Sponsors Link

Pengertian Modal Dan Jenis Jenis Modal Beserta Contohnya

Sponsors Link

Modal memiliki cukup banyak pengertian juga dengan jenis-jenisnya. Dengan mengetahui pengertian dan jenis-jenis modal, diharapkan aktifitas perusahaan anda akan berjalan dengan maksimal. Modal adalah hal yang sangat vital bagi sebuah perusahaan. Tidak hanya perusahaan besar, perusahaan skala kecil pun memiliki keharusan untuk memiliki modal. Namun apakah anda sudah mengerti dengan jelas apakah pengertian dari modal serta jenis-jenisnya? Pengetahuan tentang pengertian modal dan jenis-jenis modal sangat penting agar perusahaan dapat berjalan sebagaimana mestinya.

ads

Dari sisi pengertian, Modal memiliki banyak pengertian yang bisa dijadikan acuan. Salah satunya adalah pengertian dari Kamus Besar Bahasa Indonesia yang menerangkan bahwa Modal adalah: “Barang yang biasa digunakan sebagai sebuah dasaran atau bahan sebuah pekerjaan.“ Sesuai penjelasan dari Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) ini anda akan mengetahui bahwa modal bersifat umum dan tidak terikat hanya kepada uang tapi juga barang bahkan tenaga yang bisa digunakan untuk melakukan sebuah pekerjaan. (Baca juga: Cara membuat jurnal penyesuaian perusahaan jasa)

Selain penjelasan dari KBBI diatas, para ahli juga memiliki penjelasan dan pengertian tersendiri tentang modal. Beberapa ahli yang menerangkan tentang modal adalah:

  1. Bambang Riyanto

Bambang Riyanto menjelaskan pengertian modal sebagai hasil dari sebuah proses produksi yang dapat digunakan kembali sehingga proses produksi dapat berjalan kembali. Bambang Riyanto sendiri merupakan seorang penulis buku Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan yang membahas tentang manajemen keuangan sebuah perusahaan.

  1. Lawrence J.Gitman

Berbeda dengan pendapat Bambang Riyanto, Lawrence J.Gitman yang sudah menulis buku berjudul Fundamental of Investing (1996) dan Principles of Manegerial Finance (2000), menjelaskan pengertian modal sebagai pinjaman untuk jangka waktu yang panjang yang dimiliki oleh sebuah perusahaan.

  1. Munawir

Berbeda dari Lawrence dan Bambang, Munawir menjelaskan pengertian modal secara berbeda. Menurutnya, modal adalah kekayaan sebuah perusahaan. Kekayaan ini, menurutnya, dibagi menjadi kekayaan yang berasal dari luar perusahaan ataupun disetor dan kekayaan hasil aktifitas produksi yang dilakukan oleh perusahaan itu sendiri.

Baca juga:

Menurut Wikipedia, Modal berasal dari Bahasa Tamil. Disana modal dikenal dengan nama Mutal yang berarti Dasar, Bagian Bawah, ataupun kaki. Dan dari beberapa penjelasan diatas, secara luas, modal dapat diartikan sebagai bahan yang harus dimiliki oleh sebuah perusahaan dimana dengan bahan tersebut, perusahaan dapat membiayai segala aktifitas yang dilakukannya sehingga perusahaan dapat memproduksi barang atau jasa untuk mendapatkan keuntungan.

Modal keuangan dalam sebuah perusahaan merupakan hal yang sangat vital. Bahkan tanpa adanya modal keuangan ini sebuah perusahaan dapat dikatakan mustahil akan terbentuk, berdiri, dan beraktifitas. (Baca juga: Cara membuat laporan laba rugi perusahaan jasa)

Sponsors Link

Seperti sudah dijelaskan diatas, modal tidak selalu tentang dana atau uang. Tapi modal juga dapat berupa keterampilan, kemauan, kejujuran, integritas, kecerdasan, tekad, ataupun hal yang lainnya. Namun walaupun modal tidak selalu tentang keuangan, perusahaan yang kekurangan dalam hal modal keuangan akan mengalami keterbatasan dalam pertumbuhannya. Untuk itulah banyak perusahaan yang memiliki modal terbatas mencari sumber modal dari luar perusahaan agar bisa berkembang.

Pentingnya modal bagi sebuah perusahaan tentu karena manfaat modal yang sangat besar. Dan berikut adalah beberapa manfaat dari modal:

  1. Sewa Tempat

Tempat adalah hal yang harus dimiliki bagi sebuah perusahaan. Karena dari tempat inilah segala aktifitas perusahaan dapat berpusat dan dapat dikontrol. Namun sayangnya, tidak semua perusahaan memiliki tempat sendiri. Banyak perusahaan yang menyewa tempat untuk dapat beraktifitas. Dan fungsi modal yang pertama adalah untuk mengadakan sarana aktifitas ini.

Baca juga:

ads
  1. Membeli bahan produksi

Setelah tempat di miliki, perusahaan biasanya akan mengalokasikan modal yang dimilikinya untuk membeli bahan produksi. Seperti misalnya jika perusahaan ingin menjual produk tahu, tentu perusahaan harus memiliki bahan-bahan dasar untuk membuat tahu. Tidak hanya bahan-bahan dasarnya saja, modal juga akan dialokasikan untuk pengadaan alat-alat produksi. Seperti misalnya mesin, kendaraan, dan yang lainnya.

