Pengertian analisis rasio keuangan sesuai fungsi akuntansi keuangan menunjukan angka-angka tertentu yang berasal dari data-data keuangan dan pencatatan atas transaksi keuangan yang sesuai dengan standar akuntansi keuangan.
Analisis rasio dapat menjelaskan hubungan antara variabel-variabel keuangan yang bersangkutan untuk menilai kondisi keuangan perusahaan, lembaga atau pribadi. Analisis rasio terdiri atas dua macam perbandingan yaitu pertama, dengan membandingkan rasio-rasio keuangan perusahaan tertentu dengan perusahaan lain yang sejenis atau berada dalam satu industri yang memakai rasio industri.
Kedua, dengan membandingkan rasio waktu tertentu dengan rasio waktu sebelumnya dari perusahaan yang sama sesuai jenis jenis akuntansi keuangan. Berikut ini contoh soal rasio keuangan yang bisa dipelajari agar lebih mudah memahami tentang rasio keuangan.
Contoh 1
PT MR memiliki data laporan rugi laba dan neraca tahun 1995-1996.
Laporan Laba Rugi PT MR
AKHIR | TAHUN | |
1996 | 1995 | |
Penjualan
Harga pokok brg dijual Laba kotor Biaya pemasaran adm dan umum Laba sbl bunga dan pajak Biaya bunga Laba sbl pajak Laba stl pajak Deviden Laba untuk saham biasa Alokasi laba ditahan Dividen |
Rp 3.405
2.041 1.368 812 552 31 521 193 328 10 318 291 27 |
Rp 3.100
1.900 1.200 780 420 39 381 141 240 10 230 200 30 |
Neraca PT MR
Aktiva | 1996 | 1995 | Utang & modal
pemilik |
1996 | 1995 |
Aktiva lancar
Kas & Surat bhrg Piutang dgng sediaan Lain-lain Total
Aktiva tetap Gedung,tanah & perleng’an Dikurangi akumulasi Defresiaisi Lain-lain total
Total Aktiva |
260
596 471 61 1,388
498
(152) 139 485
1.873 |
120
522 587 52 1.281
398
(105) 136 429
1.710 |
Utanglancar
Utang dagang Utang bank Utang akrual Total utang lancer Utang jangka panjang & lain-lain Total utang Saham priferen Saham biasa Capital again Laba ditahan Total modal pemilik
Total utang dan modal pemilik |
109 136 176 421 120
541 10 87 1235 1332
1873 |
301 166 148 615 61
676 10 80 944 1034
1710 |
Ditanya:
Tentukan rasio likuiditas dengan metode Current Ratio!
Jawaban:
Current Ratio merupakan perbandingan antara aktiva lancar dan utang lancar yang disebut juga Working Capital Ratio.
Current Rasio PT MR = Aktiva Lancar : Utang Lancar
= 1388 : 421
= 3.30
Current Ratio menunjukan kemampuan perusahaan untuk membayar utangnya yang harus segera dipenuhi dan current ratio merupakan ukuran yang paling umum kesangggupan perusahaan untuk membayar jangka pendek yang termasuk unsur unsur laporan keuangan.
Contoh 2
Neraca suatu perusahaan yaitu Kas Rp25.000.000, Piutang Dagang Rp75.000.000, Barang Dagang Rp200.000.000, jumlah utang dagang, wesel, bunga dan pajak sebesar Rp255.000.000 yang tertera dengan jelas. Hitunglah Quick Ratio perusahaan tersebut!
Jawaban:
Aktiva Lancar yaitu kas + piutang dagang + barang dagang = 25.000.000 + 75.000.000 + 200.000.000 = Rp300.000.000
Persediaan dalam akuntansi berarti barang dagang yang tersedia untuk dijual yaitu seharga Rp200.000.000, utang Lancar yaitu Rp255.000.000,-
Quick Ratio = ((Aktiva Lancar – Persediaan) : Utang Lancar) x 100% = ((300.000.000 – 200.000.000) : 255.000.000) x 100% = 39,22% = 0,39
Contoh 3
Neraca Perusahaan Mura sebagai berikut:
– Saham Rp420.000.000
– Laba ditahan Rp145.000.000
– Kas Rp25.000.000
– Piutang Dagang Rp75.000.000
– Barang dagangan Rp200.000.000
– Mesin Rp250.000.000
– Bangunan Rp350.000.000
– Tanah Rp100.000.000
– Obligasi Rp180.000.000
Hitunglah Solvabilitas perusahaan memakai Rasio Modal dengan Aktiva!
Jawaban
Rasio Modal dengan Aktiva = (Modal Sendiri : Total Aktiva) x 100%
Rasio Modal dengan Aktiva = ((420.000.000 + 145.000.000): (25.000.000 + 75.000.000 + 200.000.000 + 250.000.000 + 350.000.000 + 100.000.000)) x 100% = (565.000.000 : 1.000.000.000) x 100% = 56,5% = 0,565
Itulah contoh soal perhitungan rasio keuangan yang paling mudah untuk dipahami agar bisa lebih mudah untuk mempelajari rasio lainnya sesuai kerangka konseptual akuntansi keuangan. Setelah itu baru bisa mempelajari rasio lain yang lebih sulit seperti rasio rentabilitas atau rasio profitabilitas, rasio likuiditas, dan rasio solvabilitas.