6 Kelebihan Akuntansi Akrual Terlengkap Beserta Penjelasannya
Akuntansi akrual adalah salah satu konsep yang sangat penting dalam akuntansi. Jenis jenis laporan keuangan dalam basis akrual ini terdiri dari aset, kewajiban, ekuitas, pendapatan, dan belanja. Basis akrual ini pada sektor pemerintahan (publik) sesuai ciri ciri akuntansi pemerintahan menghasilkan laporan realisasi anggaran dan neraca. Informasi keuangan yang dihasilkan oleh basis akrual lebih efisien dan efektif untuk mengurangi kemungkinan adanya kecurangan.
Akuntansi Akrual (Accrual Basis) ini memiliki ruang lingkup akuntansi berupa pencatatan transaksi keuangan yang berimplikasi kepada uang masuk atau keluar pada masa depan. Transaksi dicatat pada saat terjadi, walaupun uang belum benar-benar diterima atau dikeluarkan. Dengan kata lain, basis akrual digunakan untuk pengukuran aset, kewajiban, dan ekuitas dana. Basis akrual mengakui pengaruh transaksi dan peristiwa lainnya pada saat transaksi terjadi tanpa memperhatikan saat kas atau setara kas diterima atau dibayar.
Akuntansi akrual memiliki 2 konsep berupa pengakuan pendapatan dan pengakuan biaya. Berikut ini penjelasan lebih lanjut tentang kedua hal tersebut sesuai dengan tujuan akuntansi sektor publik.
1) Pengakuan pendapatan
Pengakuan pendapatan pada basis akrual dilakukan pada saat perusahaan mempunyai hak untuk melakukan penagihan dari kegiatan perusahaan. Dalam konsep akrual ini kapan kas benar-benar diterima bukan hal yang penting. Dalam basis akrual memunculkan adanya estimasi piutang tak tertagih karena penghasilan sudah diakui padahal kas belum diterima.
2) Pengakuan biaya
Pengakuan biaya pada basis akrual dilakukan pada saat kewajiban untuk membayar. Pada titik ini dapat dianggap sebagai starting point munculnya biaya, meskipun biaya tersebut belum dibayar. Dalam era bisnis dewasa ini, perusahaan selalu dituntut untuk menggunakan konsep akrual ini.
Beberapa kelebihan akuntansi akrual dijelaskan secara lebih lanjut berikut ini.
- Menunjukkan pendapatan
Waktu diterima pemasukan/pendapatan tidak penting tetapi pengakuan sebagai pendapatan yang menjadi perhatian dari basis akrual ini. Basis ini banyak digunakan oleh perusahan-perusahana besar (sesuai dengan ketentuan Standar Akuntansi Keuangan yang mengharuskan perusahaan untuk menggunakan basis akural). Peningkatan dalam pendapatan perusahaan karena kas yang belum diterima juga diakui sebagai pendapatan.
- Bisa dijadikan sebagai tolok ukur modal (pengertian modal dan jenis jenis modal)
Pencatatan dan penghitungan pemasukan dan pengeluaran menjadi fokus perhatian dalam basis ini karena memengaruhi modal. Tambahan pemasukan atau laba bisa menjadi investasi yang tentu saja menjadi tolok ukur modal perusahaan.
- Penerimaan dan pengeluaran sangat penting
Dalam laporan operasional, penerimaan dan pengeluaran memiliki hubungan yang penting karena memengaruhi kondisi keuangan perusahaan. Pendapatan diakui saat terjadi transaksi sehingga informasi yang diberikan lebih handal dan terpercaya walaupun kas belum diterima. Setiap penerimaan dan pembayaran akan dicatat sesuai masing-masing akun.
- Metode basis akrual digunakan untuk pengukuran aset, kewajiban dan ekuitas dana dalam siklus akuntansi.
- Beban diakui saat terjadi transaksi sehingga informasi yang diberikan benar-benar dapat dipercaya karena terlihat jelas hal-hal yang mengurangi pendapatan perusahaan. (baca: perbedaan biaya dan beban dalam akuntansi)
- Piutang tidak tertagih tidak akan dihapus secara langsung sehingga metode penghapusan piutang tidak digunakan, namun contoh piutang tak tertagih dihitung ke dalam estimasi piutang tak tertagih. Adanya pembentukan cadangan untuk kas yang tidak tertagih ini mampu mengurangi risiko kerugian. Dengan demikian, bagian penagihan perusahaan bisa terus diingatkan untuk melakukan tugasnya hingga piutang terlunasi. (baca juga: contoh piutang negara)
Setelah mengetahui tentang kelebihan akuntansi akrual ini membuat para pembaca tahu betapa pentingnya penggunaan basis perhitungan terutama pada ruang lingkup akuntansi sektor publik.