  1. Gaji Karyawan

Karyawan adalah asset perusahaan lain yang harus dimiliki dimana pengadaannya sudah pasti masuk dalam alokasi modal awal perusahaan. Karena dari karyawan inilah perusahaan dapat bergerak dan proses produksi dapat berjalan. Selain gaji karyawan, tentu perusahaan juga harus memperhatikan hak-hak karyawan yang lainnya seperti tunjangan kesehatan serta asuransi.

(baca juga:Perbedaan auditing dan akutansi)

  1. Simpanan

Simpanan merupakan alokasi modal yang tidak kalah penting dibanding ketiga hal diatas. Banyak perusahaan yang pada akhirnya gulung tikar karena kekurangan modal operasional. Seperti misalnya pada saat moment hari raya atau liburan dimana perusahaan dituntut untuk bekerja ekstra demi mendapatkan hasil produksi yang cukup untuk memenuhi permintaan pasar. Namun karena perusahaan tidak memiliki simpanan modal, permintaan pasar tidak terpenuhi dan perusahaan akan mengalami kerugian.

Selain itu, modal simpanan juga berfungsi untuk mengcover biaya operasional produksi manakala permintaan pasar sedang sepi. Tanpa adanya simpanan modal ini, permintaan pasar yang sepi akan menjadikan perusahaan tidak mendapatkan pendapatan yang cukup untuk melanjutkan proses produksi.

Baca juga:

Jika dilihat berdasarkan sumber, modal terdiri dari dua jenis. Yaitu modal internal dan juga modal eksternal. Seperti namanya, modal internal adalah modal yang berasal dari dalam perusahaan sedangkan modal eksternal adalah modal yang berasal dari luar perusahaan yang dapat berupa investasi ataupun pinjaman. Dan berikut perbedaan lain antara modal internal dan modal eksternal:

  1. Modal Internal

Modal internal adalah modal yang bersifat terbatas karena biasanya hanya berasal dari kuntungan atas aktifitas yang dilakukan perusahaan. Karena sifatnya yang terbatas inilah terkadang perusahaan tidak bisa berkembang dengan cepat meskipun laba yang dihasilkan cukup besar.

  1. Modal Eksternal

Berbeda dengan modal Internal yang terbatas, modal eksternal adalah modal yang sifatnya tidak terbatas sehingga jika perusahaan mendapatkan modal ini, perusahaan dapat berkembang dengan cepat. Seperti dijelaskan diatas, contoh modal eksternal adalah investasi dan pinjaman dari bank. Namun walaupun jumlahnya tidak terbatas, untuk mendapatkan modal eksternal ini biasanya reputasi perusahaan adalah hal yang akan dipertimbangkan oleh pihak eksternal sebelum mereka memberikan modalnya kepada perusahaan.

Baca juga:

Selain berdasarkan sumber, modal juga dapat dibagi beberapa jenis. Seperti misalnya jenis modal menurut wujud dan juga jenis modal berdasarkan fungsi. Berdasarkan sifat, modal terdiri dari dua macam. Mereka adalah:

  1. Modal Konkret (Modal Aktif)

Sesuai dengan namanya, modal konkret adalah jenis modal yang dapat terlihat secara langsung oleh mata. Jenis modal ini dapat berupa tempat, bahan baku produksi, mesin, ataupun gudang.

Sponsors Link

  1. Modal Abstrak (Modal Pasif)

Lawan dari modal konkret adalah modal abstrak atau modal yang tidak terlihat. Namun walaupun tidak terlihat, modal abstrak adalah jenis modal yang dapat memberikan manfaat bagi keberlangsungan perusahaan. Contoh dari modal abstrak ini adalah hak cipta dan hak pendirian.

Berdasarkan fungsi, modal juga terdiri dari dua macam. Yaitu modal perseorangan dan modal sosial. Perbedaan dari keduanya adalah: (Baca juga: Pengertian harga pokok produksi)

  1. Modal Perseorangan

Modal perseorangan adalah modal yang dimiliki oleh seseorang yang berfungsi untuk memudahkan segala aktifitas dan memberikan keuntungan bagi pemiliknya. Contoh dari modal perseorangan ini adalah rumah pribadi, rumah, deposito, saham dan yang lainnya.

  1. Modal Sosial

Berbeda dengan modal perseorangan, modal sosial adalah jenis modal yang dimiliki oleh sekelompok masyarakat dimana modal ini memiliki fungsi dan memberikan keuntungan bagi masyarakat secara umum dalam menjalankan aktifitas produksi. Contoh dari modal sosial ini adalah pasar, jalan raya, pelabuhan dan yang lainnya.

Baca juga:

Modal merupakan sesuatu yang sangat vital untuk dimiliki. Tidak hanya untuk perusahaan, sejatinya modal juga harus dimiliki dalam segala aktifitas yang kita lakukan sehari-hari. Semoga artikel pengertian modal dan jenis-jenis modal ini bermanfaat.

Sponsors Link
, , , , ,
Oleh :
Kategori : Dasar Akuntansi