Sponsors Link

Pengertian Audit – Jenis, Manfaat dan Standar Auditing

Sponsors Link

Dalam perkembangan jaman seperti ini, teknologi dan juga keuangan merupakan dua hal yang menjadi pilar penting. Bagaimana teknologi bisa mengarahkan manusia jaman sekarang untuk lebih maju baik dalam berkegiatan maupun dalam membantu manusia. Sedangkan keuangan merupakan hal utama yang digunakan untuk transaksi kegiatan apapun dan dianggap valid.

ads

Keuangan sendiri dianggap sensitif dan juga penting baik bagi sebuah perusahaan ataupun untuk sebuah keluarga. Semakin besar keuangan dan sistemnya maka harus ada pengawasan yang jelas untuk menjaga agar jalannya keuangan tidak keluar jalur dengan laporan keuangan (Baca juga: Pencatatan Transaksi Keuangan)

Laporan keuangan bisa disajikan untuk memenuhi keperluan seperti mendapatkan informasi secara kuantitatif, lengkap serta terpercaya. Tentunya laporan ini diberikan kepada orang yang berwenang untuk tahu apa saja yang terjadi di lapangan dan bagaimana sistem keuangan berjalan.

Pengertian Audit

Auditing atau audit adalah sebuah pemeriksaan yang dilakukan secara kritis dan juga sistematis. Dimana pihak yang melakukan bersifat independen terhadap laporan keuangan yang telah disusun oleh manajemen (Baca juga: Manfaat Akuntansi Manajemen )  serta catatan-catatan pembukuan dan bukti pendukung. Tujuannya agar bisa menunjukan pendapat  mengenai kewajaran laporan keuangan.

Menurut ASOBAC atau A Statement of Basic Auditing Concepts, Auditing adalah suatu proses sistematik untuk menghimpun dan mengevaluasi bukti secara objektif mengenai asersi tentang berbagai tindakan atau kejaidan ekonomi untuk menentukan tingkat kesesuaian antara asersi tersebut.

Ada beberapa hal yang dianggap penting dalam pengertian auditing yang harus dibahas lebih lanjut, diantaranya :

  1. Menghimpun dan mengevaluasi secara objektif

Sebagai seorang Audi anda harus menekankan objektifitas. Ketika mengumpulkan bukti dan juga mengevaluasi, harus menjadi pihak yang objektif dan juga netral, anda tidak boleh memihak pada siapapun dan dimanapun. Auditor tidak dapat ditekan atau tidak boleh ditekan oleh pihak manapun terkait audit. Dimana pekerjaan auditor dinilai ke-objektifitan  nya terhadap hasil pekerjaan orang lain.

  1. Sistematis

Proses auditing berjalan maka haruslah terarah dan terstruktur, mereka tidak bisa melakukannya secara acak. Selain itu, prosedur dalam auditing memiliki tujuan yang jelas dan dilakukan dengan sistematis. Dengan proses yang teratur mengandung makna bahwa auditing dilakukan dengan perencanaan yang matang dan juga baik, selain itu jelas arahan yang dilakukan dan tujuannya.

  1. Menentukan Standar

Menentukan standar atau tingkat kesesuaian sangatlah penting, dimana mereka bisa menentukan standar sebelum membandingkan dengan asersi atau informasi yang terkandung daam sebuah laporan manajemen (Baca juga: Fungsi Akuntansi Manajemen )  atau laporan keuangan. Tentunya standar ini sudah mendapat kesepakatan sebelumnya, sehingga semua auditor mendapatkan standar yang sama untuk perbandingan ketika bekerja. Selain itu audit juga membandingkan antara output atau outcomes dari sebuah perusahaan dengan input atau antara biaya dan manfaat bisa juga antara anggrana dan juga relisasi.

  1. Kriteria yang Ditentukan

Kriteria yang ditentukan dapat berupa sistem atau prosedur yang disepakati atau juga ditetapkan sebelumnya. Hal ini bisa ditentukan berupa standar keuangan, aturan tetap, pagu anggaran maupun ukuran kinerja manajemen tersebut. Kriteria yang ditentukan ini sama dengan menentukan standar yang berguna untuk perbandingan.

ads
  1. Menyampaikan Hasil-Hasilnya

Hasil audit bisa disampaikan dalam bentuk laporan tertulis, dengan begitu anda bisa menjelaskan kriteria dan hal yang harus diperbaiki dalam laporan. Selain penting, laporan ini bisa saja memperkuat atau memperlemah kredibilitas asersi yang sudah dibuat. Dalam laporan keuangan semua bisa memberikan dampak yang positif maupun negatif.

  1. Pemakai dan Kepentingannya

Pemakai yang berkepentingan merupakan pengambil keputusan yang menggunakan atau mengandalkan temuan yang diinformasikan melalui laporan audit yang telah disampaikan. Para pemakai laporan biasanya meliputi manajemen, pemerintah, investor, bank dan juga pemegang saham. Namun tak menghindari bahwa masyarakat atau publik (Baca juga: Tujuan Akuntansi Sektor Publik) juga bisa menjadi pemakai yang berkepentingannya.

Jenis Jenis Audit

Jenis audit menurut jenis pemeriksaanya, audit dapat dibedakan menjadi empat, antara lain :

  • Audit laporan keuangan

Audit ini merupakan audit yang mencakup penghimpunan dan pengevaluasian bukti laporan, dimana audit laporan keuangan ini dilakukan oleh eksternal audit dan biasanya atas permintaan klien. Mereka juga merupakan audit yang datang dari luar perusahaan.

