Akuntansi syariah berupa pencatatan data-data moneter (keuangan) berdasarkan nilai-nilai Islam dan konsep-konsep Al-Qur’an. Secara teoritis tidak ada perbedaan dengan akuntansi konvensional. Akuntansi syariah menekankan nilai-nilai Islami yang diatur dalam bagian muamalah dan konsep-konsep Al-Qur’an sebagai sumber utamanya sehingga inilah letak perbedaannya. Al-Quran banyak menyinggung tentang pemakaian akuntansi sebagai sistem informasi secara wajar, benar dan akurat. Akuntansi syariah dapat meningkatkan kualitas sebagai pengendali keuangan perusahaan atau sejenisnya.
Adapun ciri akuntansi syariah antara lain:
1. Menerapkan nilai-nilai etika sebagai dasar penggunaan akuntansi
Kegiatan akuntansi syariah harus menerapkan etika kejujuran sehingga segala pencatatan dalam jenis jenis laporan keuangan harus bisa dianggap sah dengan bukti nyata.
2. Memberikan stimulasi timbulnya perilaku etis
Dengan adanya penerapan syariah berarti harus memenuhi standar perilaku etis yang sesuai dengan norma masyarakat.
3. Bersikap adil terhadap semua pihak
Keadilan terhadap semua pihak baik dalam perusahaan maupun luar perusahaan sehingga tidak ada keberpihakan dalam pembuatan laporan keuangan.
4. Menyeimbangkan sifat egoistik dengan altruistik
Egoistik adalah sikap memperhatikan diri sendiri tanpa mementingkan orang lain. Sedangkan altruistik adalah sikap lebih memperhatikan orang lain daripada diri sendiri. Untuk itu harus seimbang agar catatan atas laporan keuangan bersifat adil sesuai hakikat akuntansi.
5. Memiliki prinsip-prinsip akuntansi syariah
Sesuai surat Al-Baqaroh ayat 282, ada tiga prinsip utama akuntansi syariah, yaitu pertanggungjawaban, keadilan dan kebenaran. Akuntansi syariah juga mempunyai prinsip-prinsip lainnya antara lain:
- Prinsip legitimasi muamalat, yaitu sasaran-sasaran, transaksi-transaksi, tindakan-tindakan, dan keputusan-keputusan yang sah dan benar menurut syariat. (baca: kriteria uang menurut para ahli)
- Prinsip entitas spiritual, yaitu adanya pemisahan kegiatan investasi dari pribadi yang melakukan pendanaan terhadap kegiatan investasi dalam aktivitas perusahaan.
- Prinsip Kontinuitas, yaitu prinsip dengan keberadaan yang dapat memberikan pandangan bahwa perusahaan itu akan terus menjalankan kegiatannya sampai waktu yang tidak diketahui. Prinsip ini mengandung unsur berupa umur perusahaan yang tidak tergantung pada umur pemiliknya dan mendorong manusia agar selalu beramal dan bekerja keras walaupun semua manusia pasti akan tiada suatu saat.
- Prinsip Kontinuitas (Going Concern) adalah kaidah umum dalam investasi yang menjadi dasar dalam pengambilan keputusan agar perusahan terus beroperasi.
- Prinsip Matching, yaitu cermin yang memantulkan hubungan sebab akibat antara dua sisi dari satu segi dan mencerminkan hasil dari hubungan tersebut.
6. Manfaat dan Signifikansi Studi Akuntansi Islam
- Menunjukkan bahwa Islam itu bukan hanya agama tetapi mengatur semua segi kehidupan manusia dengan aturan-aturan universal yang meliputi seluruh fenomena kehidupan. Islam tidak bertentangan sama sekali dengan lingkungan, waktu, situasi dan kondisi.
- Mengemukakan pokok-pokok pikiran akuntansi yang islami, menjelaskan dasar-dasar dan kaidah-kaidah pokok yang terpenting dengan cara membandingkan dengan kaidah akuntansi positif.
- Sebagai bantahan terhadap orang-orang yang ragu terhadap Islam dan orang-orang yang menolak kaidah-kaidah dasar Islam.
- Antusiasme para pemimpin negara-negara Islam dan Arab bertambah dalam merealisasikan hukum Islam.
7. Memiliki Metode Studi Akuntansi Islam
- Metode Istinbath (Eduksi)
Akuntansi syariah menyimpulkan sumber-sumber hukum Islam antara lain:
- Al-Qur’an, yaitu undang-undang Islam yang mengandung hukum-hukum ibadah dan muamalah
- As-Sunnah, yaitu sebagai penjabar, penjelas, dan perinci hukum-hukum Al-Qur’an
- Ijtihad-ijtihad ahli fiqih dan ulama untuk meletakkan undang-undang dan peraturan-peraturan yang lebih rinci sesuai dengan waktu dan tempat manusia
- Hasil-hasil praktik empirik sejak Daulah Islamiah.
- Kebiasaan yang sedang berlaku yang tidak bertentangan dengan syariat Islam
- Metode Tahili (Analitis)
Akuntansi syariah adalah salah satu dari jenis jenis akuntansi yang membandingkan kaidah-kaidah dan dasar-dasar akuntansi islami dengan teori- teori akuntansi positif yang membahas persamaan dan perbedaannya.
- Metode Tathbiqi (Aplikasi)
Akuntansi syariah membahas implementasi kaidah-kaidah akuntansi Islam di lingkungan perusahaan atau lembaga-lembaga yang mengaplikasikan syariat Islam.
Karakteristik akuntansi syariah membahas implementasi kaidah-kaidah akuntansi Islam di lingkungan perusahaan atau lembaga-lembaga yang mengaplikasikan syariat Islam. Dengan demikian pemakaian akuntansi syariah tentu saja melandaskan kejujuran dan kebenaran dalam pembuatan laporan keuangan.
Baca: tips belajar akuntansi dengan mudah, cara mudah belajar akuntansi, pengertian akuntansi perpajakan