Cara Membaca Laporan Keuangan Tahunan yang Benar dan Mudah
Jenis jenis laporan keuangan mencerminkan iklim, tujuan, dan kondisi suatu perusahaan sebagai fungsi sistem informasi akuntansi. Kinerja perusahaan untuk bersaing di lingkungan tertentu bisa bertransisi ke tahap yang lain. Laporan keuangan menyajikan potret kondisi perusahaan tetapi ada aspek kualitatif dari suatu perusahaan yang tidak dapat diukur seperti kultur, visi, dan kepemimpinan. Untuk memantau kondisi keuangan bisnis tentu saja bisa dilakukan melalui laporan keuangan tahunan.
Cara membuat laporan keuangan terdiri dari neraca yang terdiri dari aktiva (harta/aset), kewajiban, dan modal pada periode tertentu. Laporan laba rugi menunjukkan pengeluaran dan pemasukan. Laporan arus kas termasuk jurnal penerimaan kas menjelaskan jumlah kas serta aset lain setara kas yang masuk dan keluar perusahaan. Laporan keuangan biasanya mencantumkan angka negatif dengan cara yang unik, tidak menulis – Rp100.000 tetapi mencantumkan (Rp100.000).
- Neraca (Balance Sheet)
Ada beberapa poin penting dalam cara membuat neraca keuangan yang perlu diamati. Pertama, pos pendapatan usaha yang memperlihatkan kondisi perusahaan dalam tren positif atau sebaliknya dari sisi operasional. Selanjutnya melihat posisi laba bersih setelah pajak. Laba bersih perusahaan menjelaskan besarnya laba bersih per saham yang menjadi indikasi besarnya dividen yang akan dibagikan untuk pemegang saham.
Seorang investor harus membandingkan pendapatan usaha dan laba bersih antara beberapa emiten dalam satu sektor. Tujuannya adalah memastikan emiten mana yang membukukan pendapatan dan laba bersih berdasarkan manfaat akuntansi apakah meningkat atau menurun pada sektor yang sama.
Aktiva atau aset menunjukkan semua sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan. Misalnya perusahaan percetakan, aktiva yang dimiliki perusahaan adalah tempat berproduksi, alat-alat percetakan, kendaraan. Aktiva lancar adalah aset yang memiliki umur kegunaan jangka pendek yang bisa diubah menjadi kas paling lama satu tahun. Kas perusahaan dan barang persediaan dapat dikategorikan ke dalam aktiva lancar.
Aktiva tetap adalah aset yang dimiliki perusahaan dalam jangka panjang (lebih dari satu tahun). Pabrik, peralatan, dan bangunan lainnya yang dimiliki dapat dikategorikan ke dalam aktiva tetap. Seiring berjalannya waktu, nilai aktiva yang dimiliki dapat berkembang atau menyusut sehingga harus ada perhitungan penyusutan dalam ruang lingkup akuntansi.
- Kewajiban (Liabilities)
Kewajiban adalah utang terhadap pihak lain sesuai standar akuntansi keuangan yang terdiri dari utang, pendapatan diterima di muka dan akrual (biaya yang jatuh tempo pada kemudian hari). Saham preferen adalah salah satu bentuk modal, tetapi saham jenis ini sering dicatat sebagai utang bila dapat dibeli kembali dengan harga yang telah disepakati. Cicilan utang dan bunganya diklasifikasikan sebagai kewajiban. Utang lancar harus dilunasi dalam tempo satu tahun atau kurang dari satu tahun (jangka pendek). Sedangkan utang jangka panjang harus dilunasi lebih dari jangka waktu satu tahun.
- Nilai Buku
Nilai buku perusahaan sesuai konsep dasar akuntansi harus diamati untuk membandingkan nilai perusahaan per saham dengan posisi harga saham di bursa. Jika harga saham lebih tinggi dari nilai buku per saham berarti saham tersebut melebihi nilai buku (overvalue). Potensi kenaikan harga saham itu terbatas, jika harga saham di bawah nilai buku disebut undervalued atau harga saham masih di bawah nilai buku.
3 hal unsur unsur laporan keuangan yang harus diperhatikan dalam membaca fungsi laporan keuangan tahunan agar bisa mengetahui kondisi perusahaan. Melalui laporan keuangan bisa memperkirakan apakah perusahaan dalam keadaan baik atau tidak terutama bagi para investor yang akan melakukan investasi di perusahaan tersebut.