X

Pengertian Ekuitas dalam Akuntansi

Ekuitas merupakan salah satu unsur penting dalam laporan neraca. Dalam teori dasar akuntansi memiliki rumus dasar aset = kewajiban + ekuitas. Jadi ekuitas ini jika dalam jurnal memiliki saldo normal pada kredit. Karena terletak pada kanan tanda sama dengan, hal ini berarti jika ekuitas pemilik bertambah maka masuk sisi kredit pada posting ayat jurnal. Ekuitas ini adalah modal pemilik yang menjadi modal awal perusahaan. Dalam teori akuntansi ekuitas adalah hal residual atas aset perusahaan setelah dikurangi semua kewajiban. Hal ini jika di kembalikan pada rumus dasar yang saya tuliskan diatas sangat lumrah karena jika aset adalah kewajiban ditambah ekuitas. Maka ekuitas adalah aset dikurangi ekuitas. Di laporan keuangan sendiri ada sebuah draf laporan perubahan ekuitas pemilik yang merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dari rentetan laporan keuangan yang harus dilaporkan dalam setiap periode pencatatan perusahaan. (baca juga : hakikat akuntansi)

Tujuan adanya laporan ekuitas pemegang saham adalah untuk:

  • Efisiensi dan kepengurusan manajemen perusahaan
  • Riwayat dan prospek investasi dalam perusahaan yang dimiliki
  • Tanggung jawab manajemen kepada pemilik

Untuk menyusun laporan ekuitas pemilik tersebut harus ada beberapa hal ini:

  • Sumber riwayat ekuitas pemegang saham secara historis
  • Pembatasan pembagian dividen dan likuidasi saham
  • Batas perlindungan dan urutan penyerapan jika sewaktu-waktu rugi

Dan untuk lebih mengenal ekuitas yang biasa di tulis dalam laporan keuangan sebagai ekuitas pemilik ini kami akan melakukan pembahasan mendalam terhadap hal tersebut.

baca juga:

Jenis-Jenis Ekuitas dan Sumber Perubahan

Seperti yang saya jelaskan diatas ekuitas merupakan modal awal perusahaan yang murni dari investasi pemilik. Untuk lebih mengenal ekuitas pemilik dibagi menjadi 4 akun induk dalam pelaporan akuntansi saya akan membagi berdasarkan menambah atau mengurangi ekuitas itu sendiri:

1. Akun penambah ekuitas

Akun penambah ekuitas ini terbagi menjadi 2 macam yaitu modal disetor dan laba ditahan. Nantinya kedua akun ini jika di sajikan dalam laporan perubahan ekuitas merupakan unsur penambah ekuitas tersebut. Berikut adalah penjelasan dari masing-masing akun yang saya tulis diatas. (baca juga : cara membuat neraca lajur)

2. Modal Disetor

Modal/capital merupakan modal awal perusahaan yang disetorkan murni dari pemilik. Jika anda tidak memiliki data modal awal dapat menghitung dengan jumlah ekuitas keseluruhan ditambah laba dan dikurangi kerugian bersih dan pengambilan pribadi. Maka dari beberapa data yang ada dapat ditentukan modal di setornya berapa. Untuk modal disetor ini sebuah perusahaan biasanya menerbitkan saham yang nantinya digunakan untuk bukti kepemilikan perusahaan. Suatu perusahaan biasanya mengeluarkan beberapa lembar saham dan tiap lembar saham memiliki nilai nominal. Sedikit pembahasan tentang saham, karna saham merupakan bukti kepemilikan saham maka pemilik mayoritas dapat memenangkan suara dalam rapat umum pemegang saham. Maka dari itu saham merupakan unsur terpenting dalam saham. (baca juga: sistem pengendalian manajemen sektor publik)

3. Pendapatan

Pendapatan atau dapat disebut laba merupakan penambahan nilai perusahaan dalam periode pencatatan. Laba yang di maksudkan disini adalah laba ditahan untuk meluas ekspansi perusahaan yang tidak diberikan kepada pemilik. Memang pada akhirnya juga menjadi harta pemilik namun untuk memperbesar perusahaan laba ini tidak diberikan ke pemilik namun di jadikan bahan atau jasa sehingga dapat memperbesar aset yang dimiliki perusahaan. (baca juga: cara membuat laporan laba rugi)

