Sponsors Link

13 Tujuan Akuntansi Keuangan dalam Perusahaan

Sponsors Link

Di setiap sendi kehidupan ekonomi masyarakat, akuntansi menjadi hal yang sangat penting dan tidak dapat terpisahakan. Karena ia sangat diperlukan oleh setiap pelaku ekonomi, terlebih oleh entitas-entitas bisnis. Pelaku bisnis tersebut memakai akuntansi untuk mempermudah dan memperlancar aktifitas operasional usahanya. Karena tanpa akuntansi, kegiatan ekonomi yang dijalankan oleh entitas usaha baik swasta maupun pemerintah tidak akan berjalan serta tumbuh dengan baik dan lancar.

ads

Akuntansi sebagai proses pencatatan transaksi keuangan memang identik dengan hal yang berkaitan dengan keuangan. Sehingga dalam pandangan masyarakat akuntansi merupakan penopang kelancaran proses keuangan yang akuntabel. Padahal jika dipelajari lebih lanjut, akuntansi memiliki banyak sekali macam nya. Selain itu, akuntansi juga memiliki berbagai ragam manfaat karena ia mengandung tujuan tertentu. Maka menjadi perlu untuk kita ketahui bersama apa saja tujuan dari akuntansi keuangan bagi perusahaan.

ads

Pengertian akuntansi secara sederhana adalah proses mencatat transaksi keuangan untuk kemudian disajikan dalam laporan keuangan. Maka dalam pengertian tersebut terkandung tujuan dari adanya akuntansi, yaitu menyajikan laporan keuangan.

Lalu untuk apa laporan keuangan? Sebuah usaha pastilah terdapat pihak-pihak yang berkepentingan di dalamnya. Di mana semuanya memerlukan informasi terkait keuangan perusahaan untuk tujuan-tujuan tertentu. Guna memenuhi hal tersebut, di sajikanlah laporan keuangan yang bisa dibaca dan akuntabel. Maksudnya, karena dalam laporan keuangan memuat semua informasi keuangan perusahaan pada periode tertentu, maka laporan tersebut harus disusun secara akuntabel sesuai Prinsip Akuntansi Berterima Umum (PABU). Sehingga laporan keuangan dapat dibaca dan dipahami oleh pihak-pihak yang berkepentingan.

Sponsors Link

Jadi secara global, akuntansi keuangan memiliki tujuan untuk memberikan informasi keuangan bagi pihak-pihak yang berkepentingan. Namun menurut prinsip akuntansi Accounting Principle Underlying Financial Statement Business Enterprise, akuntansi keuangan dapat dibagi menjadi 3 kelompok tujuan yaitu tujuan umum, tujuan khusus dan tujuan kualitatif. Berikut penjelasan tentang ketiga kelompok tujuan tersebut.

Tujuan Umum

Tujuan umum dari akuntansi keuangan adalah hal-hal sebagai berikut :

