Unsur Laporan Keuangan Syariah Secara Umum
Berbicara mengenai entitas syariah maka berbicara tentang ekonomi yang ada di Indonesia. Mengingat bahwa syariah merupakan program yang didukung dan diharapkan banyak masyarakat Indonesia yang merasa jenuh dan tidak sependapat dengan adanya penggunaan sistem konvensional yang dianggap haram. Hal ini berdasar kepada kerugian dan juga pemaksaan dari salah satu pihak dalam transaksi konvensional, yang akhirnya menjadi haram atau tidak boleh digunakan dalam transaksi ekonomi.
Pengaturan Syariah dalam Indonesia
Dengan adanya payung hukum, segala keputusan tentu bersifat resmi dan juga tidak bermasalah. Dengan adanya payung hukum semua orang juga percaya untuk melakukan atau menggunakan lembaga tersebut. Maka melalui UU No.7/1992 yang hanya mengatur secara sepintas mengenai jenis dan usaha Bank, UU No.10/1998 telah memfasilitasi peraturan bank syariah, namun belum mengatur ketentuan perbankan syariah pada pasal-pasal khusus. Pada UU tesebut ketentuan bank syariah baru diatur sebatas mendefinisikan pembiayaan berdasarkan prinsip syariah dan jenis-jenis prinsip syariah yang digunakan pada perbankan. UU tersebut juga mengubah masing-masing satu ayat pada pasal 6 dan 7 yang mengatur tentang bagi hasil .
Akuntansi di Indonesia sendiri sebenarnya sudah menggunakan beberapa entitas syariah standar yang memang seringkali digunakan meskipun dulu belum resmi. Untungnya semenjak ekonomi syariah resmi, sudah banyak lembaga yang menggunakan cara ini dan memutuskan untuk mengunggulkan program syariah.
Baca juga :
Salah satunya penggunaan laporan keuangan syariah. Lantas apa saja unsur yang ada pada laporan keuangan syariah ?
Baca:
Syarat Transaksi Syariah
Syarat transaksi sesuai dengan prinsip syariah :
- Tak mengandung unsure kedzoliman
- Bukan riba
- Tidak membahayakan pihak sendiri dan pihak orang lain
- Tidak ada penipuan
- Tidak mengandung materi yang diharamkan
- Tidak mengandung unsur judi.
- Selain itu biasanya dalam kegiatan atau transaksi syariah yang utama adalah parnter dan juga penyedia jasa melakukan akad atau perjanjian yang harus disetujui oleh kedua belah pihak. Sehingga hal ini yang menyebabkan banyak nasabah atau pengguna jasa merasa lega dan aman serta tidak merasa terpaksa mengikuti peraturan yang ada. Namun peraturan yang dikeluarkan entitas syriah tetap valid dan juga kuat.
Kegiatan bank syariah, antara lain sebagai :
- Manajer investasi
- Investor
- Penyedia jasa keuangan dan lalu lintas pembayaran
- Pengemban fungsi social
Unsur-unsur Laporan Keuangan Syariah
Jika melihat mengenai karakteristik laporan keuangan entitas syariah meliputi :
- Komponen laporan keuangan yang mencerminkan kegiatan yang termasuk komersial. Dimana beberapa kegiatan komersial diantaranya adalah laporan posisi keuangan, laporan arus kas, laporan perubahan ekuitas serta terakhir laporan penting layaknya laba rugi. Sedangkan untuk unsur yang berkaitan langsung dengan pengukuran posisi keuangan adalah aset, kewajiban, ekuitas dan syirkah temporer.
Baca juga :
Untuk masing-masing posnya bisa didefinisikan sebagai berikut ini :
- Aset adalah sumber daya yang dikuasai oleh entitas syariah sebagai akibat dari pristiwa masa lalu dan asal manfaat ekonomi di masa depan diharapkan akan diperoleh entitas syariah.
- Kewajiban merupakan utang entitas syariah masa kini yang timbul dari peristiwa masa lalu, penyelesaiannya diharapkan mengakibatkan arus keluar dari sumber daya entitas syariah yang mengandung manfaat ekonomi. Kewajiban ini yang seringkali menguntungkan namun juga dianggap beberapa syaratnya haram jika dilihat pada transaksi ekonomi konvensional.
- Dana syirkah temporer adalah dana yang diterima sebagai investasi dengan jangka waktu tertentu dari individu dan pihak lainnya di mana entitas syariah mempunyai hak untuk mengelola dan menginvestasikan dana tersebut dengan pembagian hasil investasi berdasarkan kesepakatan.
- Ekuitas adalah hak resudual atas aset entitas syariah setelah dikurangi semua kewajiban dan dana sirkah temporer. Ekuitas dapat disubklasifikasikan menjadi setoran modal pemegang saham, saldo laba, penyisihan saldo laba dan penyisihan penyesuaian pemilihan modal.
Unsur yang langsung berakitan dengan penghasilan bersih atau biasa disebut laba yaitu penghasilan dan juga beban. Unsur penghasilan dan beban sebenarnya bisa didefinisikan sebagai berikut :
- Penghasilan (income) adalah kenaikan manfaat ekonomi selama suatu periode akuntansi dalam bentuk pemasukan atau penambahan aset atau penurunan kewajiban yang mengakibatkan kenaikan ekuitas yang tidak berasal dari kontribusi penanam modal. Penghasilan (income) meliputi pendapatan (revenues) maupun keuntungan (gain).