4. Akun Pengurang Ekuitas

Dalam akun pengurang ekuitas juga terdapat 2 akun yang memiliki kebalikan dari 2 akun penambah ekuitas. Dua akun tersebut yaitu pengambilan pribadi dan biaya. Dua akun ini dalam laporan perubahan ekuitas nantinya akan di nyatakan sebagai pengurang ekuitas dengan saldo normal di sisi debit. (baca juga: pengertian pendiskontoan wesel)

5. Pengambilan Pribadi

Pengambilan pribadi atau prive ini merupakan pengambilan modal yang dimiliki pemilik. Dalam pengambilan ini jika perusahaan sudah berbentuk PT harus memperoleh persetujuan dari dewan komisaris. Karena modal sangat di butuhkan oleh perusahaan dan merupakan unsur penting dalam keberlangsungan perusahaan. Biasanya dalam prosedur pembagian modal jika PT disebut sebagai mekanisme dividen. Sedangkan dalam perusahaan yang berbentuk cv disebut sebagai prive. (baca juga:fungsi akuntansi biaya dalam perusahaan. (baca juga: harga pokok produksi)

6. Beban/pengeluaran

Beban yaitu biaya operasi yang harus di keluarkan perusahaan untuk menghasilkan barang atau jasa. Sebetulnya dalam laporan ekuitas tidak tercantumkan secara langsung beban dan pendapatan. Tapi laba/rugi saja. Jika pendapatan lebih besar dari beban akan mendapatkan laba, namun jika sebaliknya maka akan mendapatkan rugi. Maka dari itu semua perusahaan akan meminimalisir pengeluaran sebanyak mungkin untuk menghasilkan keuntungan yang lebih maksimal. (baca juga: pemeriksaan saldo kas kecil)

Perlakuan Akuntansi dan Pelaporan Saham

Dalam akuntansi saham merupakan salah satu akun penambahan modal. Namun dalam beberapa pemilik modal memperlakukan saham sebagai barang dagang. Yang hanya mengambil keuntungan dari selisih nilai pada saat pembelian dan penjualan. Kali ini saya akan membahas perlakukan akuntansi pada saat penerbitan saham. (baca juga: cara membuat neraca keuangan)

Saat penerbitan saham otomatis saham tersebut akan menjadi modal perusahaan. Mekanisme penerbitannya seperti halnya surat berharga lain. Jadi calon investor membeli lembar saham yang diinginkan. Pada waktu penjualan saham. Untuk jurnal nya seperti berikut .  (baca juga: persamaan dasar akuntansi)

Kas = Saham

Dalam keadaan tertentu dapat pula harga nominal saham lebih mahal dari harga saham tersebut. Hal ini disebut agio saham. Hal ini dikarenakan ekspektasi para calon pembeli saham yang menyatakan perusahaan akan berkembang pesat otomatis peminat saham tersebut akan meningkat dan harganya juga meningkat. Jika harga meningkat kas yang masuk ke perusahaan akan meningkat pula. Jika hal ini terjadi maka jurnalnya sebagai berikut ” Kas. (baca juga: macam-macam rasio)

Kas = Saham + Agio Saham

Selain adanya agio saham juga ada situasi dimana harga nominal saham lebih murah dari harga sesungguhnya.hal ini dikarenakan para calon pembeli mempunyai ekspektasi yang buruk terhadap masa depan perusahaan. Jika harga turun seperti itu selisih penurunan saham yang disebut disagio di jurnal dalam akun debit. Sehingga jurnal seperti ini. (baca juga: jurnal penerimaan kas)

Kas = Disagio Saham + Saham

Untuk pelaporannya nantinya agio dan disagio saham ini disajikan dalam neraca pada bagian ekuitas. (baca juga: siklus akuntansi perusahaan jasa)

Perlakuan Akuntansi dan Pelaporan Laba Ditahan dan Dividen

Seperti yang saya sebutkan diatas salah satu akun yang mempengaruhi ekuitas yaitu laba ditahan dan dividen. Karena dua hal ini dapat mempengaruhi naik turunnya nilai ekuitas dan dua hal tersebut merupakan hal yang saling berkebalikan. Maka dari itu saya akan menjelaskan dua hal tersebut pada masing-masing poin.

