Sistem pencatatan periodik mencatat transaksi mutasi pembelian ke dalam akun pembelian sebagai akun sementara dan harus dilakukan pengecekan fisik terhadap persediaan pada akhir periode yang disebut stock opname. Ciri khas metode periodik adalah tidak memakai buku pembantu tetapi hanya memakai pencatatan transaksi keuangan, pencatatan dilakukan hanya pada saat ada pembelian barang, nama akun yang dipakai saat pembelian adalah akun pembelian, dan penyesuaian pada akhir periode dilakukan dengan menutup persediaan barang dagang awal serta persediaan barang dagang akhir hasil perhitungan fisik.
Metode periodik tidak memperlihatkan jumlah yang tersedia untuk dijual atau jumlah barang terjual selama periode dalam catatan persediaan barang dagang. Persediaan barang dagang pada akhir periode ditentukan dengan melakukan penghitungan fisik terhadap persediaan barang dagang yang tersisa. Metode periodik atau metode fisik berarti pencatatan yang berkaitan dengan barang dagangan yang tidak dilakukan secara kontinyu (berkelanjutan) sehingga persediaan barang dagangan akhirnya dihitung secara fisik yang ada di gudang. (baca: cara membuat laporan keuangan)
PD Boyce melakukan berbagai aktivitas perdagangan sehingga harus dilakukan pencatatan dengan metode periodik. Berikut ini transaksi PD Boyce selama Februari 2014.
1/2 Pembelian sejumlah barang dagang dari PD Keyla senilai Rp 4.000.000 dengan syarat 2/10 n/30
3/2 Pengembalian barang dagang yang sudah dibeli dari PD Keyla karena rusak senilai Rp 700.000
5/2 Penjualan barang dagang kepada PD Aksara senilai Rp 5.000.000 dengan syarat pembayaran 2/10 n/30
8/2 Pengembalian sejumlah barang dagangan dari PD Keyla karena kadaluarsa senilai Rp 500.000
11/2 Pembayaran beban angkut sebesar Rp 400.000 kepada PD Keyla
14/2 Pembayaran beban angkut sebesar Rp 200.000 kepada PD Keyla
15/2 Pembayaran utang kepada PD Addi atas faktur tanggal 2 Februari 2014
18/2 PD Aksara membayar barang dagangan yang telah dibeli pada 5 Februari 2014
Buatlah jurnal umum untuk transaksi tersebut!
PD Boyce
Jurnal Umum
Periode Februari 2014
Tanggal | Transaksi | Jurnal Umum | Debet/Kredit |
1/2 | Pembelian barang dagangan | Pembelian
Utang dagang |
Rp 4.000.000
Rp 4.000.000 |
3/2 | Pengiriman kembali barang dagangan yang telah dibeli (retur pembelian) | Utang dagang
Retur pembelian dan PH |
Rp 700.000
Rp 700.000 |
5/2 | Penjualan barang dagangan | Piutang dagang
Penjualan |
Rp 5.000.000
Rp 5.000.000 |
8/2 | Penerimaan kembali barang yang telah dijual (retur penjualan) | Retur penjualan dan PH
Piutang dagang |
Rp 500.000
Rp 500.000 |
11/2 | Pembayaran biaya angkut barang yang dibeli | Beban angkut pembelian
Kas |
Rp 400.000
Rp 400.000 |
14/2 | Pembayaran beban angkut barang yang dijual | Beban angkut penjualan
Kas |
Rp 200.000
Rp 200.000 |
15/2 | Pembayaran utang dagang tanpa adanya potongan | Utang dagang
Kas |
Rp 4.000.000
Rp 4.000.000 |
18/2 | Penerimaan pelunasan piutang dengan potongan | Kas
Potongan penjualan Piutang dagang |
Rp 4.900.000
Rp 100.000 Rp 5.000.000 |
baca: ruang lingkup akuntansi syariah, sistem pengendalian manajemen sektor publik, perkembangan akuntansi syariah