- Beban (expenses) dalah penurunan manfaat ekonomi selama suatu periode akuntansi dalam bentuk arus keluar atau berkurangnya aset atau terjadinya kewajiban yang mengakibatkan penurunan ekuitas yang tidak menyangkut pembagian kepada penanam modal, termasuk di dalamnya beban untuk pelaksanaan aktivitas syariah maupun kerugian yang timbul.
- Komponen laporan keuangan yang mencerminkan kegiatan sosial, hal tersebut meliputi laporan sumber dan penggunaan dana zakat serta laporan sumber dan penggunaan dana kebijakan.
- Komponen laporan keuangan lainnya yang mencerminkan kegiatan dan tanggung jawab khusus entitas syariah tersebut.
Sesuai karakteristik, laporan keuangan entitas syariah antara lain meliputi:
(a) komponen laporan keuangan yang mencerminkan kegiatan komersial: (i) laporan posisi keuangan; (ii) laporan laba rugi; (iii) laporan arus kas; dan (iv) laporan perubahan ekuitas.
(b) komponen laporan keuangan yang mencerminkan kegiatan sosial: (i) laporan sumber dan penggunaan dana zakat; dan (ii) laporan sumber dan penggunaan dana kebajikan.
(c) komponen laporan keuangan lainnya yang mencerminkan kegiatan dan tanggung jawab khusus entitas syariah tersebut.
Baca juga :
Sebenarnya laporan keuangan memvisualisasikan dampak keuangan dari sebuah transaksi dan peristiwa lain yang bisa dikelompokan menjadi grup besar menurut karakteristik ekonominya. Grup besar tersebut merupakan unsur laporan kueangan, sedangkan unsur yang berkaitan secara langsung dengan pengukuran posisi keuangan yaitu aset, kewajiban, dana syirkah temporer dan ekuitas.
Baca juga :
- Cara Membuat Neraca Saldo
- Perbedaan Laporan Keuangan Syariah dan Konvensional
- Fungsi Sistem Informasi Akuntansi
Lantas jika keuangan syariah mengikuti untung ruginya klien serta penyeda jasa, maka seperti apa gambaran keadaan keuntungan maupun kerugian bersih yang bisa diperoleh bank syariah selama periode akuntansi atau satu kali masa laporan keuangan besar ?
- Pernyataan aliran kas
- Kas dan setara kas
- Aliran kas dan transaksi
- Aliran kas dari aktivitas investasi
- Aliran kas dari aktivitas pembiayaan
- Pernyataan perubahan dalam investasi
- Investasi terbatas
- Simpanan dan penarikan oleh pemegang rekening investai terbatas dan ekuivalensinya.
Keuntungan atau kerugian investasi sebelum bagian keuntungan manager investasi sebagai seorang mudharib atau konvensasi sebagai investasi.
- Bagian manager investasi dalam keuntungan investasi terbatas dari seorang mudharib atau kompensasi sebagai manager investasi.
- Pernyataan sumber dan pengguanaan dana zakat serta dana social
- Sumber dana zakat dan dana social
- Penggunaan dana zakat dan dana social
- Saldo dana zakat dan dana social
- Pernyataan sumber dan penggunaan dana dalam qardh
- Qardh
- Sumber dana dalam qardh
- Penggunaan dana dalam qardh
- Saldo dana dalam qardh
Tujuan Laporan Keuangan Syariah
Tujuan laporan keuangan sebenarnya adalah menyedakan informasi secara jelas. Terutama menyangkut posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan suatu entitas syariah yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi.
Baca juga :
Laporan keuangan layaknya data yang terstruktur dan bisa digunakan oleh semua orang yang terkait transaksi tersebut, bahkan mereka yang memeriksa serta mengawasi apakah ada kecurangan dalam pembuatan laporan atau pelaksanaan transaksi ekonomi sebuah acara atau sebuah perusahaan. Seperti yang digunakan oleh auditor untuk mengaudit hasil laporan keuangan kita. Dalam rangka mencapai tujuan tersebut, suatu laporan keuangan menyajikan informasi mengenai entitas syariah yang meliputi:
- asset
- kewajiban
- dana syirkah temporer
- ekuitas
- pendapatan dan beban termasuk keuntungan dan kerugian
- arus kas
- dana zakat; dan
- dana kebajikan.
Sedangkan beberapa tujuan tambahan lainya :
1) Meningkatkan kepatuhan terhadap prinsip syariah dalam semua transaksi dan kegiatan usaha.
2) Informasi kepatuhan entitas syariah tidak sesuai dengan prinsip syariah, serta informasi aset, kewajiban pendapatan dan beban yang tidak sesuai dengan prinsip syariah bila ada dan bagaimana perolehan dan penggunaannya.
3) Informasi untuk membantu mengevaluasi pemenuhan tangung jawab entitas syariah terhadap amanah dalam mengamankan dana, menginvestasikan pada tingkat keuntungan yang layak.
4) Informasi mengenai tingkat keuntungan investasi yang diperoleh penanam modal dan pemilik dana syirkah temporer; dan informasi mengenai pemenuhan kewajiban (obligation) fungsi sosial entitas termasuk pengelolaan dan penyaluran zakat, infak, sedekah, dan wakaf.
Baca juga :