Jenis Jenis Suku Bunga – Pengertian, Rumus dan Cara Hitung
Suku bunga adalah presentase uang yang dipinjam (pokok utang) yang harus dibayarkan oleh nasabah sebagai balas jasa kepada jenis lembaga keuangan bank dan bukan bank. Besarnya bunga dipengaruhi oleh beberapa hal berikut ini antara lain persaingan, kebutuhan dana, kebijakan pemerintah, jangka waktu, target laba, kualitas agunan, reputasi perusahaan, jenis produk dan hubungan baik sebuah lembaga keuangan dengan para nasabah.
Suku bunga yang berlaku pada pasar uang adalah suku bunga pada berbagai macam instrumen pasar uang berupa faktor perekonomian secara umum dan yang berkaitan dengan tingkat likuiditas, keamanan, besaran, dan jangka waktu investasi. Sedangkan suku bunga pinjaman mengacu pada suku bunga pasar. Balas jasa atas pinjaman uang sebagai bentuk kompensasi kepada pemberi pinjaman atas manfaat uang pinjaman yang diinvestasikan sesuai siklus akuntansi biaya.
Tingkat bunga memberi keuntungan kepada para pengusaha yang direncanakan hanya jika tingkat pengembalian modal yang diperoleh lebih besar dari tingkat bunga berdasarkan sistem akuntansi biaya. Besarnya investasi pada jangka waktu tertentu akan sama dengan nilai seluruh investasi yang tingkat pengembalian modalnya lebih besar atau sama dengan tingkat bunga. Jika tingkat bunga menurun maka badan usaha biasanya memberikan pengembalian modal yang lebih tinggi daripada tingkat suku bunga. Semakin rendah tingkat bunga yang harus dibayar, maka semakin banyak usaha yang bisa dilakukan para pengusaha yang mengajukan pinjaman maka fungsi akuntansi biaya sangat terlihat.
Jenis Jenis Suku Bunga
- Ada 2 jenis suku bunga secara umum. Berikut ini penjelasannya.
Real interest rate : Koreksi atas tingkat inflasi yang merupakan nominal interest rate dikurangi dengan tingkat inflasi. Cara perhitungannya yaitu Real rate = Nominal rate – Rate of inflation - Nominal interest rate : Tingkat suku bunga pada rekening koran yang menunjukkan tingkat pengembalian untuk setiap investasi yang dilakukan.
Pinjaman uang ke bank atau lembaga keuangan non-bank selalu dibebani bunga sebagai bentuk balas jasa yang menjadi keuntungan bagi lembaga tersebut. Berbeda tipe pinjaman maka tipe bunga yang ditetapkan juga berbeda. Jika membandingkan presentase bunga pinjaman antar bank biasanya jenis bunga yang dipakai berupa bunga efektif, flat atau anuitas. Sebelum mengajukan kredit, cari tahu terlebih dahulu cara perhitungan kredit dengan mempergunakan akuntansi sebagai sistem informasi. Berikut ini beberapa jenis suku bunga yang dimaksud.
Bunga Flat
Jumlah pembayaran utang pokok dan bunga kredit pada sistem bunga flat, besarnya sama setiap bulan. Flat rate yang merupakan istilah akuntansi dalam bahasa inggris ditujukan untuk kredit jangka pendek seperti kredit kendaraan dan KTA. Perhitungan bunga flat sangat mudah yakni setiap bulan angsurannya, bunga, dan cicilan pokoknya sama. Plafon kredit dan besarnya bunga dihitung secara seimbang sesuai dengan jangka waktu kredit yang dihitung sesuai jenis jenis akuntansi.
Nilai bunga selalu tetap setiap bulan karena bunga dihitung dari presentasi bunga yang dikalikan dengan pokok pinjaman awal. Jumlah pembayaran pokok dan bunga setiap bulan akan sama besarnya. Contoh kasus perhitungan bunga flat. Jika berhutang Rp 100.000.000 dengan bunga flat 12% per tahun, maka setiap bulan bunga yang dikenakan sebesar Rp 1.000.000 maka perhatikan rumus bunga tetap berikut ini.
Bunga per bulan= Jumlah pinjaman x Suku bunga per tahun / 12
Total Bunga = Jumlah pinjaman x (Suku bunga per tahun / 12) x lama meminjam dalam bulan
Bunga Efektif
Bunga efektif disebut juga sliding rate. Perhitungan bunga selalu dilakukan pada setiap akhir periode angsuran karena dihitung dari saldo akhir setiap bulan. Bunga efektif berdasarkan nilai pokok yang belum dibayar sehingga besarnya bunga per bulan akan berubah sesuai nilai pokok yang masih terhutang. Nilai bunga yang dibayar debitur setiap bulan akan menurun karena bunga yang dibayarkan mengecil maka angsuran per bulan semakin menurun dari waktu ke waktu. Berikut ini contoh perhitungannya.
