Sejarah Akuntansi Manajemen
Buku akuntansi manajemen pertama muncul pada tahun 1887 dengan judul “Factory Account” yang ditulis oleh Emile Garche dan J.M. Fells. Sejak awal abad 20 telah dikembangkan teknik-teknik akuntansi manajemen berupa anggaran dan kembalian investasi (ROI). Alexander Hamilton pada tahun 1917 mengeluarkan gagasan tentang pusat-pusat produksi pada akuntansi manajemen sampai saat ini.
Hamilton mengembangkan konsep tarif tenaga kerja per jam mesin sehingga fungsi akuntansi manajemen mengevaluasi prestasi divisi dan perusahaan secara keseluruhan. Pada awal dekade 1930-an sejalan dengan kelahiran pasar modal di Amerika Serikat, tugas akuntansi manajemen adalah menyajikan laporan keuangan yang objektif, auditable, dan verifiable bagi akuntan publik.
Pada tahun 1990-an, banyak ditemukan praktik-praktik akuntansi manajemen tradisional tidak lagi dapat melayani kebutuhan manajerial. Kalkulasi biaya produk yang lebih akurat dan lebih berguna dalam menjelaskan secara rinci penggunaan masukan sehingga memungkinkan manajer meningkatkan kualitas, menambah produktivitas, dan mengurangi biaya. Kelemahan ruang lingkup akuntansi manajemen tradisional memunculkan berbagai usaha untuk mengembangkan sistem akuntansi manajemen baru yang memenuhi kebutuhan lingkungan ekonomi dewasa ini.
Setelah tahun 1900 mulai muncul pengintegrasian antara catatan biaya dan keuangan. Kemudian pada awal abad 20 mulai dikembangkan teknik-teknik dan sistem untuk pendistribusian dan pengalokasian biaya overhead. Hakikat akuntansi manajemen pada dasarnya berkaitan dengan isu-isu akuntansi biaya tentang penentuan harga pokok produksi karena kecepatan proses produksi sangat ditentukan oleh kecepatan operasi manual sehingga belum terlalu rumit. Perkembangan selanjutnya terjadi sesuai dengan pergerakan manajemen ilmiah yang dikemukakan oleh Frederick Taylor.
Di Amerika Serikat, gerakan itu dimulai oleh para insinyur dan manajer (bukan para akuntan). Pada akhir abad 19 dan awal abad 20, para insinyur dan akuntan menggunakan informasi standar untuk mencapai tiga tujuan akuntansi manajemen, yaitu menganalisis efisiensi potensial tugas-tugas atau proses, membandingkan efisiensi sesungguhnya dengan efisiensi potensial dan pelopor pemakaian sistem penganggaran fleksibel, serta menyederhanakan penilaian persediaan produk selesai dan barang dalam proses.
Pada tahun 1950-an dan 1960-an telah dilakukan beberapa usaha untuk memperbaiki manfaat siklus akuntansi biaya konvensional untuk kepentingan manajemen. Usaha untuk memperbaiki akuntansi biaya pada saat itu hanya terpusat pada cara membuat informasi akuntansi keuangan lebih bermanfaat bagi pemakai luar dan tidak ditujukan untuk menghasilkan informasi akuntansi yang khusus diperuntukan bagi kepentingan manajemen.
Pada tahun 1980-an dan 1990-an, praktik-praktik prinsip prinsip akuntansi manajemen tradisional sudah tidak mampu lagi melayani kebutuhan manajerial. Beberapa pihak menyatakan sistem akuntansi manajemen sudah usang dan tidak berguna karena perkembangan lingkungan ekonomi yang berkembang pesat sehingga dibutuhkan pengembangan praktik-praktik informasi akuntansi manajemen yang inovatif dan relevan.
Pada tahun-tahun terakhir ini, lingkungan bisnis dan transaksi bisnis perusahaan yang diwarnai dengan persaingan tingkat dunia yang tajam telah mengubah sifat ekonomi USA dan telah menimbulkan respon dari banyak perusahaan manufaktur di USA yang secara dramatis mengubah cara perusahaan-perusahaan tersebut menjalankan bisnis mereka. Dengan perubahan ini, sistem akuntansi manajemen tradisional tidak berlaku lagi. Pembuatan jenis jenis laporan keuangan kepada pihak luar menjadi pendorong utama dalam perancangan sistem akuntansi biaya sejak pasar modal dikembangkkan di USA.
Manajer perusahaan mau menerima informasi biaya rata-rata produk yang kasar. Kenyataannya, akuntansi sebagai sistem informasi biaya produk secara individual yang lebih rinci dan teliti tidak diperlukan saat itu. Selama perusahaan memiliki produk yang homogen dan mengonsumsi sumber daya dengan proporsi yang sama, informasi yang disediakan oleh sistem akuntansi biaya yang lebih berorientasi ke penyediaan informasi keuangan bagi pemakai luar cukup baik dan memadai. Bagi kebanyakan perusahaan, biaya untuk menjalankan sistem dan tujuan akuntansi biaya lebih rinci sehingga kenyataannya melebihi manfaat yang didapatkan.