  1. Memberikan informasi keuangan yang bisa dipercaya tentang aktiva dan pasiva perusahaan. Informasi keuangan yang dapat dipercaya meliputi tentang sumber-sumber ekonomi seperti aset dan piutang perusahaan, utang serta modal suatu perusahaan pada periode tertentu. Informasi-informasi tersebut dapat menunjukkan seperti apa posisi keuangan dan berapa besar investasi perusahaan. Selain itu, informasi akuntansi dapat menilai kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban utang-utangnya, memperlihatkan kemampuan kekayaan perusahaan dalam mendatangkan keuntungan, mengetahui tingkat pertumbuhan perusahaan, serta melihat kekuatan dan kelemahan perusahaan. Jika informasi keuangan dapat dipercaya, tentu saja poin-poin tersebut dapat diketahui dengan mudah melalui pembacaan laporan keuangan secara cermat.
  2. Memberikan informasi yang bisa dipercaya tentang perubahan pada sumber-sumber ekonomi bersih (netto) suatu perusahaan yang muncul akibat aktifitas usahanya dalam rangka mendapatkan keuntungan. Informasi yang dimaksud dapat berupa gambaran dividen yang diharapkan oleh para pemegang saham, estimasi kemampuan perusahaan memperoleh laba di masa yang akan datang, atau pun perhitungan dan pencapaian target anggaran dalam pelaksanaan fungsi perencanaan serta pengendalian oleh manajemen perusahaan.
  3. Memberikan informasi keuangan yang membantu para pengguna laporan keuangan dalam membuat estimasi atau perkiraan potensi perusahaan dalam menghasilkan keuntungan. Jika perusahaan dapat menghasilkan laba yang besar, maka kemampuan keuangan perusahaan akan meningkat. Maksudnya perusahaan mampu memenuhi semua kewajibannya seperti pembayaran utang kepada supplier atau pemasok barang, kreditur, penggajian karyawan, pembayaran pajak pada pemerintah, serta ekspansi usaha.
  4. Memberikan informasi penting lain tentang perubahan pada sumber-sumber ekonomi berupa aset, utang serta modal perusahaan. Informasi penting lain bisa berupa informasi non keuangan yang terkandung dalam laporan keuangan yang masih berkaitan dengan sumber-sumber ekonomi perusahaan. Seperti informasi yang termaktub dalam Catatan Atas Laporan Keuangan yang biasanya berisi tentang hal-hal non keuangan guna kemajuan manajemen dan operasional perusahaan. Contohnya, perbaikan sistem akuntansi atau manajeman perusahaan, penambahan jumlah karyawan, penerapan Standar Operasional Pekerjaan (SOP) yang benar dan efektif, dan sebagainya. Jika hal-hal tersebut terpenuhi, tentu saja akan memberikan dampak perubahan pada sumber ekonomi perusahaan. Misal dengan adanya penambahan karyawan akan menyebabkan beban gaji yang meningkat di periode mendatang, dan sebagainya.
  5. Mengungkap informasi lain berkaitan dengan laporan keuangan yang relevan guna memenuhi kebutuhan pengguna laporan keuangan. Informasi lain yang masih berkaitan dengan laporan keuangan misalnya rasio-rasio keuangan yang dapat dihitung melalui informasi keuangan pada laporan keuangan. Informasi yang benar dan valid dapat memenuhi relevansi guna kepentingan pengguna informasi akuntansi. Misalnya rasio likuiditas untuk kepentingan pihak kreditur atau supplier, rasio solvabilitas untuk kepentingan manajemen dalam menetapkan anggaran, dan sebagainya.

Tujuan Khusus

Akuntansi keuangan memiliki tujuan khusus, yaitu untuk menyajikan informasi berupa laporan yang memuat posisi keuangan, hasil usaha dan perubahan posisi keuangan lainnya secara wajar sesuai dengan Prinsip Akuntansi Berterima Umum (PABU) atau Generally Accepted Accounting Principles (GAAP).

Tujuan Kualitatif

Isi dari tujuan kualitatif dari akuntansi keuangan mencakup hal-hal sebagai berikut :

