X

Retur Pembelian – Pengertian, Rumus dan Contoh

Pencatatan transaksi keuangan dalam akuntansi terdiri dari beberapa hal dan salah satunya adalah retur pembelian. Jual beli barang dagangan tidak selamanya berjalan dengan mulus. dalam kondisi tertentu biasanya ada saja barang yang rusak sehingga pembeli pasti akan mengembalikan barang yang telah dibelinya.

Pengertian Retur Pembelian

Retur pembelian adalah pengembalian barang yang rusak atau tidak sesuai dengan keinginan pembeli kepada penjual yang dilakukan oleh pembeli. Sedangkan retur penjualan adalah penerimaan barang oleh penjual yang dikembalikan oleh pembeli karena barang tersebut rusak atau tidak sesuai keinginan pembeli. Transaksi retur pembelian menyebabkan nominal utang pembeli berkurang karena retur biasanya dilakukan saat transaksi pembelian dilakukan dengan mengangsur (cicilan). Pada hakikatnya, retur pembelian dan penjualan akan memengaruhi cara menghitung laporan laba rugi juga.

Pencatatan transaksinya adalah akun utang dagang yang dicatat pada posisi debet dan retur pembelian dicatat pada kredit. Bagi pihak penjual, transaksi ini menyebabkan pengurangan tagihan atau piutang pembeli dan dicatat pada jurnal adalah akun retur penjualan yang dicatat di debet dan akun piutang dagang yang dicatat di kredit. Pemahaman tentang hakikat akuntansi harus lebih mendalam supaya mudah untuk mempelajari tentang berbagai  jenis akun dan macam-macam rasio keuangan.

Berikut ini akan dijelaskan tentang jenis-jenis retur pembelian beserta contoh transaksi yang dilakukan oleh suatu badan usaha.

  • Retur Pembelian Secara Tunai

Retur pembelian tunai adalah pengembalian barang dagangan yang sudah dibeli secara tunai atau kontan yang dicatat pada kas dengan perjanjian barang bisa dikembalikan jika rusak sehingga dilakukan retur pembelian oleh si pembeli. Retur pembelian akan mempengaruhi pencatatan laporan arus kas.

Contoh soal:

CV Askara Biru mengembalikan barang dagangan yang rusak senilai Rp 20.000 sesuai kesepakatan kepada PT Kawa Emesh yang telah menjualnya.

Sebelum membuat jurnal umum maka ketahui terlebih dahulu tentang pengertian jurnal umum. Jurnal yang dibuat oleh CV Askara Biru yaitu:

Jurnal Periodik Jurnal Perpetual
D K D K
Kas 20.000 Kas 20.000
Retur Pembelian 20.000 Persediaan Barang Dagang 20.000
  • Retur Pembelian Secara Kredit

Contoh transaksi: CV Askara mengembalikan barang dagangan yang rusak seharga Rp 35.000 kepada PT Biru.

Jurnal yang dibuat oleh CV Askara adalah :

Jurnal Periodik Jurnal Perpetual
D K D K
Utang Dagang 35.000 Utang Dagang 35.000
Retur Pembelian 35.000 Persediaan Barang Dagang 35.000

Akun pembelian merupakan jenis akun yang dipakai untuk mencatat jumlah rupiah yang dikeluarkan untuk membeli sebuah barang. Ada 2 jenis pembelian yaitu pembelian secara tunai dan pembelian secara kredit. Pembelian secara tunai adalah pembelian barang dagangan yang dilakukan dengan pembayarmempengaruhi jurnalan cash atau kontan secara keseluruhan sehingga transaksi ini memengaruhi jurnal penerimaan kas.

Pembelian secara kredit adalah pembelian barang dagang dengan angsuran atau kredit yang akan dibayar lunas pada waktu yang telah disepakati dengan pemasok barang. Selain itu, ada juga transaksi dengan jenis diskon pembelian. Diskon pembelian ialah pembelian barang dagang dengan potongan harga (diskon) yang pembayarannya akan dilakukan sesuai waktu yang disepakati.

Contoh transaksi Pembelian Tunai

CV Raminten membeli barang dagangan PT Santana seharga Rp 200.000.

Jurnal yang dibuat oleh CV Raminten sebagai berikut :

Jurnal Periodik Jurnal Perpetual
D K D K
Pembelian 200.000 Persediaan Barang Dagang 200.000
Kas 200.000 Kas 200.000

Contoh transaksi pembelian kredit

CV Raminten membeli barang dagangan PT Santana dengan cara kredit sebesar Rp 100.000.

Jurnal yang dibuat oleh CV Raminten yaitu:

Jurnal Periodik Jurnal Perpetual
D K D K
Pembelian 100.000 Persediaan Barang Dagang 100.000
Utang Dagang 100.000 Utang Dagang 100.000

Contoh transaksi diskon pembelian

CV Ramyeon membeli barang dagangan dari PT Batara sebesar Rp 100.000 dengan syarat kredit 2/10, n/30.

