X

Contoh Akuntansi Manajemen

Fungsi sistem informasi akuntansi manajemen tercipta akibat adanya kebutuhan akan informasi akuntansi yang membantu manajemen dalam memimpin suatu perusahaan yang semakin besar dan kompleks. Fungsi akuntansi manajemen memudahkan pihak manajemen untuk mengambil keputusan-keputusan dalam mengendalikan kegiatan-kegiatan perusahaan. Setiap manajer harus dapat menjabarkan teori manajemen dan teori-teori lainnya dalam angka-angka yang nyata sehingga manajemen bisa menganalisis dan menginterprestasikan angka-angka tersebut sehingga bisa diambil keputusan yang tepat sasaran. Pihak manajemen harus mempertimbangkan tindakan-tindakan alternatif dalam pengambilan keputusan. Para akuntan manajemen dituntut untuk menyediakan data-data yang lengkap dan aktual tentang perhitungan setiap altematif sehingga bisa memilih altematif yang memberikan keuntungan lebih besar bagi perusahaan.

Akuntan manajemen harus mencatat dan mengumpulkan data-data perusahaan yang berupa data moneter yang sesuai standar akuntansi keuangan dan nonmoneter termasuk data-data di luar perusahaan sehingga kebutuhan manajer terhadap semua data tersebut bisa segera dipenuhi. Informasi atau unsur unsur laporan keuangan yang disediakan oleh akuntan manajemen harus terkini walaupun tidak lengkap karena data yang sudah kedaluwarsa tidak akan berguna lagi. Kegunaan laporan keuangan yang aktual bagi manajemen ini sangat penting terutama untuk melakukan tindakan koreksi yang harus dilaksanakan sebelum kesalahan atau penyimpangan yang terjadi menjadi serius.

Perusahaan pasti akan menghadapi berbagai masalah dalam melakukan berbagai kegiatan. Perusahaan harus beroperasi seefisien mungkin sehingga bisa mendapatkan keuntungan yang maksimal sehingga membutuhkan sistem pelaporan internal yang memadai. Jika terjadi penyelewengan, kesalahan, ataupun pemborosan dalam proses produksi bisa segera diatasi agar tidak merugikan perusahaan dalam jangka panjang. Akuntansi manajemen adalah jaringan penghubung yang sistematis dalam penyajian informasi yang berguna untuk membantu pimpinan perusahaan sehingga tujuan organisasi yang telah ditetapkan sebelumnya bisa tercapai.

Contoh akuntansi manajemen berupa kasus sederhana yang serupa dengan kegiatan perusahaan sebagai berikut.

  1. Seorang manajer produksi memerlukan informasi kuantitatif tentang anggaran biaya produksi sebagai dasar pengambilan keputusan dan pengawasan karyawan dalam kegiatan produksi. Pengambilan keputusan berkaitan dengan pemilihan alternatif yang mengandung ketidakpastiaan. Adanya informasi kuantitatif dapat mengurangi ketidakpastian daripada informasi kualititatif sehingga umumnya pihak manajemen lebih bertumpu pada informasi kuantitatif terutama dalam pengambilan keputusan. Manajer produksi harus memperkirakan jumlah produk yang harus diproduksi agar tidak melebihi anggaran perusahaan dan bisa laku di pasar sehingga tidak mubazir atau terjadi pemborosan dana untuk produksi. Dengan adanya informasi keuangan tersebut maka pengambil keputusan akan memperoleh gambaran yang lebih jelas tentang rencana atau target yang telah ditetapkan. Jenis jenis laporan keuangan kuantitatif menjadikan pengambil keputusan lebih memperoleh jaminan kepastian dalam pemilihan alternatif sehingga tidak akan keliru dalam memperkirakan kegiatan produksi.
  2. Manajemen tidak hanya memerlukan informasi tentang jenis investasi yang akan dilaksanakan serta informasi rate of return dan playback period yang dilaksanakan. Jika manajemen telah mengetahui tentang informasi rate of return investasi yang direncanakan sebesar 20% dan playback period selama 3 tahun sehingga ia akan mendapat kepastian investasi akan dilakukan atau tidak. Terkadang manajer juga perlu informasi tentang manfaat reksadana sebagai alternatif pilihan investasi.

Setelah memahami tentang contoh akuntansi manajemen, para pembaca akan lebih mudah untuk memahami tentang karakteristik akuntansi manajemen, kode etik akuntan manajemen, dan peran akuntansi manajemen dalam perusahaan.