Retur Pembelian – Pengertian, Rumus dan Contoh
Pencatatan transaksi keuangan dalam akuntansi terdiri dari beberapa hal dan salah satunya adalah retur pembelian. Jual beli barang dagangan tidak selamanya berjalan dengan mulus. dalam kondisi tertentu biasanya ada saja barang yang rusak sehingga pembeli pasti akan mengembalikan barang yang telah dibelinya.
Pengertian Retur Pembelian
Retur pembelian adalah pengembalian barang yang rusak atau tidak sesuai dengan keinginan pembeli kepada penjual yang dilakukan oleh pembeli. Sedangkan retur penjualan adalah penerimaan barang oleh penjual yang dikembalikan oleh pembeli karena barang tersebut rusak atau tidak sesuai keinginan pembeli. Transaksi retur pembelian menyebabkan nominal utang pembeli berkurang karena retur biasanya dilakukan saat transaksi pembelian dilakukan dengan mengangsur (cicilan). Pada hakikatnya, retur pembelian dan penjualan akan memengaruhi cara menghitung laporan laba rugi juga.
Pencatatan transaksinya adalah akun utang dagang yang dicatat pada posisi debet dan retur pembelian dicatat pada kredit. Bagi pihak penjual, transaksi ini menyebabkan pengurangan tagihan atau piutang pembeli dan dicatat pada jurnal adalah akun retur penjualan yang dicatat di debet dan akun piutang dagang yang dicatat di kredit. Pemahaman tentang hakikat akuntansi harus lebih mendalam supaya mudah untuk mempelajari tentang berbagai jenis akun dan macam-macam rasio keuangan.
Berikut ini akan dijelaskan tentang jenis-jenis retur pembelian beserta contoh transaksi yang dilakukan oleh suatu badan usaha.
- Retur Pembelian Secara Tunai
Retur pembelian tunai adalah pengembalian barang dagangan yang sudah dibeli secara tunai atau kontan yang dicatat pada kas dengan perjanjian barang bisa dikembalikan jika rusak sehingga dilakukan retur pembelian oleh si pembeli. Retur pembelian akan mempengaruhi pencatatan laporan arus kas.
Contoh soal:
CV Askara Biru mengembalikan barang dagangan yang rusak senilai Rp 20.000 sesuai kesepakatan kepada PT Kawa Emesh yang telah menjualnya.
Sebelum membuat jurnal umum maka ketahui terlebih dahulu tentang pengertian jurnal umum. Jurnal yang dibuat oleh CV Askara Biru yaitu:
Jurnal Periodik | Jurnal Perpetual | ||||
D | K | D | K | ||
Kas | 20.000 | – | Kas | 20.000 | – |
Retur Pembelian | – | 20.000 | Persediaan Barang Dagang | – | 20.000 |
- Retur Pembelian Secara Kredit
Contoh transaksi: CV Askara mengembalikan barang dagangan yang rusak seharga Rp 35.000 kepada PT Biru.
Jurnal yang dibuat oleh CV Askara adalah :
Jurnal Periodik | Jurnal Perpetual | ||||
D | K | D | K | ||
Utang Dagang | 35.000 | – | Utang Dagang | 35.000 | – |
Retur Pembelian | – | 35.000 | Persediaan Barang Dagang | – | 35.000 |
Akun pembelian merupakan jenis akun yang dipakai untuk mencatat jumlah rupiah yang dikeluarkan untuk membeli sebuah barang. Ada 2 jenis pembelian yaitu pembelian secara tunai dan pembelian secara kredit. Pembelian secara tunai adalah pembelian barang dagangan yang dilakukan dengan pembayarmempengaruhi jurnalan cash atau kontan secara keseluruhan sehingga transaksi ini memengaruhi jurnal penerimaan kas.
Pembelian secara kredit adalah pembelian barang dagang dengan angsuran atau kredit yang akan dibayar lunas pada waktu yang telah disepakati dengan pemasok barang. Selain itu, ada juga transaksi dengan jenis diskon pembelian. Diskon pembelian ialah pembelian barang dagang dengan potongan harga (diskon) yang pembayarannya akan dilakukan sesuai waktu yang disepakati.
Contoh transaksi Pembelian Tunai
CV Raminten membeli barang dagangan PT Santana seharga Rp 200.000.
Jurnal yang dibuat oleh CV Raminten sebagai berikut :
Jurnal Periodik | Jurnal Perpetual | ||||
D | K | D | K | ||
Pembelian | 200.000 | – | Persediaan Barang Dagang | 200.000 | – |
Kas | – | 200.000 | Kas | – | 200.000 |
Contoh transaksi pembelian kredit
CV Raminten membeli barang dagangan PT Santana dengan cara kredit sebesar Rp 100.000.
Jurnal yang dibuat oleh CV Raminten yaitu:
Jurnal Periodik | Jurnal Perpetual | ||||
D | K | D | K | ||
Pembelian | 100.000 | – | Persediaan Barang Dagang | 100.000 | – |
Utang Dagang | – | 100.000 | Utang Dagang | – | 100.000 |
Contoh transaksi diskon pembelian
CV Ramyeon membeli barang dagangan dari PT Batara sebesar Rp 100.000 dengan syarat kredit 2/10, n/30.
