Pengertian Rasio Aktivitas – Jenis, Rumus dan Contoh
Rasio aktivitas adalah rasio yang digunakan untuk menilai efisiensi atau efektivitas perusahaan dalam pemanfaatan semua sumber daya atau asset (aktiva) yang dimiliki oleh suatu perusahaan. Rasio aktivitas merupakan salah satu macam macam rasio yang melakukan perbandingan antara tingkat penjualan dan investasi pada semua aktiva yang dimiliki sehingga fungsi akuntansi keuangan bisa berjalan dengan baik.
Pengertian analisis rasio keuangan penting untuk diketahui terlebih dahulu sebelum penjelasan lebih lanjut. Penjualan dan beragam unsur aktiva harus seimbang contohnya persediaan, aktiva tetap dan aktiva lainnya. Aktiva yang kurang dimanfaatkan pada tingkat penjualan tertentu akan mengakibatkan dana kelebihan yang tertanam pada aktiva tersebut semakin besar. Dana kelebihan akan lebih baik jika ditanamkan pada aktiva lainnya yang lebih produktif. Dalam hal ini akuntansi sebagai sistem informasi berperan sebagaimana mestinya.
Jenis-jenis Rasio Aktivitas
- Total Assets Turn Over(Perputaran Aktiva)
Total assets turn over adalah perbandingan antara penjualan dengan total aktiva suatu perusahaan yang menjelaskan tentang kecepatan perputaran total aktiva dalam satu periode tertentu. Total assets turn over memaparkan bahwa tingkat efisiensi pemakaian aktiva perusahaan secara keseluruhan dalam menghasilkan volume penjualan tertentu sesuai catatan atas laporan keuangan.
Total assets turn over diukur dari volume penjualan. Semakin besar rasio ini maka kondisi operasional perusahaan semakin baik. Maksudnya yaitu perputaraan aktiva lebih cepat sehingga menghasilkan laba dan pemakaian keseluruhan aktiva dalam menghasilkan penjualan semakin optimal. Rasio yang nilainya tinggi juga bisa berarti jumlah asset yang sama bisa memperbesar volume penjualan. Total assets turn over ini penting untuk diketahui oleh para kreditur, pemilik perusahaan, dan manajemen perusahaan, efisiensi pemakaian seluruh aktiva dalam perusahaan bisa terlihat. Rumus Total assets turn over sebagai berikut.
Total Assets Turn Over = Penjualan / Total Aktiva x 100%
- Working Capital Turn Over(Rasio Perputaran Modal Kerja)
Rasio perputaran modal kerja adalah perbandingan antara penjualan dengan modal kerja bersih suatu perusahaan. Nilai modal kerja bersih diperoleh dari aktiva lancar dikurangi utang lancar. Rasio ini mengukur aktivitas bisnis yang dibandingkan dengan kelebihan aktiva lancar atas kewajiban lancar sehingga banyaknya penjualan (dalam rupiah) yang diperoleh perusahaan untuk setiap rupiah modal kerja dapat terlihat. Working capital turn over ini juga dikatakan sebagai pengukuran kemampuan modal kerja (netto) dalam suatu periode siklus kas (cash cycle) pada suatu perusahaan yang memengaruhi pencatatan transaksi keuangan.
Modal kerja dikatakan efektif berputar dalam perusahaan selama perusahaan yang bersangkutan melakukan kegiatan operasional usaha. Periode perputaran modal kerja (working capital turn over period) dimulai dari kas diinvestasikan dalam komponen-komponen modal kerja hingga kembali menjadi kas. Semakin pendek periode tersebut berarti perputaran (turn over rate) semakin cepat.Periode perputaran modal kerja tergantung durasi periode perputaran dari setiap komponen modal kerja tersebut. Rumus rasio perputaran modal kerja sebagai berikut.
Perputaran Modal Kerja = Penjualan/ Modal Kerja Bersih atau Penjualan / Aktiva Lancar – Utang Lancar
- Rasio Perputaran Aktiva Tetap (Fixed Assets Turnover)
Rasio perputaran akltiva tetap adalah perbandingan antara penjualan dengan aktiva tetap yang dimiliki suatu perusahaan. Fixed assets turn over ratio ini mengukur efektivitas pemakaian dana yang tertanam pada harta (aktiva) tetap seperti pabrik dan peralatan untuk menghasilkan penjualan yang dihasilkan oleh setiap rupiah yang diinvestasikan pada aktiva tetap tersebut.