1. Laba Ditahan

Laba ditahan merupakan salah satu akun penambah ekuitas. Dalam bahasa lain laba ditahan merupakan laba perusahaan yang tidak di bagikan kepada pemilik modal. Ada dua tujuan penahanan laba tersebut pertama untuk memperbesar perusahaan dan kedua untuk menutupi beberapa kewajiban yang dimiliki perusahaan. Dalam laporan keuangan laba di tahan ini biasanya di cantumkan dalam neraca yang bersumber dari laporan laba rugi. Jika disimpulkan akun laba di tahan ini akan bertambah ketika perusahaan memperoleh laba pada periode pencatatan. Sedangkan akun laba ditahan akan berkurang jika perusahaan memperoleh rugi pada periode pencatatan.(baca juga: fungsi buku besar)

Contoh pembuatan laba ditahan

Pada tahun buku 2016 PT. ABC memperoleh pendapatan sebesar Rp. 250.000.000 dengan total beban produksi sebesar Rp. 200.000.000 sehingga:

Laba/Rugi= 250.000.000 – 200.000.000 = 50.000.000

Maka pada saat penutupan buku PT. ABC memperoleh laba sebesar 50.000.000 dan posting dalam ayat jurnal seperti berikut:

Pendapatan = Beban produksi + Laba

Nah jurnal yang seperti diatas ini merupakan jurnal penutup yang di posting setelah penghitungan laba rugi perusahaan. Setelah jurnal penutup diposting maka otomatis pada akun pendapatan dan biaya menjadi nol kembali yang tersisa di buku besar adalah laba sebesar 50.000.000. jika laba tersebut di masukkan menjadi laba di tahan maka akun laba harus di nolkan dan di pindah ke akun laba ditahan. Untuk jurnalnya sendiri seperti berikut:

Laba = Laba ditahan

Berikut adalah penjelasan jika saldo laba di tahan oleh perusahaan. Sedangkan untuk saldo laba yang dibagikan kepada pemilik yang di sebut sebagai dividen penjelasannya pada poin berikutnya. (baca juga: perbedaan bank konvensional dan bank syariah)

2. Dividen

Mekanisme pembagian dividen yang biasanya dilakukan oleh perusahaan yang sudah berstatus go-public (Perusahaan yang sahamnya dapat dimiliki masyarakat luas) terbagi menjadi 4 yaitu:

  • Dividen dalam bentuk uang cash :Untuk pembagian dividen dalam bentuk uang memiliki 4 tanggal penting yang harus di perhatikan oleh pemegang saham yang memiliki hak dividen.
    • Tanggal pengumuman adalah tanggal pada saat manajemen mengumumkan akan dibagikannya dividen dalam bentuk kas. Pada saat ini perusahaan harus melakukan posting seperti ini, “Laba Ditahan = Utang Dividen”
    • Tanggal ex-dividen adalah tanggal penghentian penjualan saham di bursa untuk sementara waktu. Penghentian ini dilakukan untuk melakukan update data pemegang saham yang bersangkutan. Untuk sesi ini tidak ada yang harus di posting. Karena hanya membatasi transaksi di pasar modal. (baca juga: pengertian hutang lancar)
    • Tanggal pencatatan adalah tanggal dimana menejemen menunjukkan memo pencatatan yang harusnya diterima oleh pemegang saham. Sehingga para pemegang saham tahu berapa jatah yang akan diterima pada tanggal pembayaran. (baca juga: bidang-bidang akuntansi)
    • Tanggal pembayaran adalah tanggal dimana dividen dibayarkan secara tunai kepada pemilik saham yang berhak mendapat dividen tersebut. Hal ini berarti akun yang tertulis sebagai utang dividen dikosongkan dan akun kas perusahaan harus berkurang. Dalam jurnal dapat di posting seperti ini. Utang dividen = Kas + Dividen Surat Berharga

