X

Jenis Jenis Akuntansi Keuangan – Pengertian , Kelebihan dan Kekurangan

Memiliki dan mengelola bisnis adalah hal yang menantang, dan merekam jejak keuangan adalah contoh yang paling nyata. Bidang khusus yang menangani akuntansi untuk bisnis disebut dengan akuntansi keuangan. Peran akuntansi keuangan, penekanannya adalah saat melihat data masa lalu dengan tujuan untuk menentukan nilai sebuah perusahaan secara keseluruhan. Karena pengertian akuntansi keuangan ini disajikan lebih banyak untuk pihak eksternal perusahaan, maka penghitungannya harus tepat dan benar. Akuntansi keuangan yang dicatat harus sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku agar terhindar dari masalah hukum.

Sebuah perusahaan yang mengetahui dasar akuntansi dan persamaan dasar akuntansi akan akan mempertimbangkan beberapa aspek akuntansi di luar laporan keuangan sederhana dari sisi debit dan kredit saja. Untuk memperdalam wawasan kita, di bawah ini akan kita bahas jenis jenis akuntansi keuangan.

Jenis Jenis Akuntansi Keuangan

Cash Basis

Cash basis merupakan salah satu konsep yang sangat penting dalam akuntansi. Pencatatan transaksi akuntansi berbasis kas adalah teknik pencatatan ketika transaksi terjadi dimana uang benar-benar diterima atau dikeluarkan. Dengan kata lain, akuntansi berbasis kas adalah basis akuntansi yang mengakui adanya pengaruh transaksi dan peristiwa lainnya pada saat kas atau setara kas diterima atau dibayar yang digunakan untuk pengakuan pendapatan, belanja dan pembiayaan. Model pelaporan keuangan dalam basis kas biasanya berbentuk laporan penerimaan dan pembayaran atau laporan arus kas.

Dengan mencerminkan karakteristik akuntansi sektor publik, akuntansi barbasis kas dapat diartikan sebagai sistem akuntansi yang  hanya mengakui arus kas masuk dan kas keluar. Transaksi dicatat atau diakui apabila menimbulkan perubahan atau berakibat pada kas, yaitu menaikkan atau menurunkan kas. Dalam akuntansi berbasis kas, pendapatan diakui ketika kas atau uang telah diterima dan pengeluaran diakui ketika telah dilakukan pembayaran kas.

Pilar dalam Cash Basis

Cash basis mendasarkan konsepnya pada dua pilar, yaitu:

  • Pengakuan Pendapatan

Pengakuan pendapatan pada cash basis adalah pada saat perusahaan menerima pembayaran secara kas. Dalam konsep cash basis menjadi hal yang kurang penting mengenai kapan munculnya hak untuk menagih. Makanya dalam cash basis kemudian muncul adanya metode penghapusan piutang secara langsung dan tidak mengenal adanya estimasi piutang tak tertagih.

  • Pengakuan Biaya

Pengakuan biaya dilakukan pada saat sudah dilakukan pembayaran secara kas. Dengan kata lain, pada saat sudah diterima pembayaran maka biaya sudah diakui pada saat itu juga. Untuk usaha tertentu, seperti toko, warung, mall masih lebih menggunakan cash basis ketimbang accrual basis. 

Keunggulan dan Kelemahan Cash Basis

Keunggulan pencatatan akuntansi secara cash basis antara lain:

  • Metode cash basis digunakan untuk pencatatan pengakuan pendapatan, belanja dan pembiayaan.
  • Biaya belum diakui sampai adanya pembayaran atas kas walaupun beban telah terjadi, sehingga tidak menyebabkan pengurangan dalam penghitungan pendapatan.
  • Pendapatan diakui pada saat diterimanya kas, sehingga benar-benar mencerminkan posisi yang sebenanya.
  • Dibuatnya jurnal penerimaan kas jika kas diakui sebagai pendapatan.

  • Laporan keuangan yang disajikan dengan cara membuat neraca keuangan yang ada.
  • Tidak perlunya suatu perusahaan untuk membuat cadangan untuk kas yang belum tertagih.

