X

3 Contoh Soal Rasio Keuangan Beserta Jawabannya

Pengertian analisis rasio keuangan sesuai fungsi akuntansi keuangan menunjukan angka-angka tertentu yang berasal dari data-data keuangan dan pencatatan atas transaksi keuangan yang sesuai dengan standar akuntansi keuangan.

Analisis rasio dapat menjelaskan hubungan antara variabel-variabel keuangan yang bersangkutan untuk menilai kondisi keuangan perusahaan, lembaga atau pribadi. Analisis rasio terdiri atas dua macam perbandingan yaitu pertama, dengan membandingkan rasio-rasio keuangan perusahaan tertentu dengan perusahaan lain yang sejenis atau berada dalam satu industri yang memakai rasio industri.

Kedua, dengan membandingkan rasio waktu tertentu dengan rasio waktu sebelumnya dari perusahaan yang sama sesuai jenis jenis akuntansi keuangan. Berikut ini contoh soal rasio keuangan yang bisa dipelajari agar lebih mudah memahami tentang rasio keuangan.

Contoh 1

PT MR memiliki data laporan rugi laba dan neraca tahun 1995-1996.

Laporan Laba Rugi PT MR

             AKHIR TAHUN
         1996      1995
 Penjualan

Harga pokok brg dijual

Laba kotor

Biaya pemasaran adm dan umum

Laba sbl bunga dan pajak

Biaya bunga

Laba sbl pajak

Laba stl pajak

Deviden

Laba untuk saham biasa

Alokasi laba ditahan

Dividen

Rp 3.405

2.041

1.368

812

552

31

521

193

328

10

318

291

27

Rp  3.100

1.900

1.200

780

420

39

381

141

240

10

230

200

30

Neraca PT MR

Aktiva 1996 1995 Utang & modal

pemilik

1996 1995
Aktiva lancar

Kas & Surat bhrg

Piutang dgng

sediaan

Lain-lain

Total

 

Aktiva tetap

Gedung,tanah & perleng’an

Dikurangi akumulasi

Defresiaisi

Lain-lain

total

 

Total Aktiva

 

260

 

596

471

61

1,388

 

 

498

 

 

 

(152)

139

485

 

1.873

 

120

 

522

587

52

1.281

 

 

398

 

 

 

(105)

136

429

 

1.710

Utanglancar

Utang dagang

Utang bank

Utang akrual

Total utang lancer

Utang jangka panjang & lain-lain

Total utang

Saham priferen

Saham biasa

Capital again

Laba ditahan

Total modal pemilik

 

 

Total utang dan modal pemilik

 

109

136

176

421

120

 

 

541

10

87

1235

1332

 

 

 

 

1873

 

301

166

148

615

61

 

 

676

10

80

944

1034

 

 

 

 

1710

Ditanya:

Tentukan rasio likuiditas dengan metode Current Ratio!

Jawaban:

Current Ratio merupakan perbandingan antara aktiva lancar dan utang lancar yang disebut juga Working Capital Ratio.

Current Rasio  PT MR = Aktiva Lancar : Utang Lancar

= 1388 : 421

= 3.30

Current Ratio menunjukan kemampuan perusahaan untuk membayar utangnya yang harus segera dipenuhi dan current ratio merupakan ukuran yang paling umum kesangggupan perusahaan untuk membayar jangka pendek yang termasuk unsur unsur laporan keuangan.

Contoh 2

Neraca suatu perusahaan yaitu Kas Rp25.000.000, Piutang Dagang Rp75.000.000, Barang Dagang Rp200.000.000, jumlah utang dagang, wesel, bunga dan pajak sebesar Rp255.000.000 yang tertera dengan jelas. Hitunglah Quick Ratio perusahaan tersebut!

Jawaban:

Aktiva Lancar yaitu kas + piutang dagang + barang dagang = 25.000.000 + 75.000.000 + 200.000.000 =  Rp300.000.000

Persediaan dalam akuntansi berarti barang dagang yang tersedia untuk dijual yaitu seharga Rp200.000.000, utang Lancar yaitu Rp255.000.000,-

Quick Ratio = ((Aktiva Lancar – Persediaan) : Utang Lancar) x 100% = ((300.000.000 – 200.000.000) : 255.000.000) x 100%       = 39,22% = 0,39

Contoh 3

Neraca Perusahaan Mura sebagai berikut:

–  Saham Rp420.000.000

–  Laba ditahan Rp145.000.000

–  Kas Rp25.000.000

–  Piutang Dagang Rp75.000.000

–  Barang dagangan Rp200.000.000

–  Mesin Rp250.000.000

–  Bangunan Rp350.000.000

–  Tanah Rp100.000.000

–  Obligasi Rp180.000.000

Hitunglah Solvabilitas perusahaan memakai Rasio Modal dengan Aktiva!

Jawaban

Rasio Modal dengan Aktiva    = (Modal Sendiri : Total Aktiva) x 100%

Rasio Modal dengan Aktiva = ((420.000.000 + 145.000.000): (25.000.000 + 75.000.000 + 200.000.000 + 250.000.000 + 350.000.000 + 100.000.000)) x 100% = (565.000.000 : 1.000.000.000) x 100% = 56,5% = 0,565

Itulah contoh soal perhitungan rasio keuangan yang paling mudah untuk dipahami agar bisa lebih mudah untuk mempelajari rasio lainnya sesuai kerangka konseptual akuntansi keuangan. Setelah itu baru bisa mempelajari rasio lain yang lebih sulit seperti rasio rentabilitas atau rasio profitabilitas, rasio likuiditas, dan rasio solvabilitas.

Categories: Akuntansi Keuangan