Kelemahan Sistem Activity Based Costing Terlengkap
Activity Based Costing yang dikenal dengan istilah ABC menurut Garrison et al. adalah metode perhitungan biaya (costing) untuk memberikan informasi biaya bagi manajer sebagai panduan dalam membuat keputusan strategis dan keputusan lainnya karena memengaruhi kapasitas dan biaya tetap sesuai tujuan akuntansi biaya. Menurut Bastian Bustami dan Nurlela (2009:25), Activity Based Costing adalah metode untuk mencatat biaya aktivitas-aktivitas berdasarkan besarnya pemakaian sumber daya dan objek biaya seperti produk atau pelanggan untuk mengukur biaya dengan cara menghitung harga pokok penjualan dan kinerja dari aktivitas yang terikat dengan proses dan objek biaya dalam bidang bidang akuntansi.
Menurut Mulyadi (2003:51), Sistem ABC ini dimanfaatkan untuk memperbaiki perhitungan biaya produk dalam perusahaan manufaktur yang menghasilkan banyak produk dari segi jumlah dan jenis. Sistem ini menawarkan dasar pembebanan yang lebih bervariasi seperti batch related drivers, product sustaining drivers, dan facility sustaining drivers untuk membebankan biaya overhead pabrik pada jenis jenis produk yang dihasilkan oleh perusahaan. Sistem ini tidak terbatas pemanfaatannya untuk menghasilkan informasi biaya produk yang akurat, namun juga sebagai sistem informasi untuk memotivasi personel dalam melakukan peningkatan terhadap proses untuk menghasilkan produk/jasa.
ABC sistem digunakan pada semua biaya sesuai ciri ciri akuntansi biaya mulai dari biaya desain, biaya produksi, biaya penjualan, biaya pasca jual, sampai biaya administrasi dan umum. ABC sistem memakai aktivitas sebagai titik pusat (focal point) untuk mempertanggungjawabkan biaya. Sistem ini dibuat sebagai akibat dari kebutuhan manajemen akan sistem informasi akuntansi yang menampilkan konsumsi sumber daya dalam berbagai aktivitas untuk menghasilkan produk secara akurat. Hal ini didorong oleh persaingan global yang tajam yang memaksa perusahaan untuk cost effective, advanced manufacturing technology yang menyebabkan proporsi biaya overhead pabrik dalam product cost menjadi lebih tinggi dari primary cost, dan strategi perusahaan yang menerapkan market driven strategy. (baca: contoh soal perusahaan manufaktur)
Sistem Activity Based Costing tentu saja tidak sempurna sehingga memiliki beberapa kelemahan. Berikut ini kelemahan Sistem Activity Based Costing.
- Implementasi sistem ini belum terlalu dikenal stake holders perusahaan di Indonesia sehingga penolakan untuk pemakaian sistem ini cukup besar.
- Untuk mendapatkan data yang dibutuhkan cukup sulit dan terlalu banyak metode pengumpulan biaya untuk menggunakan sistem Activity Based Costing.
- Masalah joint cost pada sistem konvensional juga tidak dapat diatasi dengan sistem siklus akuntansi biaya ini.
- Sistem ini melaporkan biaya dengan membebankan pada suatu periode penuh dan tidak mempertimbangkan amortisasi long term payback expense. Contohnya, biaya pengembangan dan penelitian yang cukup besar membuat biaya produk yang terlalu besar.
- ABC (Activity Based Costing systems)membuat para manajer harus melakukan perubahan radikal dalam cara berpikir tentang biaya.
- Untuk memahami Activity Based Costing dengan mudah harus memperlakukan semua biaya sebagai biaya variabel karena sistem ini didesain sebagai alat pembuat keputusan strategis dalam jangka panjang.
Sponsors Link - ABC (Activity Based Costing systems) tidak bisa menampilkan biaya yang dihindari dengan menghentikan suatu produk.
- ABC(Activity Based Costing systems) menunjukkan konsumsi sumber daya dalam jangka panjang dari setiap produk, tetapi tidak bisa memprediksi jumlah pengeluaran yang akan dipengaruhi oleh keputusan tertentu.
Setelah mengetahui tentang pengertian akuntansi biaya dan kelemahan sistem activity based costing, para pembaca bisa membandingkan karakteristik informasi akuntansi biaya dan sistem akuntansi biaya lainnya.