Kelemahan pencatatan akuntansi secara cash basis, diantaranya:

  • Metode cash basis tidak mencerminkan besarnya kas yang tersedia.
  • Dapat menurunkan perhitungan pendapatan bank, karena adanya pengakuan pendapatan sampai diterimanya uang kas.
  • Adanya penghapusan piutang secara langsung dan tidak mengenal adanya estimasi piutang tak tertagih. Anda bisa belajar tentang pengertian akuntansi piutang.
  • Biasanya dipakai oleh perusahaan yang usahanya relatif kecil seperti toko, warung, mal.
  • Setiap pengeluaran kas diakui sebagai beban.
  • Sulit dalam melakukan transaksi yang tertunda pembayarannya, karena pencatatan diakui pada saat kas masuk atau keluar.
  • Peran akuntansi manajemen dalam perusahaan paling sulit adalah menentukan suatu kebijakan kedepannya karena selalu bergantung kepada kas.

Accrual Basis

Basis akrual (accrual basis) memiliki fitur pencatatan dimana transaksi sudah dapat dicatat karena transaksi tersebut memiliki implikasi uang masuk atau keluar di masa depan. Transaksi dicatat pada saat terjadinya walaupun uang belum benar – benar diterima atau dikeluarkan.

Dengan kata lain, basis akrual digunakan untuk pengukuran aset, kewajiban dan ekuitas dana. Jadi, basis akrual adalah basis akuntansi yang mengakui pengaruh transaksi dan peristiwa lainnya pada saat transaksi dan peristiwa itu terjadi tanpa memperhatikan saat kas atau setara kas diterima atau dibayar.

Pilar dalam Accrual Basis

Accrual basis mendasarkan konsepnya pada dua pilar, yaitu:

  • Pengakuan pendapatan

Saat pengakuan pendapatan pada accrual basis adalah pada saat perusahaan mempunyai hak untuk melakukan penagihan dari hasil kegiatan perusahaan. Dalam konsep accrual basis menjadi hal yang kurang penting mengenai kapan kas benar-benar diterima. Makanya dalam accrual basis kemudian muncul adanya estimasi piutang tak tertagih, sebab penghasilan sudah diakui padahal kas belum diterima.

  • Pengakuan biaya

Pengakuan biaya dilakukan pada saat kewajiban membayar sudah terjadi. Sehingga dengan kata lain, pada saat kewajiban membayar sudah terjadi, maka titik ini dapat dianggap sebagai starting point munculnya biaya meskipun biaya tersebut belum dibayar. Dalam era bisnis dewasa ini, perusahaan selalu dituntut untuk senantiasa menggunakan konsep accrual basis ini.

Keunggulan dan Kelemahan Accrual Basis

Untuk mencapai tujuan akuntansi sektor publik, terdapat keunggulan pencatatan akuntansi secara accrual basis adalah sebagai berikut:

  • Metode accrual basis digunakan untuk pengukuran aset, kewajiban dan ekuitas dana.
  • Beban diakui saat terjadi transaksi, sehingga informasi yang diberikan lebih handal dan terpercaya.
  • Pendapatan diakui saat terjadi transaksi, sehingga akuntansi sebagai sistem informasi yang diberikan lebih handal dan terpercaya walaupun kas belum diterima.
  • Banyak digunakan oleh perusahan-perusahaan besar (sesuai dengan Ketentuan Standar Akuntansi Keuangan dimana mengharuskan suatu perusahaan untuk menggunakan basis akrual).
  • Piutang yang tidak tertagih tidak akan dihapus secara langsung tetapi akan dihitung kedalam estimasi piutang tak tertagih.
  • Setiap penerimaan dan pembayaran akan dicatat kedalam masing-masing akun sesuai dengan transaksi yang terjadi.
  • Adanya peningkatan pendapatan perusahaan karena kas yang belum diterima dapat diakui sebagai pendapatan.
  • Laporan keuangan perusahaan dagang dapat dijadikan sebagai pedoman manajemen dalam menentukan kebijakan perusahaan.
  • Adanya pembentukan cadangan untuk kas yang tidak tertagih, sehingga dapat mengurangi risiko kerugian.

Kelemahan pencatatan akuntansi secara accrual basis, diantaranya:

  • Metode accrual basis digunakan untuk pencatatan.
  • Biaya yang belum dibayarkan secara kas, akan dicatat efektif dalam metode pengumpulan biaya.
  • Adanya resiko pendapatan yang tak tertagih dan pembentukan cadangan sehingga dapat mengurangi pendapatan perusahaan.

Demikian penjelasan mengenai jenis jenis akuntansi keuangan ini dapat membantu Anda memahami perbedaan antara cash basis dan accrual basis dalam akuntansi.

Categories: Akuntansi Keuangan