Contoh Piutang Pendapatan Terlengkap Beserta Penjelasannya
Piutang pendapatan adalah pendapatan yang sudah menjadi hak dilihat dari segi waktu tetapi belum dicatat atau diterima pembayarannya. Dalam hal ini pihak perusahaan harus menagih atau terus mengingatkan para pembeli untuk melakukan pelunasan agar perusahaan segera menerima pendapatan tersebut. Transaksi piutang pendapatan biasanya dicatat dalam jurnal penyesuaian dengan penulisan akun berupa nama piutang pada debit dan nama pendapatan sesuai nama piutang pada sisi kredit. Contohnya, piutang bunga pada debet dan pendapatan bunga pada kredit. Berikut ini contoh soal transaksi piutang pendapatan sesuai hakikat akuntansi.
Tanggal 8 September 2008 didepositokan uang ke bank sebesar 100.000.000 untuk 3 bulan dengan bunga 6% per tahun. Bunga deposito diterima secara bulanan setiap tanggal 1 pada bulan berikutnya. Periode akuntansi berakhir pada 31 Desember 2008.
Perhitungan pendapatan bunga: 1 x 0,5% x 100.000.000 = 500.000
Jurnal Penyesuaian
Piutang Bunga (D) 500.000
Pendapatan Bunga (K) 500.000
Penerimaan pendapatan di muka pada metode laba rugi saat penerimaan biasanya dicatat pada rekening “Pendapatan”, bukan dicatat ke dalam rekening “… diterima dimuka”. Dari contoh transaksi, pada metode ini dapat dibuat jurnal umum dan jurnal penyesuaian sesuai standar akuntansi keuangan sebagai berikut.
- Jurnal umum saat penerimaan sewa tanggal 1 Oktober 2015:
Kas (D) Rp3.600.000
Pendapatan sewa (K) Rp3.600.000
- Jurnal penyesuaian tanggal 31 Desember 2015:
Pendapatan sewa (D) Rp2.700.000
Sewa diterima di muka (K) Rp2.700.000,00
Jurnal penyesuaian dibuat karena adanya piutang pendapatan dari kegiatan tertentu tetapi belum diterima pembayarannya karena jangka waktu belum terpenuhi atau pihak yang telah menerima manfaat tetapi belum membayar.
Salon Laura menyimpan uang di Bank Makmur sebesar Rp20.000.000. Bank memberikan bunga simpanan setiap tanggal 10 tiap bulannya dengan tingkat suku bunga 6% per tahun. Uang tersebut disimpan di bank sejak tanggal 10 Oktober 2016. Salon Laura sudah menerima pendapatan bunga dari Bank Makmur pada tanggal 10 November dan 10 Desember 2016. Salon Laura akan menerima pendapatan bunga lagi pada tanggal 10 Januari 2017. Pada tanggal 31 Desember 2016 periode akuntansi ditutup sehingga pada tanggal 31 Desember 2016 diperlukan jurnal penyesuaian.
Ilustrasi perhitungan adalah 10 Desember 2016 sampai dengan 10 Januari 2017 berjumlah 31 hari (1 bulan). Kemudian 31 Desember 2016 catatan akuntansi ditutup. Hal ini mengakibatkan besar bunga yang akan diterima menjadi piutang pendapatan yang berasal dari jangka waktu 10 Desember hingga 31 Desember 2016 sebanyak 21 hari (2/3 bulan).
Berdasarkan ilustrasi perhitungan pendapatan bunga yang masih harus diterima (piutang bunga) adalah: (2/3 bulan : 12 bulan) x 6% x Rp20.000.000,00= Rp66.666,67
Jurnal penyesuaian siklus akuntansi perusahaan jasa yang diperlukan pada tanggal 31 Desember 2016 adalah
Piutang bunga (D) Rp66.666,67
Pendapatan bunga (K) Rp66.666,67
Perusahaan telah menyelesaikan pekerjaan seharga Rp. 550.000. Jumlah ini belum termasuk yang terdapat pada neraca saldo (cara membuat neraca saldo) sebesar Rp 15.600 sebagai piutang pendapatan.
Tanggal | Keterangan | Ref. | Debit | Kredit |
2017 | Piutang Pendapatan | 550.000 | ||
Desember | Pendapatan Jasa | 550.000 |
Saldo pendapatan diterima di muka sejumlah Rp. 10.000.000 dan sampai akhir periode perusahaan baru menerima sebesar Rp. 2.600.000. Transaksi ini dicatat sebagai pendapatan sewa dan pendapatan diterima di muka sebesar Rp. 2.600.000 sehingga masih ada piutang sebesar Rp 7.400.000
Tanggal | Keterangan | Ref. | Debit | Kredit |
2017 | Pendapatan Diterima Di Muka | 2.600.000 | ||
Desember | Pendapatan Sewa | 2.600.000 |
Setelah memahami tentang piutang pendapatan ini, selanjutnya bisa lebih memahami tentang contoh piutang dagang, contoh piutang wesel, contoh piutang biaya, dan contoh piutang lain lain sehingga bisa memahami tentang pendapatan usaha juga.
baca juga: manfaat mempelajari akuntansi dan tujuan laporan keuangan