Berbagai perusahaan pasti pernah mengalami piutang tak tertagih (baca: ciri ciri akuntansi piutang). Penghapusan piutang adalah kerugian sehingga tidak dicatat ke rekening Kerugian Piutang tetapi dicatat ke rekening Cadangan Kerugian Piutang. Taksiran kerugian piutang dicatat ke rekening Kerugian Piutang di sisi debet dan Cadangan Kerugian Piutang di sisi kredit. Berikut ini contoh soal penghapusan piutang dengan metode langsung dan tidak langsung beserta jawabannya yang memuat jurnal penghapusan piutang tak tertagih sesuai hakikat akuntansi.
Sebagai informasi tambahan, metode penghapusan piutang langsung (baca: contoh soal penghapusan piutang langsung) biasanya digunakan pada perusahaan-perusahaan berskala kecil atau dapat juga diterapkan pada perusahaan yang tidak bisa menaksirkan kerugian piutang dengan pasti dan tepat. Berikut ini jurnal penghapusan piutang tak tertagih.
Beban Piutang Tak Tertagih Rp xxx
Piutang Usaha Rp xxx
Ayat jurnal untuk piutang yang telah dihapuskan ternyata dilunasi oleh pengutang:
Piutang Usaha Rp xxx
Beban Piutang Tak Tertagih Rp xxx
Selanjutnya membuat ayat jurnal penerimaan kas:
Kas Rp xxx
Piutang Usaha Rp xxx
Piutang yang sudah dihapus dengan metode penghapusan piutang tak tertagih tetapi dilunasi, maka piutang yang sudah dihapus tersebut dicatat kembali di debet dan cadangan kerugian piutang di kredit. Pada saat penerimaan piutang dari pelanggan, perusahaan mencatat piutang tersebut di kredit sesuai dengan nilai nominal yang diterima. Pencatatannya seperti ini:
Beban Piutang Tak Tertagih Rp xxx
Penyisihan Piutang Tak Tertagih Rp xxx
Berikut ini jurnal menghapuskan piutang tak tertagih:
Penyisihan Piutang Tak Tertagih Rp xxx
Piutang Usaha Rp xxx
Ayat jurnal untuk menimbulkan kembali piutang yang telah dihapuskan:
Piutang Usaha Rp xxx
Penyisihan Piutang Usaha Rp xxx
Ayat jurnal untuk mencatat peneriman kas, yaitu:
Kas Rp xxx
Piutang Usaha Rp xxx
Contoh Soal
1. Piutang yang dimiliki PT. Adiguna sebesar Rp 99.000.000 dihapuskan pada Maret 2017. Ternyata PT. Adiguna membayar utangnya pada September 2017, maka jurnal yang dilakukan untuk kejadian tersebut adalah:
Maret 2017
Penghapusan piutang PT Adiguna
Penyisihan Piutang Tak tertagih 99.000.000
Piutang Dagang PT Adiguna 99.000.000
September 2017
Pengembalian piutang PT Adiguna
Piutang Dagang PT Adiguna 99.000.000
Penyisihan Piutang Tak Tertagih 99.000.000
Pencatatan pembayaran piutang PT Adiguna
Kas 99.000.000
Piutang Dagang PT Adiguna 99.000.000
2. Pada 31 Desember 2016, taksiran kerugian piutang Rp. 150.000
Jawaban:
a. Tidak ada jurnal
b. 15 April 2016, piutang Pak Angga sebesar Rp. 150.000 dihapus
Kerugian Piutang Rp. 150.000
Piutang Rp. 150.000
c. 1 Juli 2016, Pak Angga akan melunasi utangnya
Piutang Rp. 150.000
Kerugian Piutang Rp. 150.000
d. 1 Agustus 2016, pelunasan piutang yang sudah dihapus diterima uangnya
Kas Rp. 150.000
Piutang Rp. 150.000
Bila Pak Angga melunasi utangnya tahun 2017 atau setelah periode tutup buku maka penerimaan piutang itu dicatat di kredit pada rekening penerimaan kas.
Piutang yang sudah dihapus akan pencatatan jurnal dibuat sebagai berikut :
1 Juli 2016, Pak Angga menyatakan akan melunasi utangnya.
Piutang Rp. 150.000
Penerimaan piutang yang sudah dihapus Rp. 150.000
15 Januari 2017, penerimaan uang dari piutang yang sudah dihapus.
Kas Rp. 150.000
Piutang Rp. 150.000
Metode penghapusan piutang tak tertagih ini harus diperhatikan dengan benar karena menyangkut kerugian perusahaan terutama bagi perusahaan skala menengah dan besar. Piutang tak tertagih pasti selalu dialami oleh setiap perusahaan. Setelah mengetahui tentang jurnal tipe ini pasti akan lebih mudah untuk memahami tentang jurnal (pengertian jurnal umum) transaksi lainnya.
baca: cara menghitung harga pokok penjualan, metode pengumpulan biaya, pemeriksaan saldo kas kecil, fungsi buku besar dalam akuntansi.