Sponsors Link

Perbedaan Rentabilitas dan Profitabilitas

Sponsors Link

Banyak orang yang menganggap rentabilitas dengan profitabilitas sama karena keduanya mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba. Sebenarnya kedua rasio tersebut memiliki perbedaan dari segi perhitungan dan komponen yang dihitung. Rentabilitas mengukur laba bersih sebelum pajak terhadap keseluruhan aktiva yang dimiliki perusahaan, sedangkan profitabilitas mengukur jenis jenis laba terhadap penjualan yang dilakukan oleh perusahaan. Penjelasan tentang rentabilitas dan profitabilitas sesuai konsep dasar akuntansi sebagai berikut.

ads
  1. Rentabilitas

Rentabilitas (basic earning power) memiliki istilah lain, yaitu kemampuan atau daya laba besar yang memiliki arti berhubungan dengan laba. Rentabilitas adalah perbandingan laba sebelum pajak terhadap total aset. Rentabilitas ini mengindikasikan seberapa besar kemampuan aset yang dimiliki untuk menghasilkan pendapatan atau pengembalian terhadap modal atau aset yang dipakai dalam menghasilkan laba. Menurut Sawir (2009:19), tujuan rentabilitas ekonomi adalah mengukur efektivitas perusahaan dalam memanfaatkan seluruh sumber daya yang dimiliki dan tingkat rentabilitas ekonomi terhadap keseluruhan aktiva yang dimiliki oleh perusahaan.

Rentabilitas ekonomi dihitung dengan rumus sebagai berikut.

Rentabilitas = laba bersih sebelum pajak : total aktiva

Rentabilitas ekonomi biasanya ditentukan oleh laba operasional (operating profit margin) dan perubahan aset (asset turnover) sehingga keduanya harus dikalikan untuk menghitung rentabilitas. Laba operasional (operating profit margin) adalah perbandingan antara laba usaha dan penjualan sehingga menjadi rasio yang menggambarkan laba murni (pure profit) yang diterima dalam setiap rupiah dari penjualan yang dilakukan (Syamsuddin, 2009:61). Untuk lebih memahami rasio keuangan harus mempelajari tentang contoh soal rasio keuangan dan pengertian analisis rasio keuangan.

Laba operasional dikatakan murni (pure) karena jumlah yang dihitung benar-benar diperoleh dari unsur unsur laporan keuangan berupa kegiatan operasional atau transaksi bisnis perusahaan dengan mengabaikan kewajiban-kewajiban finansial seperti bunga dan pembayaran pajak. Semakin tinggi laba operasional (operating profit margin) berarti kegiatan operasional suatu perusahaan baik (produktif). Rumus kegiatan operasional adalah laba bersih sebelum pajak dibagi dengan penjualan. Sementara perubahan aset (return on investment) adalah perbandingan antara laba bersih setelah pajak dengan total aktiva sehingga menjadi rasio yang mengukur kemampuan perusahaan secara keseluruhan untuk menghasilkan keuntungan dengan jumlah keseluruhan aktiva yang tersedia di perusahaan (Syamsuddin, 2009:63). Jadi, semakin tinggi rasio ini berarti semakin baik keadaan suatu perusahaan.

  1. Profitabilitas

Rasio profitabilitas adalah rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba selama periode tertentu dan menggambarkan efektivitas manajemen dalam melaksanakan kegiatan operasional. Efektivitas manajemen dilihat dari laba yang dihasilkan terhadap penjualan dan investasi perusahaan. Rasio ini mengukur jumlah laba melalui semua kemampuan dan sumber yang ada seperti kegiatan penjualan, kas, modal, jumlah karyawan, jumlah cabang, dan lainnya yang dicatat dalam jenis jenis laporan keuangan (Syafri, 2008:304).

Ada dua jenis rasio profitabilitas, yaitu margin laba kotor (gross profit margin) dan margin laba bersih (net profit margin). Penjelasannya sebagai berikut.

  1. Margin Laba Kotor (Gross Profit Margin)

Gross profit margin adalah rasio yang mengukur efisiensi pengendalian harga pokok atau biaya produksinya sehingga kemampuan perusahaan untuk berproduksi secara efisien bisa diketahui (Sawir, 2009:18). Pengukuran rasio ini didapatkan dari persentase laba kotor dibandingkan dengan penjualan (sales). Semakin besar rasio gross profit margin berarti keadaan operasi perusahaan semakin baik karena hal ini menunjukkan harga pokok penjualan relatif lebih rendah daripada penjualan (sales). Demikian sebaliknya, semakin rendah rasio gross profit margin maka kegiatan operasi perusahaan kurang baik (Syamsuddin, 2009:61).

Gross profit margin dihitung dengan formula sebagai berikut.

Laba Kotor = (penjualan – harga pokok penjualan) : penjualan

  1. Margin Laba Bersih (Net Profit Margin)

Rasio ini menghitung laba bersih setelah pajak terhadap penjualan. Semakin tinggi net profit margin maka semakin baik kegiatan operasional suatu perusahaan.

Rumus net profit margin sebagai berikut.

Laba bersih = laba bersih setelah pajak : penjualan

Setelah mengetahui perbedaan rentabilitas dan profitabilitas tentu akan lebih mudah untuk mengetahui macam macam rasio keuangan lainnya berdasarkan prinsip prinsip akuntansi. Para pembaca terutama pecinta akuntansi akan paham tentang pencatatan transaksi keuangan dan cara membaca laporan keuangan perusahaan lainnya.

Sponsors Link
, , , ,