Sponsors Link

Sejarah Akuntansi Secara Global Terlengkap yang Wajib Diketahui

Sponsors Link

Selama ini dianggap sebagai bahasa bisnis karena akuntansi sebagai alat untuk menyampaikan informasi keuangan kepada pihak-pihak yang mempunyai kepentingan. Prinsip prinsip akuntansi semakin baik dalam mempelajari akuntansi sehingga semakin baik pula dalam pengelolaan informasi untuk menghasilkan keputusan yang baik dalam pengelolaan keuangan. Untuk menyampaikan informasi keuangan digunakan jenis jenis laporan keuangan atau laporan akuntansi. Laporan keuangan di suatu perusahaan umumnya terdiri atas 4 jenis laporan, yaitu neraca (cara membuat neraca saldo dan cara membuat neraca lajur, laporan laba rugi, laporan perubahan modal, dan laporan arus kas.

ads

Sejarah Akuntansi Dunia

Para ahli Ekonomi berpendapat, akuntansi sudah ada sejak dahulu ketika manusia melakukan transaksi dengan memakai uang sebagai alat pembayaran yang sah. Pada tahun 1494, muncul buku berjudul “Summa de Aritmatica, Geometrica Proportioni et Propotionalita” karya dari Lucas Pacioli. Terdapat bab yang berjudul “Tractatus de Computies et Scriptoris” di dalam buku tersebut yang mengajarkan sistem pembukuan berpasangan yang sering disebut sistem kontinental. Pengertian sistem berpasangan adalah sistem pencatatan yang memuat semua transaksi ke dalam dua bagian, yakni debet dan kredit. Kedua bagian ini harus diatur agar selalu seimbang. Sistem ini menghasilkan pembukuan yang sistematis dan laporan keuangan yang terpadu karena bisa menggambarkan tentang laba rugi, kekayaan, dan hak pemilik perusahaan.

Perkembangan akuntansi kemudian diberi nama sesuai dengan nama orang yang mengembangkannya atau dari nama negaranya masing-masing. Contohnya, sistem Amerika Serikat (sistem Anglo Saxon) dan sistem Belanda  (Sistem Contitental). Kemudian, pada abad sekarang ini sistem akuntansi yang paling banyak digunakan adalah Sistem Anglo Saxon karena sistem ini bisa mencatat berbagai macam transaksi daripada sistem lainnya yang cukup sulit digunakan karena memisahkan antara pembukuan dengan jenis jenis akuntansi. Sedangkan pada sistem Anglo Saxon, pembukuan menjadi bagian dari Akuntansi.

Sejarah Akuntansi Indonesia

Praktik akuntansi di Indonesia bisa ditelusuri melalui sejarah akuntansi ketika era penjajahan Belanda sekitar tahun 1642. Rekam jejak tersebut menjelaskan praktik akuntansi di Indonesia yang ditemukan sekitar tahun 1747 saat ditemukan praktik pembukuan yang dijalankan oleh Amphioen Societeit yang berpusat di Jakarta. Pada era penjajahan Belanda diterapkan pembukuan dengan sistem pembukuan berpasangan (double entry bookeping) sesuai dengan praktik yang dibangun oleh Lucas Paciolo. Pada tahun 1907 di Indonesia diperkenalkan sistem pemeriksaan (auditing) untuk menyusun dan mengontrol pembukuan perusahaan. Namun, sistem ini belum bisa dilakukan oleh masyarakat Indonesia sampai masa penjajahan berakhir.

Pada awalnya, Indonesia menganut sistem kontinental seperti sistem yang dipakai oleh Belanda. Pada hakikatnya, sistem kontinental atau sistem pembukuan tidak sama dengan akuntansi. Pembukuan (Bookkeeping) adalah bagian atau elemen prosedural dari akuntansi. Pembukuan meliputi pencatatan, pengelompokan, dan kegiatan lain yang bertujuan menghasilkan informasi akuntansi berdasarkan data atau bukti transaksi. Sedangkan akuntansi meliputi analisis dan inteprestasi berdasarkan pada data akuntansi sebagai informasi. Semakin berkembangnya sistem pembukuan dan akuntansi membuat pembukuan ditinggalkan termasuk di Indonesia.

Perusahaan lebih menerapkan sistem akuntansi Anglo Saxon yang berasal dari Amerika yang disebabkan oleh beberapa kondisi. Pada era ini, hakikat akuntansi berkembang pesat dan mendapat perhatian khusus dari suatu bisnis dan keuangan global. Segala keputusan yang berasal dari informasi akuntansi dan pengetahuan terkait isu-isu dalam akuntansi internasional menjadi penting untuk mendapatkan intepretasi dan pemahaman yang tepat dalam komunikasi bisnis internasional.

Sponsors Link

Perkembangan dalam pendidikan akuntansi di Indonesia

Kesempatan bagi akuntan lokal Indonesia mulai muncul pada tahun 1942-1945. Ketika Belanda mundur dari Indonesia, hanya ada satu orang akuntan yang berbangsa Indonesia, yaitu Prof. Dr. Abutari pada tahun 1947. Upaya nasionalisasi perusahaan yang dimiliki Belanda oleh pemerintah Indonesia dan pindahnya orang-orang Belanda pada tahun 1958 mengakibatkan kelangkaan akuntan dan tenaga ahli keuangan di Indonesia. Akhirnya, Indonesia menerapkan sistem akuntansi Anglo Saxon model Amerika yang cukup mudah berbaur dengan akuntansi Model Belanda khususnya di lembaga pemerintah.

Pascakemerdekaan terjadi peningkatan yang signifikan berupa penambahan jumlah institusi pendidikan tinggi yang menyediakan pendidikan akuntansi seperti Jurusan Akuntansi di Universitas Indonesia pada tahun 1952, Institut Ilmu Keuangan di Sekolah Tinggi Akuntansi Negara – STAN pada tahun 1990, Universitas Sumatra Utara pada tahun 1960, Universitas Padjajaran pada tahun 1960, Universitas Airlangga pada tahun 1960, dan Universitas Gajah Mada pada tahun 1964.

Sponsors Link
, , ,