X

Tugas Akuntansi Perpajakan

Akuntansi perpajakan mengolah data kuantitatif yang berhubungan dengan uang perusahaan dan harus memenuhi tujuan kualitatif untuk perhitungan perpajakan. Indonesia sedang melakukan perbaikan pada sistem perpajakan khususnya untuk pajak investor dan perusahaan. Adapun karier atau pekerjaan yang berhubungan dengan akuntansi perpajakan antara lain perencana pajak di Kantor Akuntan Publik, pengawal pajak di Ditjen Pajak, penasehat perpajakan di kantor konsultasi pajak, pegawai pajak di banyak sektor swasta, konsultan pajak pribadi, dan pendiri kantor konsultan pajak. Manfaat akuntansi bagi perusahaan dan pemerintah tergolong banyak dan saling berkaitan.

Tugas akuntansi perpajakan sebagai berikut.

  1. Akuntansi perpajakan memiliki tugas untuk mengoreksi catatan atas laporan keuangan dan menganalisis kejadian-kejadian ekonomi berdasarkan bagan alir dokumen yang bertujuan menentukan strategi perpajakan yang sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan di perpajakan.
  2. Akuntansi perpajakan diperlukan bagi sektor swasta secara individu dan perusahaan (korporat) untuk menghitung kewajiban pajak terhadap negara sehingga individu dan badan usaha (perusahaan) tidak absen, tepat waktu, dan tepat dalam jumlah pembayaran pajak.
  3. Akuntansi perpajakan diperlukan untuk memberikan saran terkait perencanaan finansial pada masa depan yang berdampak terhadap pajak.
  4. Akuntansi perpajakan merespon klien yang berhubungan dengan pembayaran pajak termasuk pengisian form pajak.
  5. Akuntansi perpajakan mencatat pajak dari sebuah perusahaan, menganalisis jumlah pajak yang harus dibayarkan, dan menghitung nominal uang yang dapat diklaimjika membayar dengan jumlah yang melebihi nominal pajak yang seharusnya dibayarkan.
  6. Akuntansi perpajakan bisa merencanakan strategi perpajakan yang baik bagi perusahaan, bukan mencurangi.
  7. Akuntansi perpajakan bisa memprediksi potensi pajak yang akan ditanggung perusahaan pada masa yang akan datang
  8. Akuntansi perpajakan mengimplementasikan prinsip prinsip akuntansi terhadap aktivitas perpajakan dan menyajikan laporan keuangan fiskal dan komersial.
  9. Akuntansi perpajakan mendokumentasikan dan mengarsipkan perpajakan dengan baik sehingga perusahaan memiliki bukti pajak yang bisa dipertanggungjawabkan dan bisa dijadikan bahan pemeriksaan/penilaian kembali dan evaluasi.
  10. Akuntansi perpajakan mengolah data kuantitatif yang digunakan untuk menyajikan  sebuah laporan keuangan yang memuat jumlah perhitungan perpajakan.
  11. Akuntansi perpajakan bisa menerapkan perlakuan akuntansi terhadap kejadian perpajakan (mulai dari penilaian/penghitungan, pencatatan (pengakuan) atas pajak, dan menyajikannya di dalam jenis jenis laporan keuangan komersial dan laporan fiskal perusahaan.
  12. Akuntansi perpajakan bisa melakukan pengarsipan dan dokumentasi perpajakan dengan lebih baik sehingga bisa dijadikan bahan untuk melakukan pemeriksaan dan evaluasi yang sesuai dengan tujuan akuntansi sektor publik.

Kecenderungan yang terjadi adalah perkembangan akuntansi pajak diabaikan karena masyarakat tidak tertarik untuk repot mengurus pajak atau memang sengaja menghindar dari kewajiban untuk membayar pajak. Oknum yang tidak memiliki akuntan pajak biasanya menyerahkan urusan perpajakan kepada konsultan, tetapi konsultan pajak tidak tahu benar tentang operasional perusahaan yang ditangani sehingga bisa menjerumuskannya. Perusahaan berskala menengah hingga besar butuh akuntan pajak karena skala bisnis sangat serius dan masif sehingga butuh perhitungan pajak yang teliti. Penghasilan individu dan badan usaha sering dibebankan pajaknya berdasarkan pertimbangan-pertimbangan yang tidak berhubungan dengan asas penentuan rugi lama atau penetapan pendapatan dan beban. Setelah mengetahui tentang tugas dan contoh soal akuntansi perpajakan tentu akan memudahkan pemahaman tentang sistem pengendalian manajemen sektor publik dan bidang bidang akuntansi yang cukup kompleks.

 

Categories: Akuntansi Pajak