Untuk mengetahui contoh piutang wesel, ketahui terlebih dahulu tentang pengertian piutang wesel dan fungsi akuntansi secara umum. Wesel adalah janji pembayaran tertulis yang tidak bersyarat dari satu pihak kepada pihak lainnya pada tanggal masa depan yang telah ditetapkan.
Wesel yang dipindahtangankan untuk membayar kepada orang atau badan yang memegang wesel yang didiskontokan ke bank sebelum jatuh tempo. Diskonto wesel adalah kegiatan meminjam uang ke bank dengan memakai wesel sebagai jaminan yang dikurangi dengan perhitungan bunga selama jangka waktu diskonto.
Pendiskontoan wesel biasanya dikenakan syarat jika pembuat wesel tidak melunasi saat tanggal jatuh tempo sehingga pihak yang mendiskontokan harus bertanggungjawab untuk melunasi wesel tersebut. Kewajiban pelunasan wesel bagi pihak yang mendiskontokan adalah utang yang belum pasti (contingent liabilities) sehingga harus dicatat dalam laporan keuangan.
Piutang wesel berbeda dengan wesel lainnya seperti contoh piutang dagang, wesel dari pegawai, dan contoh piutang lain-lain termasuk metode penghapusan piutang sehingga harus dipisahkan pencatatannya. Piutang wesel yang sudah jatuh tempo tetapi belum dilunasi juga harus dicatat secara terpisah dari wesel yang belum jatuh tempo.
Jenis-Jenis Piutang Wesel
Berikut ini jenis jenis piutang wesel yang harus diketahui sesuai hakikat akuntansi antara lain:
- Wesel tidak berbunga, wesel yang pada saat jatuh tempo dibayar sebesar atau sesuai dengan nilai nominalnya.
- Wesel berbunga, wesel yang pada saat jatuh tempo dibayarkan sebesar nilai nominal dan ditambah dengan bunga terhitung.
Perhitungan Diskonto Wesel
Apabila wesel sudah jatuh tempo dapat dilakukan beberapa hal antara lain dilunasi, tidak dilunasi, dan diperpanjang. Perhitungan bunga diskonto wesel, yaitu: “Bunga (diskonto) = nilai jatuh tempo x tarif diskonto x periode diskonto.”
Berikut ini beberapa rumus perhitungan diskonto wesel yang sering terjadi pada saat pendiskontoan wesel. (baca: perbedaan laporan keuangan syariah dan konvensional)
- Penentuan nilai jatuh tempo wesel = Nilai nominal + bunga
- Bunga wesel = Nilai nominal x Tarif bunga x Jangka waktu wesel
- Jangka waktu wesel = dihitung dari tanggal wesel ke tanggal jatuh tempo
- Jumlah diskon = Nilai jatuh tempo x tarif diskon x jangka waktu diskon
- Jangka waktu diskon = dari tanggal penjualan ke tanggal jatuh tempo
- Hasil penjualan/pendiskontoan = Nilai jatuh dikurangi diskon
Penyebab Adanya Wesel
Berikut ini beberapa penyebab wesel yang menyebabkan piutang wesel berdasarkan prinsip prinsip akuntansi.
- Piutang yang sudah jatuh tempo diganti tetapi piutang lama belum dibayar
- Piutang ditetapkan dalam syarat jual beli
- Pinjaman dilakukan secara tunai
Contoh Soal Wesel Berbunga
Pada tanggal 1 Januari 2015, PT Renayku menarik wesel dari debiturnya CV Tesar dengan nilai nominal sebesar Rp. 400.000 dengan bunga wesel sebesar 6 % per tahun. Wesel akan jatuh tempo setelah 90 hari.
Jawaban:
Nilai nominal = Rp. 600.000
Bunga : 6 % x 90/360 x 400.000 = Rp. 6.000
Jumlah uang yang diterima = Rp. 606.000
Jumlah uang yang diterima oleh kreditur (penarik wesel ) pada tanggal pendiskontoan wesel lebih kecil daripada jumlah uang yang diterima pada tanggal jatuh tempo wesel. Jumlah uang yang diterima oleh penarik wesel saat mendiskonto wesel dari pihak lain atau bank sebesar nilai jatuh tempo wesel dikurangi dengan potongan diskonto. Diskonto adalah potongan atas nilai jatuh tempo wesel. Diskonto dinyatakan dengan persentase ( % ) dari nilai jatuh tempo wesel
Rumus = p x t x a |
p = persentase diskonto
t = waktu diskonto yang dihitung dari tanggal diskonto wesel hingga tanggal jatuh tempo
a = nilai jatuh tempo
Setelah mengetahui contoh soal wesel berbunga tentu akan mempermudah untuk memahami jenis jenis piutang. Setelah memahami tentang perbedaan piutang sebagai unsur unsur laporan keuangan biasanya para pembaca akan lebih mudah memahami cara membuat buku besar, cara membuat jurnal umum, dan cara membuat laporan keuangan.