Rasio ini berfungsi untuk mengevaluasi kemampuan perusahaan dalam memanfaatkan aktivanya secara efektif sehingga pendapatan meningkat yang dicatat sesuai jenis jenis laporan keuangan. Jika perputarannya lambat (rendah), maka kapasitas akan terlalu besar atau ketersediaan aktiva tetap banyak sehingga kurang bermanfaat. Kemungkinan lain yang terjadi yaitu investasi pada aktiva tetap biasanya berlebihan daripada nilai output yang diperoleh. Semakin tinggi rasio ini maka pemakaian aktiva tetap semakin efektif. Rumus perputaran aktiva tetap sebagai berikut.
Perputaran Aktiva Tetap = Penjualan / Aktiva Tetap x 100%
- Rasio Perputaran Persediaan (Inventory Turnover)
Inventory turnover ratio adalah perbandingan kemampuan dana pada inventory yang berputar dalam suatu periode tertentu atau likuiditas dari inventory dan tendensi untuk adanya overstock pada suatu perusahaan. Rasio perputaran persediaan ini mengukur efisiensi pemakaian persediaan barang dagang pada perusahaan sehingga kinerja manajemen dalam mengontrol modal yang ada pada persediaan bisa terlihat baik atau kurang baiknya. Ada dua masalah yang umumnya timbul dalam perhitungan dan analisis rasio perputaran persediaan yang termasuk unsur unsur laporan keuangan.
Pertama, penjualan akan dinilai berdasarkan harga pasar (market price), persediaan dinilai berdasarkan harga pokok penjualan (at Cost) sehingga rasio perputaran persediaan (at cost) berguna untuk mengukur perputaran fisik persediaan. Sedangkan rasio ini dihitung dengan membandingkan penjualan dengan persediaan dalam perputaran persediaan dalam kas. Rasio keuangan yang memakai rasio perputaran persediaan (at market) lebih banyak digunakan.
Namun jika ingin mengukur rasio industri maka sebaiknya menggunakan rasio perputaran persediaan (at market). Penjualan yang dilakukan sepanjang tahun dan angka persediaan merupakan gambaran keadaan sesaat sehingga lebih baik memakai rata-rata persediaan yaitu persediaan awal ditambah persediaan akhir dibagi dua. Rumus rasio perputaran persediaan sebagai berikut.
Perputaran Persediaan (At Cost) = Harga Pokok Penjualan / Rata-rata Persediaan
Perputaran Persediaan (At Market) = Penjualan / Persediaan
5. Rata-Rata Umur Piutang
Rasio rata-rata umur piutang adalah pengukuran efisiensi manajemen piutang perusahaan dan durasi (waktu) yang diperlukan untuk melunasi piutang atau mengubah piutang menjadi kas. Rasio ini dihitung dengan membandingkan jumlah piutang dengan penjualan per hari yaitu penjualan dibagi 360 atau 365 hari. Rumus rasio rata-rata piutang sebagai berikut.
Rata-rata umur piutang = Piutang / Penjualan Per Hari atau Piutang x 365 / Penjualan
- Perputaran Piutang
Piutang perusahaan berkaitan erat dengan volume penjualan kredit. Posisi piutang dan taksiran waktu pengumpulan atau penagihan bisa dinilai dengan menghitung tingkat perputaran piutang tersebut. Rasio perputaran piutang adalah perbandingan total penjualan kredit (neto) terhadap piutang rata-rata. Semakin tinggi rasio (turnover) maka modal kerja yang ditanamkan dalam piutang semakin rendah. Sebaliknya jika rasio semakin rendah berarti ada over investment dalam piutang sehingga perlu dianalisis lebih lanjut karena mungkin kinerja bagian kredit dan penagihan kurang efektif atau mungkin ada perubahan dalam kebijakan pemberian kredit.
Rasio ini mengukur rata-rata piutang yang dikumpulkan dalam satu tahun sehingga kualitas piutang dan efisiensi perusahaan dalam pengumpulan piutang dan kebijakan kreditnya juga terlihat. Rasio ini biasanya digunakan untuk menganalisis modal kerja karena ukuran seberapa cepat piutang perusahaan berputar menjadi kas bisa ditentukan. Jumlah hari piutang menggambarkan lamanya suatu piutang yang bisa ditagih (jangka waktu pelunasan). Jika jangka waktu pelunasan semakin lama maka risiko kemungkinan tidak tertagihnya piutang semakin besar. Rumus perputaran piutang sebagai berikut.
Perputaran Piutang = Penjualan Kredit / Piutang Rata-Rata atau Penjualan Bersih / Rata-Rata Piutang Dagang
Demikian penjelasan tentang rasio aktivitas. Sesuai dengan namanya maka rasio ini memang dikaitkan dengan aktivitas perusahaan untuk menghasilkan keuntungan. Setiap perusahaan pasti ingin memperoleh laba yang maksimum dengan biaya yang minimal sehingga metode pengumpulan biaya juga berperan penting. Pemahaman tentang cara membuat laporan keuangan sangat diperlukan dalam penyusunan laporan keuangan perusahaan.