Fungsi Laporan Keuangan Perusahaan Bagi Investor Terlengkap

Investor biasanya berupa orang atau badan usaha yang menanamkan modal pada suatu perusahaan sehingga dianggap sebagai pemilik perusahaan secara tidak langsung. Motif atau tujuan utama investor menanamkan dana pada suatu perusahaan yakni untuk memperoleh return (tingkat pengembalian) yang maksimal dengan risiko tertentu atau risiko yang minimal dengan persyaratan tertentu. Investor juga berkepentingan  untuk mengetahui perkembangan kondisi dan kinerja perusahaan melalui laporan keuangan perusahaan.

Investor berhak menerima laporan keuangan secara periodik berdasarkan catatan akuntansi perusahaan supaya bisa meninjau perkembangan perusahaan. Investor dan calon investor bisa menghindari kekeliruan dalam investasinya sehingga risiko investasi semakin berkurang. Investor juga bisa mengukur kemampuan perusahaan dalam memberikan keuntungan atau membayar dividen sesuai tujuan laporan keuangan yang diberikan.

Fungsi Laporan Keuangan Pada Masa Sekarang

Investor tentunya selalu ingin tahu perkembangan modal yang diberikan, apakah dana itu digunakan secara tepat atau tidak. Manfaat laporan keuangan yang baik akan meyakinkan investor terhadap bisnis perusahaan sehingga tidak akan merasa keberatan atau memindahkan dananya ke perusahaan lainnya sehingga bisnis lebih berkembang dengan modal tambahan dari investor tersebut. Laporan keuangan merupakan produk akhir dari proses akuntansi yang berawal dari pengumpulan bukti-bukti transaksi yang terjadi menurut cara tertentu yang lazim dan diterima umum termasuk pemeriksaan saldo kas kecil. Laporan keuangan menyajikan informasi tentang kondisi perusahaan yang meliputi aktiva, pengertian kewajiban, ekuitas, pendapatan dan beban termasuk keuntungan, serta arus kas.

Menurut Standar AKuntansi Keuangan (2004), investor atau penanam modal berisiko dan penasehat memiliki kepentingan dengan risiko yang melekat dan hasil pengembangan dari investasi yang dilakukan. Informasi tersebut berguna untuk menentukan apakah harus membeli, menahan atau menjual investasi tersebut. Laporan keuangan juga bertujuan untuk menunjukkan hal-hal yang telah dilakukan manajemen sehubungan dengan sumber daya yang dipercayakan agar para pemakai laporan keuangan bisa mengambil keputusan untuk investasi, penjualan saham atau penggantian manajemen untuk tahap selanjutnya sebagai dasar penentuan pengambilan keputusan ekonomi yang sesuai dengan kepentingannya.

Pembagian dividen, pembayaran bunga dan pendapatan dari penjualan penting untuk diketahui oleh investor agar tidak salah dalam mengambil keputusan karena kalau kondisi perusahaan memburuk maka investor akan rugi besar, namun jika sebaliknya maka investor akan mendapat laba yang besar. Laporan keuangan perusahaan berdasarkan konsep dasar akuntansi memberikan informasi kepada investor tentang sumber daya yang dimiliki dan digunakan oleh perusahaan untuk proses produksi, prestasi perusahaan selama satu periode, prospek perusahaan pada periode mendatang, posisi keuangan perusahaan, kinerja serta perubahan keuangan perusahaan yang berguna dalam pengambilan keputusan. Para pemilik (investor) berkepentingan terhadap prospek laba perusahaan dan perkembangan perusahaan selanjutnya. Para investor juga ingin mengetahui jaminan dari investasi yang ditanamkannya dan kondisi keuangan jangka pendek perusahaan tersebut sehingga para investor bisa mengambil kebijakan atau langkah-langkah yang harus dilakukan.