Dalam suatu kasus perusahaan dapat membayarkan dividen dengan surat berharga yang dimiliki perusahaan tersebut. Saya sedikit membuat penekanan pada kalimat yang dimiliki perusahaan, bukan yang diterbitkan perusahaan. Jadi intinya perusahaan menginvestasikan sebagian dana di perusahaan lain dan mendapatkan surat berharga. Dan pada waktu pembagian dividen surat berharga yang dimiliki perusahaan tersebut di berikan kepada para pemegang saham dengan nilai setara dengan dividen yang akan dibagikan. Untuk pembagian dividen dengan mekanisme ini memiliki 2 tanggal penting yaitu

  • Tanggal pengumuman yaitu tanggal dimana perusahaan mengumumkan besar dividen yang dibagikan dan akan dibagikan dengan cara pembagian surat berharga. Di tanggal ini perusahaan memasukkan jurnal seperti mekanisme pembagian dividen biasa. Laba ditahan = Utang dividen
  • Tanggal pembagian dividen secara definisi sama dengan pembagian dengan mekanisme sebelumnya. perbedaannya di saat pembagian dividen ini. karna pada pembagian dividen berupa kas pada sisi kredit yaitu akun kas. Namun dalam pembagian dividen dengan surat berharga ini yang berkurang yaitu akun investasi perusahaan. Menjadi seperti berikut. Utang dividen = Investasi di PT. ADL + Dividen Promes

Dividen promes ini merupakan janji pihak manajemen untuk membayarkan dividen di kemudian hari. Nantinya akun dividen promes ini tergolong akun kewajiban, karena merupakan kewajiban yang akan jatuh tempo pada masa mendatang. Intinya perusahaan menyatakan memiliki utang kepada para pemilik modal untuk membayarkan dividen. Biasanya perusahaan akan menjanjikan bunga tertentu karna adanya keterlambatan pembayaran. Pencatatannya sebagai berikut.

  • Tanggal pengumuman ini merupakan tanggal pengumuman yang menyatakan bahwa perusahaan mengeluarkan dividen dengan nominal tertentu. Namun akan dibayar dengan janji atau dividen promes. Laba Ditahan = Utang Promes
  • Tanggal  pembayaran/ jatuh tempo pada tanggal pembayaran ini sama seperti halnya pembayaran dividen lainnya namun akunnya pada sisi debet utang promes dan jika dibebankan bunga atas keterlambatan tersebut harus di posting juga dalam ayat jurnal. Jadi seperti berikut. Utang Promes = Biaya Bunga + Kas + Dividen Saham

Pembagian dividen saham ini sangat lumrah dilakukan pada perusahaan yang tidak mempunyai kas dan kekurangan likuiditas perusahaan dalam pasar modal. Jadi dividen perusahaan dibagikan dengan jumlah lembar saham yang setara dengan nilai dividen tersebut. Bersamaan dengan pembagian dividen perusahaan melakukan aksi korporasi. Nantinya saham yang dibagikan ini dapat di perjual belikan di pasar modal. Sebetulnya mekanisme ini hanya menambahkan jumlah lembar saham yang beredar di masyarakat saja bagi perusahaan yang sudah berstatus go public. Untuk jurnanya sebagai berikut.

  • Pengumuman pembagian saham (Laba Ditahan = Dividen saham biasa + Tambahan modal disetor)
  • Penerbitan saham untuk dividen (Dividen saham biasa = Saham biasa)

Berikut adalah pengertian tentang ekuitas yang sangat mudah di pelajari bahkan untuk di terapkan di dalam perusahaan terutama di bagian akuntansi. Selain itu juga sudah di jelaskan Jenis-Jenis Ekuitas dan Sumber Perubahan yang juga sudah dilengkapi dengan beberapa contoh yang sangat mudah untuk di pahami. Selain itu di dalam ekuitas juga ada Perlakuan Akuntansi dan Pelaporan Saham dengan adanya beberapa contoh dan rumus-rumus.

Categories: Akuntansi Bisnis