Sponsors Link

Pengertian Sistem Pengendalian Intern Terlengkap

Sponsors Link

Pengertian sistem pengendalian intern adalah suatu sistem usaha atau sosial yang diterapkan oleh perusahaan yang meliputi struktur organisasi, metode, dan ukuran-ukuran untuk menjaga dan mengarahkan perusahaan agar melakukan kegiatan sesuai dengan tujuan dan program perusahaan sehingga efisiensi dan kebijakan manajemen terpenuhi. Sistem pengendalian intern sebagai bentuk perencanaan yang meliputi struktur organisasi, metode, dan alat-alat yang dikoordinasikan di dalam perusahaan dalam ruang lingkup akuntansi untuk menjaga keamanan harta milik perusahaan, memeriksa ketelitian dan kebenaran data akuntansi, mendorong efisiensi, serta memotivasi penerapan kebijakan manajemen.

ads

Menurut Mulyadi, sistem pengendalian intern meliputi struktur organisasi, cara-cara, dan alat-alat yang dikoordinasikan di dalam perusahaan untuk menjaga keamanan harta (asset) milik perusahaan, memeriksa ketelitian dan kebenaran data akuntansi, mengoptimalkan efisiensi operasional, serta meningkatkan pelaksanaan kebijakan manajemen yang telah ditetapkan. Sedangkan menurut AICPA, sistem pengendalian intern adalah suatu proses yang dipengaruhi oleh dewan komisaris, personil manajemen, dan satuan usaha lainnya yang dirancang untuk mendapatkan keyakinan yang memadai tentang pencapaian tujuan yang meliputi efektivitas dan efisiensi operasi, keandalan jenis jenis laporan keuangan dalam jenis jenis akuntansi, kesesuaian dengan undang-undang, dan peraturan yang berlaku.

Pengendalian akuntansi (accounting control) ini menjamin semua transaksi dilaksanakan sesuai otorisasi manajemen. Transaksi dicatat sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan. Contohnya, pemisahan fungsi dan tanggung jawab antarunit organisasi. Pengendalian akuntansi mencakup semua aspek dari transaksi-transaksi keuangan seperti pembayaran kas, penerimaan kas, arus dana, investasi yang bijaksana, dan pengamanan dana dari penggunaan yang tidak sah. Berdasarkan definisi tersebut bisa disimpulkan bahwa sistem pengendalian intern untuk memelihara kekayaan organisasi, memeriksa keandalan data dan manfaat akuntansi, mendorong efisiensi operasional, dan meningkatkan kepatuhan terhadap kebijakan manajemen

Sistem pengendalian intern yang efektif dan efisien mampu menyediakan informasi yang tepat bagi manajer maupun dewan direksi sehingga memudahkan pengambilan keputusan dan kebijakan yang tepat serta tercapainya tujuan perusahaan lebih efektif. Sistem pengendalian Intern berfungsi sebagai pengatur sumber daya yang tersedia sehingga berfungsi secara maksimal untuk memperoleh pengembalian (gain) dengan pendekatan perancangan (planning) berupa asas Cost and Benefit. (baca: fungsi akuntansi manajemen)

Tujuan penerapan sistem ini dalam perusahaan adalah menghindari penyimpangan dari prosedur sehingga laporan keuangan dan fungsi sistem informasi akuntansi yang dihasilkan oleh perusahaan lebih terpercaya dan kegiatan perusahaan sesuai dengan hukum dan peraturan yang berlaku. Hal ini menunjukkan kinerja suatu perusahaan terutama manajemen mampu menghindari risiko penerapan suatu sistem. Secara struktural, pihak-pihak yang bertanggung jawab dan terlibat langsung dalam perancangan dan pengawasan Sistem Pengendalian Intern meliputi Chief Executive Officer (CEO), Chief Financial Officer (CFO), Controller/Director Of Accounting & Financial, dan Internal Audit Comitee.

Unsur-unsur sistem pengendalian intern terdiri dari:

  1. Struktur organisasi yang memisahkan tanggungjawab fungsional secara tegas.
  2. Sistem wewenang dan prosedur pencatatan yang memberi  perlindungan terhadap unsur unsur laporan keuangan yang terdiri dari Aktiva, Utang, pendapatan, dan biaya.
    Sponsors Link

  3. Praktik yang sehat dalam pelaksanaan tugas dan fungsi setiap unit.
  4. Karyawan bermutu sesuai dengan tanggung jawabnya.

Sistem pengendalian intern memiliki 2 keterbatasan, yaitu kesalahan dalam pertimbangan dan pengendalian yang tidak mengarah pada seluruh transaksi. Sistem Pengendalian Internal memiliki istilah-istilah khusus antara lain kondisi terlaporkan (reportable condition), kelemahan material (material weakness), dan kompensasi pengendalian (compensating control). Setelah memahami tentang sistem ini tentu akan memudahkan untuk mengetahui konsep dasar akuntansi yang sesuai dengan hakikat akuntansi.

Sponsors Link
, , , ,