Perbedaan Perpetual dan Periodik dalam Akuntansi Terlengkap
Semua perusahaan baik perusahaan dagang, perusahaan manufaktur, maupun perusahaan jasa pasti pasti memakai sistem pencatatan. Contohnya, perusahaan dagang menerapkan sistem pencatatan persediaan barang dagang untuk memudahkan dalam pengelolaan transaksi pembelian dan penjualan yang dilakukan oleh perusahaan. Ada dua jenis metode pencatatan dalam persediaan yang bisa dipilih oleh perusahaan dalam menjalankan bisnisnya, yaitu sistem perpetual dan periodik. Penjelasannya sebagai berikut.
- Metode Pencatatan Perpetual (Perpetual Inventory Method)
Perpetual (contoh soal persediaan sistem perpetual) adalah metode pencatatan yang dilakukan secara terus menerus berdasarkan transaksi bisnis perusahaan yang menyebabkan pemasukan, pengeluaran persediaan barang, dan retur pembelian barang yang dilakukan oleh sebuah perusahaan. Metode ini disebut juga metode buku karena setiap persediaan barang masuk dan keluar selalu dicatat dalam pembukuan. Suatu perusahaan akan lebih mudah untuk menyusun neraca (contoh soal neraca skontro) dan laporan laba rugi (cara membuat laporan laba rugi) dengan metode ini karena pencatatan dilakukan secara berkala dalam bentuk jurnal umum.
Setiap perusahaan bisa mengetahui persediaan yang sebenarnya dengan mudah sehingga perusahaan tidak perlu melakukan perhitungan fisik (stock opname) pada persediaan yang tersisa atau untuk menjamin keakuratan pada pencatatan agar bisa mengetahui jumlah persediaan barang akhir. Barang-barang yang bisa dicatat dengan metode pencatatan perpetual adalah barang-barang dengan nilai jual tinggi serta barang yang mudah dicatat pemasukan dan pengeluarannya dalam gudang seperti mobil, furniture, dan peralatan rumah tangga. (baca juga: contoh soal metode average)
- Metode Pencatatan Periodik (Periodic Inventory Method)
Metode pencatatan periodik (contoh soal siklus akuntansi perusahaan dagang metode periodik) bersifat sederhana dan mudah untuk dilakukan karena pencatatan tentang pembelian dan penjualan dibedakan satu sama lain. Catatan atas laporan keuangan tentang pembelian dicatat dengan mendebet akun pembelian dan mengkredit akun kas atau utang. Sedangkan pencatatan atas penjualan dicatat dengan mendebet akun kas atau piutang dan mengkredit akun penjualan. Perusahaan yang menerapkan metode pencatatan periodik akan lebih sulit untuk mengetahui jumlah persediaan dalam waktu tertentu. Perusahaan hanya mengetahui jumlah persediaan pada akhir periode yang disebut persediaan barang akhir dengan melakukan perhitungan fisik (stock opname) pada jumlah persediaan barang akhir.
Barang-barang yang dapat dicatat dengan metode pencatatan periodik adalah barang-barang dengan nilai jual yang relatif lebih murah, tetapi penjualannya sering dilakukan. Penyesuaian akhir periode dilakukan dengan menutup persediaan barang awal dan mencatat persediaan barang akhir yang telah dilakukan perhitungan fisik sebelumnya. Penentuan saldo akhir pada metode pencatatan periodik bisa dilakukan perhitungan, yaitu perhitungan nilai fisik persediaan (stock opname) dikalikan dengan harga pokok penjualan pada satuan barang. Harga pokok penjualan diperoleh dari data persediaan barang awal dan data persediaan barang akhir.
Perbedaan Periodik dan Perpetual dalam Akuntansi
Kegiatan Akuntansi | Sistem Periodik | Sistem Perpetual | ||
Pemakaian buku pembantu | Tidak memakai buku pembantu, tetapi catatan biasa saja. | Menggunakan kartu persediaan barang dagang | ||
Pencatatan transaksi keuangan | Dilakukan saat pembelian barang dagang saja. | Dilakukan saat pembelian dan penjualan barang dagang. | ||
Nama akun perkiraan saat pembelian | Dicatat sebagai akun pembelian | Dicatat sebagai akun persediaan barang dagang | ||
Penyesuaian akkhir periode | Penyesuaian akhir periode dilakukan dengan menutup persediaan barang dagang awal dan mencatat persediaan barang dagang akhir dari hasil perhitungan fisik. | Tidak ada jurnal penyesuaian pada akhir periode. |
Setelah mengetahui perbedaan perpetual dan periodik dalam hakikat akuntansi tentu akan mempermudah untuk memahami tentang berbagai kegiatan akuntansi dan laporan keuangan perusahaan dagang termasuk cara membuat laporan keuangan dan pencatatan dalam jenis jenis laporan keuangan.