Perbedaan Bagi Hasil dan Bunga Terlengkap
Hal mendasar yang membedakan antara lembaga keuangan syariah dengan konvensional (non-syariah) terletak pada besarnya pengembalian dan pembagian keuntungan yang diberikan oleh nasabah kepada lembaga keuangan karena telah meminjamkan uang. Bisa juga sebaliknya, lembaga keuangan memberikan keuntungan kepada nasabah karena telah menyimpan atau menitipkan uang kepada lembaga keuangan tertentu sesuai kode etik akuntan manajamen.
Pengembalian atau balas jasa tersebut biasa disebut bunga pada lembaga konvensional dan bagi hasil pada lembaga syariah. Bunga atau bagi hasil adalah penetapan balas jasa berupa kelebihan uang dalam jumlah tertentu yang sudah ditetapkan dan disepakati. Bagi hasil dan bunga memiliki banyak perbedaan yang harus diketahui oleh semua orang. Pada umumnya masyarakat awam menganggap kedua hal itu sama saja padahal banyak perbedaan terutama terkait kerangka konseptual akuntansi keuangan. Berikut ini akan dijelaskan lebih lanjut tentang perbedaan bagi hasil dan bunga.
Pengertian Bunga dan Jenisnya
Bunga adalah balas jasa yang diberikan oleh pihak pengelola dana atau lembaga keuangan kepada nasabah yang memiliki simpanan atau tabungan serta balas jasa yang harus dibayarkan nasabah yang meminjam kepada suatu lembaga keuangan. Bunga identik dengan istilah riba menurut syariat Islam. Riba adalah penambahan bayaran yang harus diselesaikan oleh peminjam kepada pemberi pinjaman di luar pinjaman pokok yang diajukan. Sistem bunga yang ditawarkan oleh lembaga keuangan konvensional termasuk kategori riba karena adanya unsur paksaan atau keharusan.
Ada juga istilah suku bunga yang berbeda bentuknya dengan bunga biasa. Suku bunga adalah presentase uang yang dipinjam (pokok utang) yang harus dibayarkan oleh nasabah sebagai balas jasa. Besarnya bunga dipengaruhi oleh beberapa hal berikut ini antara lain persaingan, kebutuhan dana, kebijakan pemerintah, jangka waktu, target laba, kualitas agunan, reputasi perusahaan, jenis produk, laporan keuangan sesuai standar akuntansi keuangan dan hubungan baik sebuah lembaga keuangan dengan para nasabah. Beberapa jenis bunga yang biasa diterapkan oleh lembaga keuangan antara lain:
- Bunga flat yaitu nominal yang ditetapkan oleh sistem pembayaran berupa utang pokok dan bunga kredit yang jumlahnya sama setiap bulan. Perhitungan bunga flat berdasarkan presentase bunga dikalikan pokok pinjaman awal. Bunga jenis ini sesuai fungsi laporan keuangan dan biasa dikenakan pada pinjaman jangka pendek dan kredit kendaraan.
- Bunga efektif yaitu besaran bunga yang dihitung berdasarkan nilai pokok yang belum dibayarkan sehingga pembayarannya dilakukan setiap akhir periode angsuran. Nilai bunga yang dibayar akan berkurang sehingga angsuran per bulan juga semakin sedikit nominalnya. Tetapi bunga efektif itu bukan berarti lebih rendah dari bunga flat. Bunga efektif ini dikenakan untuk kredit jangka panjang sehingga jumlahnya akan lebih besar dari bunga flat.
- Bunga anuitas yaitu porsi bunga dan pokok utang akan berubah pada setiap periode tetapi angsurannya tetap sama. Pada awal perhitungan, bunga yang dibayarkan biasanya lebih besar, sedangkan nominal pokoknya kecil dan pada akhir pembayaran bunga juga menurun, namun pokoknya tetap besar.
- Bunga mengambang yaitu besaran bunga yang ditetapkan mengikuti suku bunga pasar. Naik turunnya persentase bunga mengambang sangat bergantung pada bunga di pasar keuangan.