Sponsors Link

  1. Relevan (Relevances)
    Relevan artinya berguna secara langsung. Relevansi dari informasi akuntansi berhubungan dengan tujuan dari pemakai informasi tersebut. Maksudnya, informasi akuntansi harus berguna secara langsung untuk memenuhi tujuan dari penggunanya. Apabila informasi akuntansi tidak relevan untuk kebutuhan pihak berkepentingan dalam proses pengambilan keputusan, berarti informasi tersebut tidak ada gunanya meski kualitas lainnya terpenuhi. Maka berkaitan dengan relevansi dari informasi akuntansi keuangan, perusahaan penting untuk memilih metode pelaporan akuntansi keuangan yang tepat sasaran dengan tujuan yang hendak dicapai.
  2. Dapat diuji (Verifiability)
    Informasi akuntansi harus dapat diuji kebenaran serta validitasnya oleh pihak independen melalui pengukuran akuntansi. Di mana pengukuran tersebut memakai metode pengukuran yang sama dengan berbagai pendapat dan pertimbangan yang subyektif. Hal tersebut dimaksudkan agar tidak ada pernyataan berdasar realitas obyektif pihak tertentu sehingga informasi dari proses akuntansi yang dihasilkan benar-benar valid dan dapat diuji keabsahannya.
  3. Dapat dipahami (Understandability)
    Informasi akuntansi disusun sedemikian rupa menggunakan prinsip-prinsip akuntansi tertentu dan dinyatakan dalam bentuk yang disesuaikan dengan kebutuhan para penggunanya. Tujuannya adalah untuk menyajikan informasi akuntansi yang dapat dipahami oleh pihak-pihak berkepentingan selaku pengguna informasi tersebut. Dengan demikian para pengguna tersebut mengetahui aktifitas dan kondisi perusahaan dalam hal keuangan. Pada akhirnya hal itu dapat dijadikan acuan sebagai teknis pengambilan keputusan bisnis mereka.
  4. Netral (Neutrality)
    Akuntansi keuangan yang menghasilkan laporan-laporan keuangan diciptakan untuk kepentingan semua pihak yang berhubungan dengan aktifitas sebuah perusahaan. Jadi tidak ada informasi akuntansi yang dikhususkan untuk kebutuhan atau kepentingan pihak tertentu. Demikian pula dalam prosesnya, akuntansi tidak didasarkan atau bergantung pada pihak tertentu. Semua proses akuntansi adalah untuk pihak berkepentingan secara umum seperti manajemen perusahaan, kreditur atau pemerintah. Karenanya informasi akuntansi disusun berdasarkan prinsip akuntansi berterima umum (PABU) agar tercapai tujuan bagi kepentingan seluruh pihak (umum) tersebut.
  5. Tepat waktu (Real Time)
    Pencatatan transaksi keuangan harus dilakukan sesegera mungkin setelah transaksi itu terjadi. Selain agar tidak lupa atau mengalami kehilangan bukti transaksi, hal itu ditujukan agar tercapai informasi akuntansi yang tepat waktu. Sehingga informasi keuangan yang dihasilkan dapat digunakan sebagai acuan untuk pengambilan keputusan manajemen maupun pengguna lainnya secara tepat waktu dan tepat guna.
  6. Dapat diperbandingkan (Comparability)
    Segala sesuatu dapat diperbandingkan jika memiliki unsur-unsur yang sama. Demikian halnya dengan informasi akuntansi. Sistem akuntansi yang dijalankan dalam suatu perusahan harus menggunakan prinsip akuntansi yang sama dengan perusahaan lainnya. Oleh sebab itu badan akuntansi internasional menciptakan prinsip akuntansi yaitu Generally Accepted Accounting Principles (GAAP) atau dalam bahasa Indonesia yaitu Prinsip Akuntansi Berterima Umum (PABU). Tujuannya adalah agar terjadi kesesuaian antara entitas usaha satu dengan lainnya. Sehingga informasi yang terkadung di dalam laporan keuangan tiap-tiap perusahaan dapat diperbandingkan sehingga memenuhi kebutuhan bisnis semua pelaku usaha.
  7. Lengkap (Completeness)
    Keenam tujuan kualitatif di atas dapat memenuhi standar pengungkapan laporan keuangan. Selanjutnya informasi yang termuat dalam laporan keuangan dapat dikatakan lengkap jika keenamnya terpenuhi. Standar pengungkapan tersebut bertujuan untuk mengungkapkan semua fakta keuangan yang penting sehingga dapat menyajikan informasi akuntansi secara jelas. Hal itu dimaksudkan agar informasi yang disajikan relevan dan tidak menyesatkan penggunanya.

Setelah membaca dan memahami apa saja tujuan akuntansi keuangan bagi perusahaan maupun pihak-pihak berkepentingan, berikut terdapat beberapa hal penting yang perlu digarisbawahi terkait tujuan tersebut :

  • Tujuan utama akuntansi keuangan adalah menghasilkan dan menyajikan laporan keuangan.
  • Laporan keuangan yang disajikan adalah untuk pihak internal dan eksternal yang berkepentingan dengan perusahaan.
  • Untuk tujuan poin kedua, maka proses penyusunan laporan keuangan menggunakan prinsip akuntansi berterima umum (PABU) yang telah disepakati.

Sponsors Link
, , , , , ,
Oleh :
Kategori : Akuntansi Keuangan