  • Audit operasional

Audit operasional adalah penelaah atas bagian manapun mulai dari prosedur maupun metode operasi suatu organisasi untuk meninjau bagaimana efisiensi dan keefektifitasan pekerjaan mereka. Umumnya setelah selesai audit operasional, auditor memberikan pengarahan dan juga saran kepada manajemen untuk memperbaiki prosedur dan juga manajemen perusahaan.

  • Audit ketaatan

Audit ketataan merupakan audit yang bertujuan untuk mempertimbangkan apakah klien telah mengikuti prosedur atau aturan tertentu yang telah ditetapkan oleh pihak yang memiliki otoritas lebih tinggi. Audit ketaatan sebuah perusahaan dapat termasuk menentukan apakah pelaku akuntansi telah mengikuti prosedur yang telah ditetapkan oleh perusahaan.

  • Audit kinerja

Audit kinerja merupakan audit yang dilakukan pada instansi pemerintah untuk menentukan 3E atau biasa disebut Ekonomis, Efektivitas dan Efisiensi. Audit kinerja juga memperhatikan biaya (Baca: Metode Pengumpulan Biaya ) serta manfaatnya, yang berarti suatu kegiatan tidak hanya diharapkan dengan biaya murah tetapi juga diperhatikan manfaatnya bagi masyarakat. Jika biaya (Baca: Siklus Akuntansi Biaya ) murah tetapi tidak bermanfaat maka kegiatan atau program dianggap berkinerja tidak baik.

Jenis audit menurut luas pemeriksaanya, audit dapat dibedakan menjadi empat, antara lain :

  • Audit Umum

Selain poin diatas, jenis audit bisa dibedakan menjadi dua yakni general audit yang umumnya dilakukan oleh auditor independen. Dengan tujuan untuk memberikan pendapat mengenai kewajaran laporan keuangan secara menyeluruh. Pemeriksaan dilakukan berdasarkan standar professional Akuntan Publik (Baca juga: Karakteristik Akuntansi Sektor Publik  dengan melihat dan menggunakan patokan kode etik Akuntan Publik.

  • Audit Khusus

Pemeriksaan khusus adalah suatu bentuk audit  yang dilakukan terbatas dan diminta oleh perusahaan tersebut untuk lingkup khusus saja. Misalnya sebuah perusahaan menginginkan audit pada divisi keuangan khusus untuk laporan pengeluaran kas perusahaan.

Baca Juga :

Sponsors Link

Pentingnya Audit

Audit nyatanya diperlukan oleh setiap perusahaan, dimana laporan keuangan yang merupakan tanggung jawab manajemen perlu diaudit oleh KAP yang merupakan pihak ketiga yang independen, karena :

  1. Jika tidak diaudit maka akan ada kesalahan yang disengaja ataupun tidak disengaja. Karena itu laporan keuangan yang belum diaudit kurang dipercaya kewajarannya oleh pihak yang berkepentingan terhadap laporan keuangan tersebut.
  2. Jika laporan keuangan sudah diaudit dan mendapat opini wajar yang tentunya tanpa pengecualian dari KAP, maka pengguna laporan keuangan bisa merasa yakin bahwa laporan keuangan tersebut bebas dari salah saji yang material dan disajikan sesuai dengan standar akuntansi (Baca: Standar Akuntansi Keuangan)  yang berlaku umum di Indonesia.
  3. SPT yang sudah diaudit lebih dipercaya oleh lembaga hukum pajak atau perpajakan (Baca juga: Pengertian Akuntansi Perpajakan ) dibandingkan dengan laporan yang belum melalui proses audit.
  4. Perusahaan yang sudah go public dan terkenal, serta memiliki aset 25 Milyar lebih maka harus memasukan ke audited financial statements-nya ke Departemen Perdagangan dan Perindustrian.

Standar Auditing

Standar auditing dilakukan dengan dua cara yakni cara Standar Umum :

  1. audit harus dilaksanakan oleh seorang atau lebih yang bisa memiliki keahlian dan pelatihan teknis yang cukup sebagai seorang auditor dan bukan hanya akuntan .
  2. Dalam semua hal yang berhubungan dengan ikatan, seorang auditor harus bisa bersikap profesional dan juga harus bersikap objektif tanpa memihak dan juga tanpa ada kecurigaan kerja sama.
  3. dalam pelaksanaan audit dan penyusunan laporannya, auditor wajib menggunakan kemahiran profesionalnya dengan cermat dan juga seksama.
Sponsors Link

Standar pekerjaan lapangan

untuk standar pekerjaan lapangan, maka ada beberapa prosedur yakni :

  1. pekerjaan harus dilaksanakan dengan sebaik-baiknya dan jika menggunakan asisten maka harus disupervisi dengan semestinya.
  2. perungkapan informatif dalam laporan keuangan haruslah dipandang memadai, kecuali dinyatakan lain dalam laporan auditor
  3. ketika laporan auditor diserahkan harus memuat pernyataan yang menandakan atau berpendapat mengenai laporan keuangan (Baca juga: Unsur Unsur Laporan Keuangan ) secara kesuluruhan. jika pendapat secara keseluruhan tidak dapat ditulis maka anda bisa menyatakannya.
  4. ketika ada penyusunan laporan yang tidak konsisten atau bermasalah, maka laporan auditor haruslah menunjukannya agar diperbaiki dan diperjelas.

Melihat fungsinya menurut definisi, Audit merupakan adalah sebuah pemeriksaan yang dilakukan secara menyeluruh baik dari dalam atau luar perusahaan yang dilakukan dalam divisi keuangan dan divisi lain yang bersangkutan, namun audit juga bisa dilakukan pada manajemen lainnya. Dengan standar dan juga jenis dalam audit membantu auditor dan perusahaan dalam melakukan sistem auditing.

Sponsors Link
, , , , , , ,
Oleh :
Kategori : Dasar Akuntansi