Pengertian Bagi Hasil dan Jenisnya
Bagi hasil adalah sebuah skema pembiayaan alternatif berdasarkan rasio tertentu atas keuntungan (hasil) usaha yang dibiayai oleh pembiayaan (kredit). Dari pengertian tersebut bisa diketahui beberapa karakteristik perbedaan bunga dan bagi hasil. Secara garis besar perbedaan terletak pada penentuan besaran, acuan pembagian, besarnya keuntungan, jumlah pembayaran, dan eksistensi keduanya. Skema bagi hasil antara lain:
- Profit sharing yaitu pembagian laba berdasarkan jumlah keuntungan yang diperoleh dari suatu usaha. Keuntungan bisa diperoleh dari laba bersih yang merupakan selisih antara pendapatan usaha dikurangi dengan biaya lain-lain.
- Gross profit sharing yaitu pembagian laba kotor sebagai hasil dari pendapatan usaha dikurangi biaya produksi.
- Revenue sharing yaitu besaran balas jasa sesuai dengan dasar perhitungannya yaitu pendapatan usaha saja.
Perbedaan Bunga dan Bagi Hasil
- Penentuan Besaran Balas Jasa
Perbedaan yang paling mencolok antara bunga dengan bagi hasil terletak pada sistem pembagian keuntungan. Besaran bunga ditentukan sesuai presentase dari jumlah kredit utang. Sedangkan bagi hasil ditentukan berdasarkan rasio atau perbandingan dari keuntungan usaha yang dibiayai dari pembiayaan tersebut sesuai siklus akuntansi biaya. Pada sistem bunga, persentase bunga yang sudah ditetapkan oleh lembaga keuangan dikalikan dengan jumlah pinjaman sehingga semua itu harus dibayarkan oleh nasabah. Sedangkan pada sistem bagi hasil, besaran bagi hasil diketahui dari proporsi yaitu berapa persen nisbah dikalikan dengan jumlah untung yang akan didapatkan. Manfaat laporan keuangan akan terasa dalam penentuan hal ini.
- Acuan Perhitungan
Acuan yang digunakan sebagai dasar perhitungan bunga dan bagi hasil tentu saja berbeda. Acuan besarnya bunga dipengaruhi oleh besaran pokok utang atau kredit yang diberikan. Sedangkan acuan bagi hasil yaitu rasio seberapa besar keuntungan yang dibiayai oleh kredit (pembiayaan). Pada sistem bunga yang di tentukan adalah besarnya nilai rupiah. Sedangkan pada sistem bagi hasil yang ditentukan adalah kesepakatan proporsi pembagian laba semua pihak, contonya 50:50,40:60,35:65 sehingga tidak ada pihak yang merasa dirugikan.
- Besarnya pendapatan dan jumlah pembayaran
Pada sistem bunga, pendapatan yang diterima bersifat statis (tetap). Jika usaha nasabah sedang merugi, maka utang memiliki bunga yang tetap serta jumlah pembayarannya selalu sama pada setiap periodenya. Sedangkan dalam bagi hasil, pendapatan yang diperoleh bersifat dinamis (mudah berubah) sesuai dengan keadaan usaha. Jika usaha yang dilakukan memperoleh laba yang besar maka bagi hasil pendapatannya juga besar. Sebaliknya jika merugi maka akan ditanggung bersama. Dengan demikian, lembaga keuangan syariah khususnya bank akan memilih untuk membiayai usaha dengan keuntungan yang diprediksi besar. Tujuan akuntansi biaya sangat berperan dalam hal ini.
- Eksistensi
Penerapan sistem bunga sangat diragukan bahkan dikecam oleh beberapa kalangan karena penerapan sistem bunga berarti mengaplikasikan sistem riba. Sedangan sistem bagi hasil tidak ada yang meragukan keabsahannya karena sudah sesuai dengan syariat atau ketentuan Islam. Kedua sistem ini memiliki kekurangan dan kelebihan masing-masing. Sulit untuk menentukan atau menyatakan sistem mana yang lebih baik karena keduanya bersifat relatif dan sistem akuntansi biaya perusahaan juga berbeda. Untuk pilihan sistem mana yang lebih baik menjadi hak calon pengaju kredit atau pinjaman berdasarkan jenis usaha yang akan dilakukan dan prediksi atau estimasi besaran yang harus dicicil setiap bunganya.
Demikianlah perbedaan yang mendasar antara bunga dengan bagi hasil. Sebenarnya masih banyak perbedaannya yang lebih terperinci namun secara garis besar agar mudah dipahami sudah dijelaskan semua pada artikel ini. Keberadaan dual system keuangan berupa bagi hasil dan bunga tetap eksis di dunia sesuai macam macam rasio keuangan karena semuanya bersifat relatif sesuai kebutuhan setiap orang dan jenis jenis akuntansi keuangan yang digunakan.