Jika berhutang Rp 100.000.000 dengan bunga efektif 12% per tahun maka cicilan pokok Rp 10.000.000,- per bulan. Berikut rincian bunga yang harus dibayar.
Bulan ke-1 bunganya 1% x Rp 100.000.000,- = Rp 1.000.000,-
Bulan ke-2 bunganya 1% x Rp 90.000.000,- = Rp 900.000,-
Bulan ke-3 bunganya 1% x Rp 80.000.000,- = Rp 800.000,-
dan seterusnya..
Rumus Bunga Efektif per bulan = Saldo akhir periode x Suku bunga pertahun / 12
Tidak boleh membandingkan sistem bunga flat dengan bunga efektif hanya dari angkanya. Persentase bunga flat 6% tidak sama dengan bunga efektif 6%. Besar bunga efektif biasanya 1,8 hingga 2 kali bunga flat sehingga bunga flat 6% sama dengan bunga efektif yaitu 10,8% – 12%.
Bunga Anuitas
Bunga anuitas mirip dengan perhitungan kredit bunga efektif namun ada perubahan untuk mempermudah nasabah dalam membayar angsuran per bulan karena angsuran setiap bulannya sama. Angsuran kredit dengan bunga anuitas selalu tetap angsuran bulanannya tetapi komposisi bunga dan pokok angsuran akan berubah pada setiap periode. Nilai bunga setiap bulan akan menurun, namun angsuran pokok per bulan akan meningkat. Ketika mendekati berakhirnya masa kredit, keadaan justru menjadi berbalik di mana porsi angsuran pokok membesar sedangkan porsi bunga menjadi lebih kecil.
Bunga Mengambang
Sistem bunga mengambang menerapkan tingkat suku bunga sesuai fluktuasi (naik atau turunnya) suku bunga di pasar keuangan. Jika suku bunga di pasar naik, maka bunga kredit akan naik. Sedangkan saat suku bunga di pasar turun maka suku bunga kredit akan turun juga. Sistem bunga mengambang biasa dipakai untuk kredit jangka panjang seperti kredit kepemilikan rumah, modal kerja, usaha dan investasi.
Fluktuasi suku bunga perbankan atau suku bunga pasar keuangan yang telah ditetapkan oleh Bank Indonesia sangat memengaruhi kinerja lembaga keuangan. Tingkat suku bunga perbankan akan naik atau turun sehingga mempengaruhi pergerakan harga-harga saham di bursa efek. Pergerakan tingkat suku bunga dengan pergerakan harga saham selalu berbanding terbalik. Jika tingkat suku bunga naik maka harga-harga saham yang diperjualbelikan di bursa efek akan turun sehingga harga saham-saham naik karena para investor akan berinvestasi kepada instrumen perbankan seperti deposito.
Jika tingkat suku bunga menurun, maka harga saham-saham naik karena para investor beralih untuk investasi instrumen saham. Setiap perusahaan pasti memiliki utang dan terus mencari sumber-sumber pembiayaan melalui utang yang mengacu pada macam macam rasio keuangan sehingga menyebabkan tingkat bunga saham akan fluktuatif. Naiknya tingkat suku bunga tentu menambah beban biaya perusahaan sehingga mengurangi laba perusahaan dan menambah risiko seperti masalah likuiditas yang tidak sesuai dengan prinsip prinsip akuntansi.
Nilai suku bunga Indonesia dipengaruhi oleh tingkat suku bunga internasional. Penyebabnya adalah akses pasar keuangan domestik terhadap pasar keuangan internasional dan kebijakan nilai tukar mata uang yang tidak fleksibel. Tingkat diskonto suku bunga indonesia (SBI) juga menentukan suku bunga di Indonesia. Peningkatan diskonto SBI segera berpengaruh kepada suku bunga Pasar Uang Antar Bank (PUAB) sedangkan respon suku bunga deposito akan muncul setelah 7 sampai 8 bulan. Ada dua macam bunga perbankan yang dibebankan kepada nasabah.
- Bunga simpanan yaitu bunga yang diberikan sebagai bentuk balas jasa bagi nasabah yang menyimpan uang di bank serta menjadi daya tarik untuk menambah nasabah baru. Bunga simpanan menjadi tanggung jawab bank yang harus dibayarkan kepada nasabahnya.
- Bunga Pinjaman yaitu bunga yang menjadi tanggung jawab para peminjam untuk dibayarkan kepada bank atau harga yang harus dibayar oleh nasabah sebagai balas jasa pinjaman kepada bank.
Suku bunga memengaruhi kinerja lembaga keuangan konvensional yang mengacu kepada fluktuasi suku bunga. Untuk itu pengetahuan tentang jenis jenis suku bunga diperlukan agar tidak keliru dalam memahami tingkat suku bunga jika ingin mengajukan pinjaman kepada lembaga keuangan. Perbedaan bank konvensional dan bank syariah juga harus diketahui agar bisa mempertimbangkan untuk mengajukan pinjaman ke lembaga yang seperti apa.