Sponsors Link

Perbedaan Aktiva dan Pasiva dalam Akuntansi

Sponsors Link

Dalam konsep dasar akuntansi terdapat istilah aktiva dan pasiva yang harus dipahami. Banyak orang awam yang kurang paham tentang kedua hal ini sehingga harus memahami lebih lanjut agar tidak tertukar komponen-komponen aktiva dan pasiva yang juga termasuk transaksi bisnis perusahaan. Perbedaan aktiva dan pasiva dalam hakikat akuntansi sebagai berikut.

ads

1. Pengertian Aktiva dan Pasiva

Aktiva atau harta ialah sumber daya ekonomi perusahaan untuk menjalankan kegiatan operasional yang meliputi biaya-biaya transaksi sebelumnya dan memiliki mafaat pada masa yang akan datang. Harta perusahaan berupa kelancaran (likuiditas) yang terdiri dari harta lancar, investasi jangka panjang, harta tetap, harta tak berwujud, dan harta-harta lainnya. Rumus harta adalah H(harta) = U(utang) + M(modal).

Pasiva ialah pengorbanan ekonomi yang harus dilakukan oleh perusahaan pada masa yang akan datang. Pengorbanan ini menjadi pengertian kewajiban dalam akuntansi yang terdiri dari utang lancar dan utang jangka panjang. Pasiva (liabilities) sesuai dengan jangka waktu atau umur terdiri dari utang jangka pendek (current liabilities) dan utang jangka panjang (long term liabilities).

2.  Jenis-Jenis Aktiva dan Pasiva

Jenis-jenis aktiva sebagai berikut yang biasa ada di contoh soal persamaan dasar akuntansi.

  • Aktiva Lancar (Current Assets)

Aktiva lancar ini bisa dicairkan (diuangkan) tidak lebih dari 1 tahun atau selama 1 siklus akuntansi. Aktiva lancar terdiri dari kas (cash), surat berharga (marketable securities), piutang dagang (accounts receivable), piutang wesel (notes receivable), piutang pendapatan atau pendapatan yang masih harus diterima (accrued revenue), persekot beban atau beban dibayar di muka (prepaid expenses), perlengkapan (supplies), dan persediaan barang dagang (merchandise inventory).

  • Investasi Jangka Panjang (Long Term Investment)

Investasi jangka panjang adalah penanaman modal di dalam perusahaan pada waktu yang panjang dan untuk memperoleh laba perusahaan.

  • Aktiva Tetap (Fixed Assets)

Aktiva tetap ialah kekayaan yang dimiliki perusahaan dengan umur ekonomis tertentu, yaitu lebih dari satu tahun yang bisa digunakan untuk kegiatan operasional dan tidak untuk dijual.  Contoh aktiva tetap  antara lain tanah (land), gedung atau bangunan (building), mesin (machinery), peralatan toko (store equipment), alat angkut (delivery equipment), dan peralatan kantor (office equipment).

  • Aktiva Tetap Tak Berwujud (Intagible Fixed Assets)

Aktiva ini berupa hak istimewa yang dimiliki suatu perusahaan dengan nilai tertentu, tetapi tidak memiliki bentuk fisik. Aktiva tetap tak berwujud antara lain good will, hak paten, hak cipta, merk dagang, hak sewa, dan franchise.

Jenis-jenis pasiva sebagai berikut.

  • Utang jangka pendek

Utang jangka pendek berarti memiliki jangka waktu kurang dari satu tahun yang harus segera dilunasi. Jenis-jenis utang jangka pendek antara lain utang wesel atau wesel bayar, utang dagang (account payable), biaya-biaya yang harus dibayar, utang jangka panjang, dan modal (capital). Modal didapatkan dari selisih atau nilai lebih dari aset dan kewajiban yang menjadi hak pemilik perusahaan.

  • Utang Jangka Panjang (Long Term Liabilities)

Utang jangka panjang berarti memiliki jangka waktu lebih dari satu tahun untuk dilunasi. Jenis-jenis utang jangka panjang antara lain utang hipotik, utang obligasi (bond payable), utang bank (bank loan), utang pinjaman jangka panjang (long term liabilities), wesel tagih, utang kepada pemegang saham (holding company), kredit investasi (long term loan), utang subordinasi (subordinates loan), utang sewa dana (payable leasing), dan utang sewa jangka panjang (long term rent liabilities).

Itulah perbedaan aktiva dan pasiva dalam akuntansi yang harus diketahui agar tidak keliru dalam memahami persamaan dasar akuntansi, cara membuat neraca, dan jenis-jenis laporan keuangan lainnya. Cara mudah belajar akuntansi juga harus diketahui agar bisa mendapatkan manfaat laporan keuangan.

Sponsors Link
, , ,