X

Tujuan dari Laporan Keuangan Menurut Prinsip Akuntansi

Laporan keuangan bagi suatu perusahaan pada awalnya hanya berfungsi sebagai alat pengujian dari suatu pekerjaan yang berhubungan dengan pembukuan. Seiring perkembangan zaman, fungsi laporan keuangan berubah menjadi dasar untuk menentukan atau menilai posisi keuangan perusahaan. Berbagai pihak yang berkepentingan terhadap perusahaan dapat mengambil suatu keputusan berdasarkan cara membaca laporan posisi keuangan.

Perusahaan juga dapat menilai kemampuan perusahaan dalam memenuhi seluruh kewajiban jangka pendek dan jangka panjang, struktur modal perusahaan, pendistribusian pada aktivanya, efektivitas dari penggunaan aktiva, pendapatan atau hasil usaha yang telah dicapai, beban-beban tetap yang harus dibayarkan oleh perusahaan, nilai-nilai buku dari setiap lembar saham perusahaan yang bersangkutan melalui laporan keuangan termasuk pencatatan transaksi keuangan. Menurut Standar Akuntasi Keuangan (Ikatan Akuntan Indonesia 2002:4), tujuan laporan keuangan antara lain:

  • Menyediakan informasi tentang posisi keuangan, kinerja, dan perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi.
  • Memenuhi kebutuhan bersama sebagian besar pemakai (pihak internal dan ekster perusahaan). Laporan keuangan tidak menyediakan semua informasi yang dibutuhkan pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi karena secara umum menggambarkan pengaruh keuangan dan kejadian masa lalu.
  • Menunjukkan hal yang telah dilakukan oleh pihak manajemen (stewardship) atau pertanggungjawaban manajemen atas sumber daya yang dipercayakan kepadanya.

Menurut Fahmi (2011:28), tujuan utama dari laporan keuangan adalah memberikan informasi keuangan yang mencakup perubahan unsur-unsur laporan keuangan yang ditujukan kepada pihak-pihak lain dan tidak hanya pihak manajemen perusahaan yang berkepentingan dalam menilai kinerja keuangan terhadap perusahaan. Para pemakai akan menggunakan fungsi laporan keuangan untuk meramalkan, membandingkan, dan menilai dampak keuangan yang timbul dari keputusan ekonomis yang akan atau sudah diambilnya.

Kondisi keuangan negara secara keseluruhan dan nilai uang yang tidak stabil juga dijelaskan dalam laporan keuangan. Laporan keuangan tidak hanya menjelaskan tentang aspek-aspek kuantitatif, tetapi mencakup penjelasan-penjelasan lainnya yang diperlukan sehingga bisa lebih bermanfaat untuk memprediksi kondisi perusahaan pada masa mendatang. Informasi yang disajikan oleh laporan keuangan harus faktual dan dapat diukur secara objektif.

Beberapa tujuan laporan keuangan dapat disimpulkan sebagai berikut:

  1. Informasi tentang posisi atau kondisi keuangan yang dihasilkan dari kinerja dan aset perusahaan dibutuhkan oleh para pemakai laporan keuangan sebagai bahan evaluasi dan perbandingan untuk melihat dampak keuangan yang timbul dari keputusan ekonomis yang diambilnya.
  2. Laporan keuangan dibuat untuk menjelaskan keadaan keuangan perusahaan pada masa lampau, tetapi bisa digunakan untuk masa sekarang dan masa yang akan datang.
  3. Informasi keuangan perusahaan dibutuhkan untuk menilai dan meramalkan keadaan perusahaan sehingga bisa menghasilkan keuntungan yang sama atau lebih menguntungkan.
  4. Informasi tentang perubahan posisi keuangan perusahaan bisa dipakai untuk menilai aktivitas investasi, pendanaan kegiatan perusahaan, dan operasi perusahaan selama periode tertentu. Tidak hanya menilai kemampuan perusahaan, jenis jenis laporan keuangan juga berfungsi sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan investasi.

Setelah mengetahui tentang tujuan laporan keuangan tentu akan memudahkan untuk memahami tentang cara membuat laporan keuangan dan cara memahami laporan keuangan perusahaan yang sesuai dengan prinsip prinsip akuntansi.

Categories: Laporan Keuangan