Contoh Soal Persediaan Barang Dagang Metode Fisik dan Jawabannya
Pencatatan transaksi keuangan berupa persediaan barang dagang dengan metode fisik atau metode periodik harus mencatat setiap pembelian barang dagang di sisi debet dengan nama akun pembelian. Tidak ada pencatatan harga pokok penjualan barang dagang dan pencatatan harga pokok barang dagang yang diterima kembali atau retur penjualan pada metode ini. Dalam metode periodik, pencatatan unsur sistem akuntansi dilakukan dengan pengecekan fisik barang dagangan dengan menghitung jumlah barang persediaan yang ada di gudang secara pasti.
Penjualan barang tidak dicatat dalam jurnal untuk harga pokok dari barang yang dijual di bagian akuntansi. Pada akhir tahun, persediaan di gudang penyimpanan dihitung dengan jumlah atau kuantitas dan ditentukan dari nilai/harga belinya. Untuk menentukan persediaan barang yang dijual, persediaan yang pernah ada dihitung dari persediaan awal lalu ditambah pembelian selama satu periode dan dikurangi dengan persediaan akhir periode. Setelah itu, buat ayat jurnal penyesuaian. Berikut ini contoh soal persediaan barang dagang metode fisik dalam laporan keuangan perusahaan dagang pada bidang bidang akuntansi.
PT Rindu pada Maret 2010 mempunyai data mutasi persediaan sebagai berikut.
Maret 2 | Persediaan awal 200 kg @ Rp 500 = Rp 100.000 |
Maret 5 | Pembelian 300 kg @ Rp 600 = Rp 180.000 |
Maret 8 | Penjualan sebanyak 450 kg |
Maret 9 | Pembelian 700 kg @ Rp 800 = Rp 560.000 |
Maret 13 | Penjualan sebanyak 300 kg |
Maret 22 | Penjualan sebanyak 500 kg |
Maret 25 | Pembelian 200 kg @ Rp 700 = Rp 170.000 |
Berdasarkan data di atas, hitunglah nilai persediaan pada tanggal 31 Maret jika menggunakan:
- Metode identitas khusus dengan persediaan yang berasal dari pembelian 5 Maret 300 kg dan 25 Maret 200 kg.
- Metode rata-rata (average method).
- Metode FIFO
- Metode LIFO
- Metode persediaan dasar jika ditetapkan persediaan dasar 200 kg dengan harga Rp 800kg dan selisih antara kuantitas persediaan yang ada sesuai standar akuntansi keuangan.
Jawaban:
1. Metode Identifikasi Khusus
Kuantitas persediaan: 1.700 kg – 1.150 kg = 550 kg dengan rincian:
Pembelian 5 Maret: 300 kg x Rp 600 = Rp 180.000
Pembelian 25 Maret: 200 kg x Rp 700 = Rp 140.00 +
Nilai Persediaan Rp 320.000
2. Metode Rata-Rata (Contoh Soal Metode Average)
Metode Rata-Rata Sederhana
Kuantitas akhir: 1.400 kg – 1.250 kg = 150 kg dengan frekuensi pembelian 3 kali
Harga rata rata adalah (Rp 600,+Rp 700,+Rp 200) : 3 = Rp 500
Nilai Persediaan = 200 kg x Rp 500 = Rp 100.000
3. Metode FIFO
Persediaan akhir 900 kg terdiri dari:
Pembelian 25 Maret = 200 x Rp 700 = Rp 140.000
Pembelian 9 Maret = 700 x Rp 800 = Rp 560.000 +
Nilai Persediaan akhir Rp 700.000
4. Metode LIFO (Contoh Soal LIFO dan jawabannya)
Persediaan awal = 200 x Rp 500 = Rp 100.000
Pembelian 9 Maret = 700 x Rp 800= Rp 560.000+
Nilai Persediaan akhir Rp 660.000
5. Metode Persediaan Dasar
Persediaan dasar = 200 x Rp 500 = Rp 100.000
Harga rata-rata sederhana = 150 x Rp 500 = Rp 500.000+
Nilai Persediaan akhir Rp 600.000
Setelah mengetahui tentang contoh soal persediaan barang dagang metode fisik tentu akan memudahkan untuk mempelajari metode persediaan lainnya dari contoh soal persediaan pada sistem perpetual dan contoh soal siklus akuntansi perusahaan dagang metode periodik.