Sponsors Link

Rasio Solvabilitas – Pengertian, Jenis, Rumus dan Tujuan

Sponsors Link

Solvabilitas merupakan kemampuan perusahaan untuk melunasi seluruh utang dengan memakai semua aset atau asset menjadi penjamin utang yang menjadi konsep dasar akuntansi. Solvabilitas perusahaan penting untuk diketahui supaya tahu kemampuan perusahaan dalam  melunasi atau membayar semua pinjaman melalui jumlah aktiva yang dimiliki yang memengaruhi jenis jenis laporan keuangan. Perhitungan solvabilitas pada setiap perusahaan lebih mudah dilakukan jika sistem akuntansi memakai rasio yang tepat.

ads

Penyusunan laporan keuangan, biaya dan pengelolaan aset akan mempermudah perhitungan solvabilitas perusahaan. Irwati berpendapat bahwa rasio keuangan berfungsi sebagai alat ukur kondisi keuangan perusahaan dalam periode tertentu. Hasil perhitungan terlihat pada laporan keuangan atau pencatatan transaksi keuangan lainnya  antara lain daftar neraca, laba rugi, dan laporan arus kas.

Pengertian Rasio Solvabilitas

Rasio solvabilitas atau leverage adalah rasio untuk menilai kemampuan perusahaan dalam melunasi semua kewajibannya baik jangka pendek maupun jangka panjang dengan jaminan aktiva atau kekayaan yang dimiliki perusahaan hingga perusahaan tutup atau dilikuidasi (Fred Weston yang dikutip oleh Kasmir). Sebesar apa beban utang yang ditanggung perusahaan akan dibandingkan dengan aktivanya. Rasio Solvabilitas (Solvency Ratio) memiliki nama lain yaitu Rasio Leverage (Leverage Ratio) namun berbeda dengan rasio profitabilitas.

Utang jangka panjang yaitu kewajiban untuk membayar pinjaman yang jatuh temponya lebih dari satu tahun. Letak perbedaan antara Rasio Solvabilitas (Rasio Leverage) dengan Rasio Likuiditas adalah jangka waktu pinjaman (kewajiban). Rasio Solvabilitas mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka panjang. Sedangkan rasio likuiditas mengukur kemampuan perusahaan untuk mpemenuhi kewajiban jangka pendek.

Rasio Solvabilitas membandingkan beban utang perusahaan secara keseluruhan terhadap aset atau ekuitasnya. Rasio ini  memaparkan jumlah aset perusahaan yang dimiliki oleh pemegang saham dibandingkan dengan aset yang dimiliki oleh Kreditor (pemberi utang). Jika asset perusahaan lebih banyak dimiliki oleh pemegang, maka perusahaan tersebut kurang Leverage. Jika kreditor atau pemberi utang (biasanya bank) memiliki asset secara dominan, maka perusahaan tersebut memiliki tingkat leverage yang tinggi. Rasio Solvabilitas mempermudah manajemen dan investor untuk memahami tingkat risiko struktur modal pada perusahaan melalui catatan atas laporan keuangan.

Jenis jenis Rasio Solvabilitas

A. Debt to Equity Ratio (Rasio Utang terhadap Ekuitas)

Rasio ini memaparkan porsi yang relatif antara ekuitas dan utang yang dipakai untuk membiayai aset perusahaan. Debt to Equity Ratio (DER) membandingkan antara total kewajiban (liabilities) dengan ekuitas (equity). Utang tidak boleh lebih besar dari modal supaya beban perusahaan tidak bertambah. Tingkat rasio yang rendah berarti kondisi perusahaan semakin baik karena porsi utang terhadap modal semakin kecil.

Rasio ini memperlihatkan bahwa dana pinjaman yang segera jatuh tempo akan ditagih dibandingkan modal yang dimiliki. Perhitungan rasio ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar bagian dari modal (termasuk pengertian modal dan jenis jenis modal yang menjadi jaminan utang lancar. Semakin kecil rasio ini berarti kondisi perusahaan semakin baik karena modal untuk menjamin utang lancar masih cukup (besar). Batas terendah dari rasio ini adalah 100% atau 1 : 1. Rumus Debt to Equity Ratio (DER) sebagai berikut.

