Perbedaan Upstream dan Downstream dalam Akuntansi
Dalam hakikat akuntansi juga dikenal istilah upstream dan downstream. Upstream dan downstream berhubungan dengan induk dan anak perusahaan. Laba bersih induk perusahaan akan terpengaruh karena induk perusahaan mengakui bagiannya dari pendapatan anak perusahaan berdasarkan metode ekuitas. Jika anak perusahaan penjual berupa perusahaan afiliasi yang dimiliki 100% maka induk perusahaan menangguhkan 100% dari laba yang belum direalisasi pada tahun terjadinya penjualan antarperusahaan. Jika anak perusahaan berupa perusahaan afiliasi yang hanya dimiliki sebagian, induk perusahaan hanya menangguhkan bagian atas laba anak perusahaan yang belum direalisasi. Penjelasan perbedaan upstream dan downstream dalam siklus akuntansi sebagai berikut.
1. Pengertian Upstream dan Downstream
a. Pengertian Upstream
Penjualan (transfer) upstream adalah penjualan dari anak ke perusahaan induk. Penjualan upstream yang dilakukan oleh anak perusahaan kepada induk perusahaan akan meningkatkan penjualan, harga pokok penjualan (cara menghitung harga pokok penjualan), dan laba kotor anak perusahaan, tetapi tidak memengaruhi laba operasi induk sampai barang dagang dijual kembali kepada entitas lain. Pendapatan diakui ketika pendapatan tersebut direalisasi atau diperoleh dari penjualan kepada entitas luar (pihak luar). Pendapatan dari penjualan ke perusahaan-perusahaan afiliasi tidak dapat diakui sampai barang tersebut dijual keluar dari entitas yang dikonsolidasikan.
b. Pengertian Downstream
Downstream adalah penjualan dari perusahaan induk ke anak perusahaan. Jika penjualan dilakukan dengan harga yang sama dengan harga perolehan berarti tidak ada masalah dalam pelaporan keuangan. Namun, penjualan yang dilakukan dengan harga berbeda atau lebih tinggi dari harga perolehannya maka pelaporan keuangan harus disesuaikan dengan jurnal eliminasi karena perusahaan induk dan anak tetap satu kesatuan sehingga transaksi di antaranya tidak boleh diakui jika ada keuntungan/laba. Penjualan downstream atas persediaan ini disebut juga transaksi hulu penjualan persediaan atau penjualan persediaan arus ke bawah. Laba antarperusahaan dari penjualan downstream mengakibatkan entitas induk memiliki keuntungan dari entitas anak perusahaan. Penjualan downstream dari penjualan barang yang tersedia akan melakukan eliminasi terhadap kepemilikan pengendali atau mayoritas pemegang saham atas keuntungan atau kerugian yang akan diterima.
2. Contoh Soal
AYP memiliki saham sebesar 75% dari PT. RAK. Kemudian PT.AYP melaporkan labanya sendiri sebesar 150 juta. Sedangkan PT.RAK melaporkan laba sebesar 90 juta yang termasuk laba afiliasi penjual sebagai keuntungan yang belum direalisasi sebesar 30 juta.
Ditanya:
- Berapa laba yang diterima PT.AYP dan PT.RAK jika memakai arus upstream?
- Berapa laba yang diterima PT.AYP dan PT.RAK jika menggunakan arus downstream?
Jawaban:
- Penjualan memakai arus Upstream dengan perhitungan laba sebagai berikut.
Laba PT.AYP: 150 Juta
Laba PT.RAK: 90 Juta
Laba antarperusahaan yang belum direalisasi: (30 Juta)
Laba PT.RAK yang direalisasi 60 Juta
Bagian PT.AYP (75% x 60 Juta) 45 Juta
Laba bersih konsolidasi ( PT.AYP ) 195 Juta
PT.AYP disebut kepemilikan pengendali
Laba PT.RAK (25% x 60 Juta) 15 Juta
PT.B disebut kepemilikan nonpengendali
- Penjualan memakai arus Downstream dengan perhitungan laba sebagai berikut.
Laba PT.AYP 150 Juta
Laba antarperusahaan yang belum direalisasi (30 Juta)
Laba PT.AYP 120 Juta
Laba PT.RAK 90 Juta
Bagian PT.AYP ( 75% x 90Juta) 67,5 Juta
Laba bersih konsolidasi ( PT.A YP) 187,5 Juta
Laba PT.B ( 25% x 90 Juta) 22,5 Juta
3. Keuntungan atau Kerugian Upstream dan Downstream
Perbedaan lain dari Upstream dengan Downstream terhadap keuntungan atau kerugian yang akan diterima pemegang saham sesuai dasar dasar akuntansi sebagai berikut.
- Penjualan Downstream: Ada eliminasi (penyesuaian) terhadap kepemilikan pengendali atau mayoritas pemilik.
- Penjualan Upstream: Anak perusahaan dimiliki penuh terhadap kepemilikan pengendali/mayoritas dan anak perusahaan dimiliki mayoritas secara professional terhadap kepemilikan pengendali dan kepemilikan nonpengendali.
Setelah memahami tentang upstream dan downstream dalam macam macam akuntansi tentu mau tahu juga sejarah akuntansi secara global dan sejarah akuntansi di Indonesia asalkan menerapkan tips belajar akuntansi sehingga mendapatkan manfaat akuntansi dan tahu kelebihan akuntansi konvensional.