Jurnal yang dibuat oleh CV Ramyeon sebagai berikut :

Jurnal Periodik Jurnal Perpetual
D K D K
Utang Dagang 100.000 Persediaan Barang Dagan 100.000
Potongan Pembelian 2.000 Utang Dagang 100.000
Kas 98.000

Dalam sistem perpetual, CV Ramyeon akan mencatat akun persediaan barang pada sisi kredit sebesar diskon pada saat pembayaran faktur sehingga persediaan barang dagang akan menunjukkan harga pokok bersih bagi pembeli. transaksi ini biasanya termasuk pencatatan jurnal khusus sehingga manfaat jurnal khusus yakni sebagai jenis bukti audit perusahaan.

Berikut ini Jurnal (sistem perpetual) yang dibuat oleh CV Ramyeon setelah membayar faktur :

D K
Utang Dagang 100.000
Kas 98.000
Persediaan Barang Dagang 2.000

Kalau CV Ramyeon tidak mengambil diskon dalam waktu yang telah disepakati, maka jurnalnya akan dibuat seperti berikut.

Nama Akun D K
Utang Dagang 100.000
Kas 100.000

Jika pembeli mengembalikan barang dagang yang sudah dibeli kepada penjual, maka pihak pembeli akan mencatat transaksi itu dalam akun retur pembelian. Namun jika pihak penjual menerima kembali barang tersebut sehingga penjual akan mencatat dalam akun retur penjualan. Pencatatan retur penjualan dalam jurnal yang benar adalah akun retur penjualan dicatat pada debit dan piutang dagang dicatatkan pada sisi kredit. Sedangkan retur pembelian dicatat dengan benar yaitu akun utang dagang dicatat pada sisi debet dan akun retur pembelian dicatat pada sisi kredit. Pencatatan seperti itu dilakukan jika transaksi terjadi secara kredit. Contoh transaksinya sebagai berikut.

Pada 25 Januari 2000, CV RAK menerima kembali barang yang telah dijual kepada toko DP seharga Rp. 400.000 karena barang itu rusak dengan bukti nota kredit. Maka jurnalnya sebagai berikut.

Nama Akun D K
Utang Dagang 400.000
Retur Pembelian 400.000

Penjualan secara kredit harus dicatat dalam akun piutang dagang. Adanya barang yang diterima kembali maka CV. RAK mencatat akun piutang dagang berkurang yaitu dicatat pada sisi kredit, sedangkan akun retur penjualan dicatat pada sisi debit. Sedangkan Toko DP sebagai pembeli yang telah mencatat dalam akun utang dagang, namun ketika barang dikembalikan maka utang dagang akan berkurang yang dicatat pada sisi debit dan akun retur pembelian pada sisi kredit. Untuk itu ketahui dulu pengertian kewajiban dalam akuntansi yang lebih dikenal dengan utang.

Perhatikan Contoh soal berikut ini.

  1. Pada 21 Juli 2016 ada retur pembelian barang dagang yang dibeli secara kredit sehingga utang berkurang sebesar Rp. 5.000.000,-
  2. Pada 25 Juli 2016 terjadi transaksi retur pembelian dengan pembelian tunai sehingga jumlah kas bertambah sebesar Rp2.500.000,-
  3. Perusahaan memperoleh potongan (diskon) sebesar 2% dari sisa hutang dagang atas pelunasannya pada tanggal 28 Februari.
  4. Transaksi utang dagang sejumlah Rp20.000.000
  5. Retur pembelian dengan potongan harga sebesar Rp 5.000.000
  6. Utang dagang yang tersisa Rp 15.000.000
  7. Potongan pembelian sebesar 2% yaitu Rp 300.000,-
  8. Nilai utang dagang sebesar Rp14.700.000,-

Berikut ini jurnal transaksi-transaksi tersebut.

Tanggal Nama Akun Debet Kredit
17 Juli 2016

 

 

 

19 Juli 2016

 

 

 

21 Juli 2016

 

 

25 Juni 2016

 

 

 

28 Juli 2016

Pembelian Rp 25.000.000
Kas Rp 25.000.000
(pembelian barang secara tunai)

 

 

 

 

 

 

Rp 20.000.000

Pembelian Rp 20.000.000
Utang Dagang Rp 5.000.000
(pembelian barang secara kredit)  

 

 

Rp 5.000.000

 

 

Utang dagang

 

 

Rp 2.500.000

 

 

 

Retur Pembelian

(pembelian barang secara kredit)

 

 

 

Rp 2.500.000

 

 

 

Kas

 

Rp 5.000.000

 

 

Retur Pembelian

(Pembelian secara tunai)

 

Rp 5.000.000
 

Utang Dagang

 

Rp 15.000.000

Kas

 

Rp 14.700.000
Diskon Pembelian (Pelunasan faktur) Rp 300.000

 

 

Jika pelunasan dilakukan setelah tanggal 28 Februari contohnya pada tanggal 1 Agustus maka transaksinya dicatat seperti berikut ini:

Tanggal Nama Akun Debet Kredit
1 Agustus 2016 Utang Dagang Rp 15.000.000
Kas

(pelunasan utang dagang tanpa potongan pembelian)

Rp 15.000.000

Dengan demikian semua jenis transaksi pasti brpengaruh kepada laporan keuangan secara keseluruhan. Untuk itu harus dipelajari lebih lanjut tentang tujuan dan contoh analisis laporan keuangan agar tidak terjadi kesalahan dalam pencatatan.

Categories: Dasar Akuntansi