Sponsors Link

Contoh Piutang Perusahaan Terlengkap Beserta Penjelasannya

Sponsors Link

Piutang biasanya timbul karena transaksi bisnis perusahaan berupa menjual barang atau memberikan jasa kepada para pelanggan. Perusahaan menerima janji bahwa pelanggan akan membayarkan sejumlah uang kepada perusahaan pada waktu tertentu sesuai kesepakatan. Piutang yang berasal dari hal selain penjualan barang-barang atau jasa yang dihasilkan perusahaan tidak termasuk dalam kelompok piutang dagang tetapi dikelompokkan dengan nama piutang bukan dagang (bukan usaha).

ads

Piutang bukan dagang dilaporkan dalam kelompok aktiva lancar saat akan dilunasi dalam jangka waktu kurang dari satu tahun atau dalam siklus usaha yang normal. Jika pelunasan lebih dari satu tahun atau melebihi siklus usaha yang normal akan dikelompokkan dalam aktiva lain-lain. Piutang dagang (piutang usaha) menunjukkan piutang yang timbul dari penjualan barang-barang atau jasa-jasa yang dihasilkan perusahaan. Dalam kegiatan perusahaan yang normal, piutang dagang akan dilunasi dalam jangka waktu kurang dari satu tahun sehingga dikelompokkan dalam aktiva lancar.

1. Ciri-Ciri Piutang

     a. Memiliki Nilai Jatuh Tempo

Nilai jatuh tempo menerangkan tentang penjumlahan nilai transaksi utama ditambah dengan nilai bunga yang harus dibayarkan pada tanggal jatuh tempo. Seorang pembeli yang melakukan transaksi dengan cara kredit harus dibayar sejumlah nilai barang yang telah dibeli ditambah bunga karena adanya jangka waktu untuk membayar barang yang sudah dibeli.

     b.  Ketersediaan Tanggal Jatuh Tempo

Tanggal jatuh tempo bisa diketahui untuk disepakati dari lamanya atau tempo piutang. Penjual biasanya memakai dua jenis pengukuran umur, yaitu bulan dan hari. Jika yang diberlakukan adalah umur bulanan, maka tanggal jatuh tempo sama dengan tanggal pembelian atau transaksi kredit hanya berbeda bulan. Jika piutang berusia harian, perhitungan yang dilakukan bersifat wajib untuk menentukan kapan tanggal jatuh tempo secara pasti.

     c. Pemberlakuan Bunga

Piutang berlaku akibat pembeli memutuskan untuk melakukan transaksi secara kredit atau angsuran sehingga menimbulkan bunga. Bunga dibayar sebagai bentuk konsekuensi pembeli yang meminta waktu pembayaran. Sebagai keuntungan bagi penjual karena sudah bersabar dalam menunggu pelunasan kredit tersebut maka diberlakukan bunga. Jika dibayar secara lunas, biasanya penjual bisa melakukan pembelian ulang barang dagangan, namun tertunda karena pembayaran dilakukan secara kredit sehingga bunga dianggap sebagai ganti rugi dari kejadian itu.

2.  Jenis Piutang

Piutang terdiri dari beberapa jenis antara lain”:

     a. Piutang Usaha (Account Receivable)

Piutang usaha atau contoh piutang dagang adalah transaksi pembelian secara kredit yang dilakukan oleh pembeli. Piutang terjadi akibat dari penjualan barang atau jasa. Piutang ini biasanya akan tertagih dalam waktu 30 hingga 60 hari. Secara umum, jenis piutang usaha adalah piutang terbesar yang dimiliki perusahaan.

Sponsors Link

    b. Wesel Tagih (Notes Receivable)

Wesel tagih adalah surat piutang berbentuk formal yang diterbitkan sebagai bukti atau pengukuran utang. Contoh piutang wesel mempunyai waktu tagih antara 60 hingga 90 hari atau lebih lama sehingga mewajibkan pihak yang berutang untuk membayar bunga. Wesel tagih dan piutang usaha akibat adanya transaksi penjualan biasa disebut piutang dagang (trade account).

    c.  Piutang Lain-Lain (Other Receivable)

Contoh piutang lain-lain atau other receivable sesuai istilah akuntansi dalam bahasa inggris terjadi bukan akibat adanya transaksi penjualan jasa atau barang dan bukan berasal dari kegiatan operasional perusahaan. Piutang lain-lain terdiri dari piutang bunga, piutang gaji, uang muka karyawan, dan restitusi pajak. Piutang jenis ini diklasifikasikan dan dilaporkan pada bagian terpisah di neraca dengan nama akun tertentu.

3.  Pencatatan Piutang 

Berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan yang berlaku di Indonesia, piutang dihitung sebesar jumlah bruto (nilai jatuh tempo) dikurangi dengan taksiran jumlah yang tidak akan diterima. Piutang harus dicatat sebesar jumlah yang diharapkan bisa ditagih oleh perusahaan. Perusahaan harus membuat cadangan piutang tidak tertagih sebagai bentuk taksiran jumlah piutang yang tidak bisa ditagih.

Sponsors Link

Contoh transaksi piutang, piutang usaha PT Sejati sebesar Rp150.000.000, sedangkan cadangan kerugian piutang tersebut dicatat sebagai berikut :

Piutang usaha …………………………………………….. 150.000.000

Cadangan kerugian piutang…………………………… (24.000.000)

Piutang bersih……………………………………………… 126.000.000

Piutang sesuai perkembangan akuntansi dalam bisnis penting untuk dikelola dengan baik agar mendapatkan manfaat bagi suatu perusahaan dan mendorong tercapainya tujuan perusahaan. Pengelolaan piutang tidak mudah untuk dilakukan sehingga hal ini menjadi suatu kewajiban yang harus dikelola oleh perusahaan.

baca: tips belajar akuntansi dengan mudah, perbedaan auditing dan akuntansi, tujuan akuntansi sektor publik,

Sponsors Link
, , ,