Debt to Equity Ratio (DER) = Total Utang / Ekuitas (Modal) x 100%

Sponsors Link

B. Debt Ratio (Rasio Utang)

Debt Ratio atau Rasio Utang menilai seberapa besar perusahaan berpatokan pada utang untuk membiayai asetnya. Rasio ini membandingkan total utang (total liabilities) dengan total aset yang dimiliki. Aset dan ekuitas itu berbeda sehingga harus mengetahui terlebih dahulu tentang asset dan ekuitas. Aset merupakan sumber daya yang diperoleh dari transaksi atau kegiatan lain di masa lalu sehingga menjadi milik perusahaan. Sedangkan ekuitas merupakan hak residual atas asset perusahaan setelah pengurangan seluruh liabilitas sesuai hakikat akuntansi.

Rasio ini juga memperlihatkan kemampuan perusahaan untuk memperoleh pinjaman baru sebagai tambahan modal dengan jaminan aktiva tetap yang dimiliki oleh perusahaan. Jika tingkat rasio ini  semakin tinggi maka jaminan berupa asset yang ada dan uang yang diberikan oleh kreditor dalam jangka panjang semakin terjamin. Besaran presentasi rasio  ini minimu 100% atau 1 : 1 artinya Rp 1 utang jangka  panjang bisa dijamin oleh Rp 1 aktiva tetap yang dimiliki oleh perusahaan. Utang yang dihitung dalam hal ini adalah semua utang perusahaan baik jangka pendek maupun jangka panjang. Kreditor biasanya lebih memilih debt ratio yang rendah karena kondisi perusahaan aman (tidak akan bangkrut). Tingkat rasio yang rendah maka kondisi perusahaan semakin aman (solvable).  Berikut ini rumus rasio utang (debt ratio).

Rasio utang = Total utang / Total Aset x 100%

Sponsors Link

C. Times Interest Earned Ratio

Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan untuk melunasi beban bunga pada masa yang akan datang. Times Interest Earned Ratio disebut juga Interest Coverage Ratio. Rasio ini membandingkan laba sebelum pajak dan bunga terhadap Biaya Bunga yang sesuai dengan prinsip prinsip akuntansi. Berikut ini rumus Times Interest Earned Ratio.

Times Interest Earned Ratio = Laba sebelum Pajak dan bunga / Beban Bunga x 100%

 Tujuan Rasio Solvabillitas

Kasmir berpendapat bahwa ada 7 tujuan perusahaan memakai rasio solvabillitas. Tujuannya sebagai berikut.

  • Untuk meninjau posisi sebuah perusahaan yang dilihat dari kewajibannya kepada pihak lainnya (kreditor).
  • Untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban tetap seperti angsuran pinjaman termasuk bunga.
  • Untuk meninjau nilai aktiva khususnya aktiva tetap terhadap modal, apakah sudah seimbang atau belum.
  • Untuk mengetahui jumlah aktiva perusahaan yang dibiayai oleh utang.
  • Untuk meninjau pengaruh utang perusahaan terhadap pengelolaan aktiva apakah berpengaruh signifikan atau tidak.
  • Untuk mengetahui besarnya bagian dari modal perusahaan yang dijadikan jaminan utang jangka panjang.
  • Untuk meninjau jumlah dana pinjaman yang segera jatuh tempo (akan ditagih) terhadap modal yang dimiliki oleh perusahaan.

Rasio solvabilitas berguna untuk mengetahui seberapa solvable atau insolvable sebuah perusahaan yang dilihat dari utangnya. Perusahaan membutuhkan pinjaman atau utang untuk tambahan modal pada saat perusahaan ingin melakukan ekspansi seperti penambahan cabang atau ekspansi jumlah produksi. Fungsi buku besar juga berpengaruh terhadap hasil laporan keuangan secara keseluruhan.

Sponsors Link
, , , ,