Sponsors Link

Sejarah Akuntansi di Indonesia

Sponsors Link

Saat penjajahan Belanda, perusahaan di Indonesia memakai sistem kontinental atau tata buku yang digagas oleh Luca Pacioli. Akuntansi berbeda dengan tata buku walaupun keduanya berasal dari pembukuan berpasangan. Pembukuan merupakan aktivitas proses akuntansi terdiri dari pencatatan, pengelompokan, dan kegiatan lain yang bertujuan menghasilkan fungsi sistem informasi akuntansi berdasarkan data atau bukti transaksi keuangan. Sedangkan akuntansi adalah aktivitas analisis dan inteprestasi berdasarkan pada data informasi akuntansi.

ads

Siklus akuntansi cara Amerika (Anglo Saxon) mulai diperkenalkan di Indonesia setelah tahun 1960. Kemudian sistem pembukuan di Indonesia berganti dari Kontinental menjadi Anglo Saxon karena pada tahun 1957 terjadi peristiwa konfrontasi Irian Barat yang melibatkan Indonesia dan Belanda sehingga seluruh pelajar yang berada di Belanda ditarik dan melanjutkan studinya di berbagai negara termasuk Amerika. Selain itu, perkembangan investasi asing (Penanaman Modal Asing/PMA) menyebabkan perkembangan akuntansi khususnya sistem akuntansi Anglo Saxon.

Penerapan Akuntansi di Indonesia

Hakikat akuntansi di Indonesia menerapkan Pedoman Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) sebagai upaya penyesuaian terhadap kondisi global, peningkatan transparansi laporan keuangan, dan peningkatan kualitas laporan keuangan di Indonesia. Macam macam akuntansi mulai diterapkan di Indonesia sejak tahun 1642,  tetapi bukti yang jelas terdapat pada pembukuan Amphioen Societeit yang berdiri di Jakarta sejak 1747. Perkembangan akuntansi di Indonesia terjadi setelah UU Tanam Paksa dihapuskan pada tahun 1870 sehingga mengakibatkan munculnya para pengusaha swasta Belanda yang menanamkan modalnya di Indonesia.

Bukti yang berkaitan dengan praktik akuntansi di Indonesia dapat ditemui pada tahun 1747, yaitu praktik pembukuan yang dilaksanakan oleh Amphioen Sociteyt yang berkedudukan di Jakarta (Soemarso 1995). Pada era ini, Belanda mengenalkan sistem pembukuan berpasangan (double entry bookkeeping) seperti apa yang dikembangkan oleh Luca Pacioli. Perusahaan VOC milik Belanda adalah organisasi komersial utama selama masa penjajahan yang memainkan peranan penting dalam praktik bisnis di Indonesia selama era ini (Diga dan Yunus 1997). Pengiriman Van Schagen adalah titik tolak berdirinya Jawatan Akuntan Negara-Government Accountant Dienst yang terbentuk pada tahun 1915 (Soermarso 1995).

Akuntan publik yang pertama didirikan di Indonesia adalah Frese & Hogeweg pada tahun 1918. Pendirian kantor ini diikuti kantor akuntan lain, yaitu kantor akuntan H.Y.Voerens pada tahun 1920 dan pendirian Jawatan Akuntan Pajak-Belasting Accountant Dienst (Soemarso 1995). Pada era penjajahan, tidak ada orang Indonesia yang bekerja sebagai akuntan publik. Orang Indonesa pertama yang bekerja di bidang-bidang akuntansi adalah JD Massie sebagai pemegang buku pada Jawatan Akuntan Pajak pada tanggal 21 September 1929 (Soemarso 1995). Kesempatan bagi akuntan lokal (Indonesia) mulai muncul pada tahun 1942-1945 dengan mundurnya Belanda dari Indonesia.

Pada tahun 1947, hanya ada satu orang akuntan yang berbangsa Indonesia, yaitu Prof. Dr. Abutari (Soermarso 1995). Praktik akuntansi model Belanda masih digunakan setelah kemerdekaan (1950an). Pendidikan dan pelatihan akuntansi masih didominasi oleh sistem dan prinsip prinsip akuntansi model Belanda. Nasionalisasi terhadap perusahaan yang dimiliki Belanda dan pindahnya orang-orang Belanda dari Indonesia pada tahun 1958 menyebabkan kelangkaan akuntan dan tenaga ahli (Diga dan Yunus 1997). Semakin berkembangnya sistem pembukuan dan akuntansi pembukuan di Indonesia mulai ditinggalkan. Kemudian perusahaan menerapkan sistem akuntansi Anglo Saxon yang berasal dari Amerika.

Akuntansi sebagai sistem informasi berkembang pesat karena digunakan oleh masyarakat dalam berbagai aspek atau level yang berkaitan dengan keuangan dalam ruang lingkup akuntansi. Segala keputusan yang bersumber dari informasi akuntansi dan pengetahuan terkait isu-isu dalam akuntansi internasional menjadi hal yang penting untuk mendapatkan intepretasi dan pemahaman yang tepat dalam komunikasi bisnis secara internasional. Selain itu, saat ini semakin banyak lapangan pekerjaan yang berkaitan dengan akuntansi sehingga muncul macam-macam profesi dalam akuntansi.

Sponsors Link
, , ,