur Penjualan Piutang Dagang Persediaan Barang Dagang Harga Pokok Penjualan Kas Potongan penjualan Piutang Dagang Utang Dagang Kas Potongan Penjualan Piutang Dagang Beban Angkut Penjualan Penjualan Harga Pokok Penjualan Persediaan Barang Dagang Retur Penjualan Piutang Dagang Persediaan Barang Dagang Harga Pokok Penjualan |
Rp 3.000.000
Rp 150.000
Rp 6.000.000
Rp 700.000
Rp 4.500.000
Rp 5.000.000 Rp 400.000
Rp 1.000.000
Rp 800.000
Rp 4.500.000 Rp 500.000
Rp 3.000.000
Rp 5.000.000 Rp 300.000
Rp 4.000.000
Rp 2.000.000
Rp 900.000 |
Rp 3.150.000
Rp 6.000.000
Rp 700.000
Rp 4.500.000
Rp 5.400.000
Rp 1.000.000
Rp 800.000
Rp 5.000.000
Rp 2.940.000 Rp 60.000
Rp 5.300.000
Rp 4.000.000
Rp 2.000.000
Rp 900.000 |
|
- Laporan Penjualan
PD Avenue
Laporan Laba Kotor
Periode Januari 2014
Penjualan Rp 10.700.000
Retur Penjualan Rp 3.000.000
Potongan Penjualan Rp 60.000
Rp 3.060.000
Penjualan Bersih
Harga Pokok Penjualan Rp 2.200.000
Beban Angkut Pembelian Rp 150.000
Potongan Pembelian Rp –
Total Harga Pokok Penjualan Rp 2.050.000
Laba Kotor Periode Januari 2014 Rp 5.590.000
Itulah contoh soal siklus akuntansi perusahaan dagang metode perpetual yang bisa memudahkan untuk memahami tentang perbedaannya dengan metode periodik. Setelah mempelajari hal ini tentu saja lebih memahami tentang unsur sistem akuntansi dan cara membuat catatan atas laporan keuangan.
Baca juga: contoh soal neraca skontro, kelebihan akuntansi konvensional, contoh profesi akuntansi