Perusahaan jasa melakukan kegiatan untuk mendapatkan laba berupa penjualan jasa (siklus akuntansi perusahaan jasa) dalam berbagai bidang pelayanan yang memberikan kemudahan dan kenyamanan bagi masyarakat yang membutuhkannya untuk melancarkan aktivitas produksi dan konsumsi. Jenis-jenis jasa yang ditawarkan oleh perusahaan jasa antara lain pertama, jasa komunikasi yang terdiri dari perusahaan telepon, stasiun TV, radio. Kedua, profesi yang terdiri dari akuntan, klinik bersalin, pengacara.
Ketiga, hiburan yang terdiri dari bioskop, taman hiburan, kebun binatang. Keempat, tempat tinggal yang terdiri dari hotel, asrama, guest house. Kelima, keahlian perorangan yang terdiri dari salon kecantikan, penjahit, fotografer. Keenam, jasa pertanggungan seperti asuransi.
Sebelum mengetahui karakteristik akuntansi perusahaan jasa maka ketahui karakteristik perusahaan jasa terlebih dahulu berikut ini. (Baca juga: contoh soal akuntansi perusahaan jasa)
- Tidak berwujud (intangibility). Jasa memang tidak memiliki bentuk dan tidak terlihat fisiknya sehingga jasa harus segera dikonsumsi karena tidak dapat disimpan.
- Tidak terpisahkan (inseparability). Keberadaan konsumen tidak dapat dipisahkan dengan jasa yang harus diberikan, bahkan dalam hal tertentu konsumen lain juga terlibat dalam menikmati jasa seperti bioskop atau pertunjukan.
- Beraneka ragam (heterogenity). Jenis dan kualitas layanan berbeda–beda pada setiap konsumen sehingga jasa sulit menetapkan standar untuk kegiatan pelayanan seperti jasa rumah sakit.
- Mudah lenyap (perishability). Manfaat jasa bersifat mudah lenyap dengan cepat sehingga konsumsi jasa akan dilakukan oleh para konsumen secara berulang, seperti jasa pijat tubuh.
Adapun karakteristik akuntansi perusahaan jasa sebagai berikut.
- Ada 3 jenis transaksi keuangan perusahaan jasa, yaitu transaksi keuangan internal, transaksi keuangan eksternal, dan transaksi modal.
- Ada 8 langkah untuk membuat laporan keuangan pada perusahaan jasa yang dikenal dengan siklus akuntansi. Berikut ini langkah-langkahnya.
- Melakukan transaksi keuangan.
- Mencatat semua transaksi keuangan sesuai bukti asli dari tiap transaksi pada satu periode transaksi berdasarkan fungsi akuntansi secara umum.
- Menyusun jurnal umum (pengertian jurnal umum) sesuai catatan transaksi berdasarkan prinsip prinsip akuntansi.
- Setelah jurnal umum, selanjutnya membuat buku besar sesuai fungsi buku besar dan fungsi buku besar dalam akuntansi.
- Selanjutnya membuat jurnal penyesuaian.
- Dilanjutkan dengan pembuatan laporan keuangan, seperti laporan laba-rugi, neraca dan perubahan modal.
- Setelah itu membuat jurnal penutup.
- Tahap terakhir adalah membuat neraca saldo (pengertian neraca saldo).
- Tidak ada akun persediaan karena jasa tidak berwujud sehingga tidak dapat disimpan. Jasa hanya bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat sebagai konsumen.
- Tidak ada membutuhkan pencatatan untuk pengeluaran jasa angkut. Produk yang dijual adalah jasa sehingga tidak membutuhkan jasa angkut untuk memperlancar operasional atau pun proses produksinya. Kecuali untuk perusahaan jasa transportasi umum yang melakukan kegiatan pengangkutan penumpang atau pengiriman barang maka harus dicatat jasa angkut sebagai pendapatan bukan pengeluaran.
- Tingkatan harga jual produk jasa tidak bisa digeneralisasi sehingga pembuatan laporan keuangan akan berbeda-beda jenis pemasukannya. Jasa yang dihasilkan oleh perusahaan jasa sesuai tingkat kebutuhan setiap konsumen sehingga mahal atau murahnya jasa tidak bisa dipatok secara umum pada semua konsumen.
- Tidak ada Harga Pokok Produksi dan Harga Pokok Penjualan pada laporan keuangan Laba-Rugi. Harga Pokok Produksi dan Harga Pokok Penjualan merupakan jenis perhitungan dari penggunaan bahan baku, barang setengah jadi dan barang jadi. Setiap produk yang berwujud seperti barang biasanya untuk perusahaan yang mengolah dan menjual produk barang seperti perusahaan manufaktur. Pada perusahaan jasa tidak ada perhitungan Harga Pokok Produksi atau Harga Pokok Penjualan pada pelaporan keuangan karena perusahaan jasa hanya menjual produk jasa.
- Hanya ada akun Pendapatan dan Biaya-Biaya pada perhitungan Laporan Laba-Rugi. Perusahaan jasa tentu saja menjual produk jasa sehingga perhitungan Laporan Laba-Rugi hanya berkaitan dengan Pendapatan Jasa dan Biaya-Biaya (pelajari: perbedaan biaya dan beban dalam akuntansi) yang dikeluarkan untuk memperoleh pendapatan (pemasukan) tersebut.
Itulah 7 karakteristik akuntansi perusahaan jasa yang bisa dipelajari untuk membuat para pembaca semakin paham tentang perbedaan perusahaan jasa dengan perusahaan dagang (barang). Setelah itu para pembaca bisa mempelajari contoh soal metode penilaian persediaan supaya lebih paham tentang perbedaan kedua jenis perusahaan tersebut.