X

Penyisihan Piutang Tak Tertagih di Neraca Terlengkap

Perusahaan pasti lebih menginginkan penjualan secara tunai daripada penjualan secara kredit. Penjualan secara kredit terkadang dilakukan untuk meningkatkan penjualan karena bisa membuat banyak pihak tertarik untuk membeli. Pihak penjual mencatat transaksi secara kredit sebagai piutang.

Terkadang piutang tidak dapat ditagih karena berbagai alasan sehingga menyebabkan kerugian bagi perusahaan. Lalu apa yang harus dilakukan oleh perusahaan? Akuntan perusahaan harus menghapus piutang tersebut dengan pengendalian piutang berdasarkan fungsi sistem informasi akuntansi. Manajemen perusahaan biasanya membuat cadangan kerugian piutang atau penyisihan piutang tak tertagih di neraca.

Pengendalian piutang dilakukan sebelum persetujuan untuk mengirimkan barang dagangan dengan  menyusun tabel umur piutang. Di dalam tabel tersebut bisa diketahui jumlah piutang yang ada, jumlah piutang yang segera dapat ditagih, dan jumlah piutang yang lambat ditagih. Dengan menyusun tabel tersebut juga bisa diketahui karakter debitur (pengutang) karena seorang debitur yang tidak baik akan berpengaruh terhadap kondisi perusahaan melalui pemasukan kas perusahaan. Pengendalian piutang berhubungan erat dengan pengendalian penerimaan kas dan persediaan. Pengendalian piutang terkait jumlah piutang, pemberian kredit, penerimaan piutang, dan kebijakan yang dijalankan oleh perusahaan.

Pencadangan ini dibukukan ke dalam perkiraan cadangan penghapusan piutang di sisi kredit. Piutang tidak tertagih yang dicadangkan harus dikeluarkan dari catatan perkiraan cadangan penghapusan piutang karena status cadangan telah berubah menjadi suatu kepastian berupa piutang yang tidak tertagih. Metode ini mencatat beban piutang tak tertagih dengan mengestimasi jumlah piutang tak tertagih pada akhir periode. Perusahaan skala besar biasanya membuat estimasi/perkiraan tentang kerugian piutang yang akan diterima akibat tidak dapat ditagih seluruhnya. (baca juga: contoh soal penghapusan piutang langsung)

Piutang dicatat dengan nominal yang sudah dikurangi penyisihan piutang tidak tertagih untuk mengantisipasi kemungkinan piutang tidak tertagih. Persentase penyisihan piutang tidak tertagih tergantung pada kualitas piutang yang digolongkan berdasarkan waktu jatuh tempo dan upaya penagihan piutang. Ketentuan penyisihan piutang dilakukan dengan persentase berikut ini.

Kualitas Lancar       5%

Kualitas Kurang Lancar    10%

Kualitas Diragukan    50%

Kualitas Macet            100%

Penyisihan atau estimasi piutang tak tertagih berada di kelompok aktiva. Berbeda dengan perkiraan yang lainnya (dalam kelompok aktiva), perkiraan ini bernilai minus atau sama dengan perkiraan akumulasi penyusutan. Biasanya perkiraan ini dibukukan pada akhir bulan melalui ayat jurnal penyesuaian piutang tak tertagih, tetapi banyak juga yang melakukannya pada akhir tahun. Penyisihan piutang tak tertagih atau jurnal penghapusan piutang tak tertagih biasanya dihitung atau dibukukan berdasarkan analisis presentase jumlah peminjam yang kurang lancar, meragukan, dan macet. Pembukuan setiap bulan di neraca sebagai berikut.

Biaya Penyisihan (sebagai biaya) di sisi debet Rp xxx

Penyisihan piutang tak tertagih (aset) di sisi kredit Rp. xxx

Pada saat penghapusan piutang macet

Penyisihan Piutang Tak Tertagih (aset) di sisi debet Rp xxx

Pinjaman Diberikan(Aset) di sisi kredit Rp xxx

Jadi metode penghapusan piutang tak tertagih sebagai piutang macet dan bukan biaya lagi (baca: sistem akuntansi biaya) karena biayanya sudah dibiayakan rutin sedikit demi sedikit setiap bulan. Penyisihan dan penghapusan piutang tak tertagih menjadi kerugian karena adanya piutang yang tak tertagih. Pembahasan artikel ini diharapkan bisa membuat para pembaca memahami tentang  penyisihan dan penghapusan piutang tak tertagih sesuai hakikat akuntansi.

baca juga: manfaat akuntansi manajemen, pemeriksaan saldo kas kecil, jenis jenis akuntansi,

Categories: Akuntansi Piutang