Jurnal yang dibuat oleh CV Ramyeon sebagai berikut :
Jurnal Periodik | Jurnal Perpetual | ||||
D | K | D | K | ||
Utang Dagang | 100.000 | – | Persediaan Barang Dagan | 100.000 | – |
Potongan Pembelian | – | 2.000 | Utang Dagang | – | 100.000 |
Kas | – | 98.000 |
Dalam sistem perpetual, CV Ramyeon akan mencatat akun persediaan barang pada sisi kredit sebesar diskon pada saat pembayaran faktur sehingga persediaan barang dagang akan menunjukkan harga pokok bersih bagi pembeli. transaksi ini biasanya termasuk pencatatan jurnal khusus sehingga manfaat jurnal khusus yakni sebagai jenis bukti audit perusahaan.
Berikut ini Jurnal (sistem perpetual) yang dibuat oleh CV Ramyeon setelah membayar faktur :
D | K | |
Utang Dagang | 100.000 | – |
Kas | – | 98.000 |
Persediaan Barang Dagang | – | 2.000 |
Kalau CV Ramyeon tidak mengambil diskon dalam waktu yang telah disepakati, maka jurnalnya akan dibuat seperti berikut.
Nama Akun | D | K |
Utang Dagang | 100.000 | – |
Kas | – | 100.000 |
Jika pembeli mengembalikan barang dagang yang sudah dibeli kepada penjual, maka pihak pembeli akan mencatat transaksi itu dalam akun retur pembelian. Namun jika pihak penjual menerima kembali barang tersebut sehingga penjual akan mencatat dalam akun retur penjualan. Pencatatan retur penjualan dalam jurnal yang benar adalah akun retur penjualan dicatat pada debit dan piutang dagang dicatatkan pada sisi kredit. Sedangkan retur pembelian dicatat dengan benar yaitu akun utang dagang dicatat pada sisi debet dan akun retur pembelian dicatat pada sisi kredit. Pencatatan seperti itu dilakukan jika transaksi terjadi secara kredit. Contoh transaksinya sebagai berikut.
Pada 25 Januari 2000, CV RAK menerima kembali barang yang telah dijual kepada toko DP seharga Rp. 400.000 karena barang itu rusak dengan bukti nota kredit. Maka jurnalnya sebagai berikut.
Nama Akun | D | K |
Utang Dagang | 400.000 | – |
Retur Pembelian | – | 400.000 |
Penjualan secara kredit harus dicatat dalam akun piutang dagang. Adanya barang yang diterima kembali maka CV. RAK mencatat akun piutang dagang berkurang yaitu dicatat pada sisi kredit, sedangkan akun retur penjualan dicatat pada sisi debit. Sedangkan Toko DP sebagai pembeli yang telah mencatat dalam akun utang dagang, namun ketika barang dikembalikan maka utang dagang akan berkurang yang dicatat pada sisi debit dan akun retur pembelian pada sisi kredit. Untuk itu ketahui dulu pengertian kewajiban dalam akuntansi yang lebih dikenal dengan utang.
Perhatikan Contoh soal berikut ini.
- Pada 21 Juli 2016 ada retur pembelian barang dagang yang dibeli secara kredit sehingga utang berkurang sebesar Rp. 5.000.000,-
- Pada 25 Juli 2016 terjadi transaksi retur pembelian dengan pembelian tunai sehingga jumlah kas bertambah sebesar Rp2.500.000,-
- Perusahaan memperoleh potongan (diskon) sebesar 2% dari sisa hutang dagang atas pelunasannya pada tanggal 28 Februari.
- Transaksi utang dagang sejumlah Rp20.000.000
- Retur pembelian dengan potongan harga sebesar Rp 5.000.000
- Utang dagang yang tersisa Rp 15.000.000
- Potongan pembelian sebesar 2% yaitu Rp 300.000,-
- Nilai utang dagang sebesar Rp14.700.000,-
Berikut ini jurnal transaksi-transaksi tersebut.
Tanggal | Nama Akun | Debet | Kredit |
17 Juli 2016
19 Juli 2016
21 Juli 2016
25 Juni 2016
28 Juli 2016 | Pembelian | Rp 25.000.000 | |
Kas | Rp 25.000.000 | ||
(pembelian barang secara tunai)
|
|
Rp 20.000.000 | |
Pembelian | Rp 20.000.000 | ||
Utang Dagang | Rp 5.000.000 | ||
(pembelian barang secara kredit) |
| Rp 5.000.000 | |
Utang dagang |
Rp 2.500.000 |
| |
Retur Pembelian (pembelian barang secara kredit) |
| Rp 2.500.000
| |
Kas | Rp 5.000.000 |
| |
Retur Pembelian (Pembelian secara tunai)
| Rp 5.000.000 | ||
Utang Dagang | Rp 15.000.000 | ||
Kas
| Rp 14.700.000 | ||
Diskon Pembelian (Pelunasan faktur) | Rp 300.000
|
Jika pelunasan dilakukan setelah tanggal 28 Februari contohnya pada tanggal 1 Agustus maka transaksinya dicatat seperti berikut ini:
Tanggal | Nama Akun | Debet | Kredit |
1 Agustus 2016 | Utang Dagang | Rp 15.000.000 | |
Kas (pelunasan utang dagang tanpa potongan pembelian) | Rp 15.000.000 |
Dengan demikian semua jenis transaksi pasti brpengaruh kepada laporan keuangan secara keseluruhan. Untuk itu harus dipelajari lebih lanjut tentang tujuan dan contoh analisis laporan keuangan agar tidak terjadi kesalahan dalam pencatatan.