Fungsi Pada Masa yang Akan Datang

Ruang lingkup akuntansi dalam catatan keuangan membantu pengguna laporan untuk memprediksi arus kas pada masa yang akan datang, khususnya dalam hal waktu dan kepastian sehingga kas dan setara kas bisa diperoleh sesuai dasar dasar akuntansi. Laporan keuangan menyajikan informasi tentang posisi keuangan dan hasil-hasil yang dicapai oleh perusahaan untuk dianalisis lebih lanjut sehingga keputusan yang diambil lebih relevan. Siklus akuntansi yang baik menyajikan informasi yang bisa membantu investor untuk membuat keputusan secara rasional, memperkirakan jumlah waktu dan ketidakpastian penerimaan kas pada masa yang akan datang yang berasal dari pembagian deviden, pembayaran bunga dan pendapatan dari penjualan, sumber daya ekonomi perusahaan, serta memperoleh informasi pada masa lalu untuk membantu penaksiran prospek perusahaan.

Laporan keuangan yang baik pasti bisa menyajikan informasi  posisi keuangan perusahaan, hasil usaha perusahaan, serta interpretasi kondisi dan potensi perusahaan. Sebagai alat pertanggungjawaban, laporan keuangan bisa menunjukkan perkembangan atau kemunduran perusahaan. Laporan keuangan bisa memprediksi laba perusahaan atau sebaliknya kebangkrutan perusahaan hingga satu tahun ke depan laporan keuangan. Laporan keuangan bisa menjadi alat yang memberikan jaminan kepada pihak-pihak terkait perusahaan terutama pihak pemilik perusahaan (direktur) agar bisa mengelola sumber daya sesuai dengan ketentuan hukum dan peraturan pemerintah yang berlaku. Laporan keuangan memberi petunjuk terkait dasar perencanaan kebijakan dan aktivitas perusahaan pada masa datang dan otorisasi pemakaian dana perusahaan. Sebagai alat yang dapat memberikan informasi kepada investor untuk memperkirakan jumlah waktu dan ketidakpastian penerimaan kas pada masa yang akan datang.

Catatan Atas Laporan Keuangan (Notes to The Financial Statement) merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dari komponen laporan keuangan lainnya agar penjelasan tentang informasi keuangan yang disajikan dalam laporan keuangan lebih lengkap. Laporan keuangan seperti itu bersifat umum berdasarkan prinsip prinsip akuntansi. Laporan-laporan yang bersifat khusus menunjukkan bagian-bagian dari laporan keuangan dntansiengan lebih rinci yang ditujukan kepada bank, kantor pajak, bapepam, dan lain-lain. Laporan keuangan harus dibuat secara periodik yakni tahunan yang mulai dari 1 Januari hingga tanggal 31 Desember yang disebut periode tahun kalender. Periode akuntansi bisa juga dimulai dari tanggal tertentu bukan 1 Januari yang disebut dengan istilah tahun buku. Walaupun periode akuntansi (tahun buku) berupa laporan tahunan, namun bagian keuangan perusahaan masih bisa menyusun laporan keuangan untuk periode yang lebih pendek misalnya bulanan, triwulan atau kuartal.

Laporan keuangan pada periode yang lebih pendek dari satu tahun disebut laporan interim. Investor (penanam modal) biasanya memakai informasi akuntansi investee (penerima modal) untuk mengambil keputusan untuk membeli (investasi) atau melepas saham (divestasi). Investor harus lebih cermat dan hati-hati dalam menanggapi atau memantau setiap perkembangan kondisi kesehatan keuangan investee. Investor sebagai pihak luar dari investee bisa menilai prospek terhadap dana yang akan (telah) diinvestasikannya lewat laporan keuangan investee, apakah menguntungkan (protifable) atau tidak.

Relevansi informasi keuangan dipengaruhi oleh hakikat akuntansi dan materialitasnya. Dalam beberapa kasus, hakikat informasi saja sudah cukup untuk menentukan relevansi laporan keuangan, misalnya pelaporan suatu segmen baru dapat mempengaruhi penilaian risiko dan peluang yang dihadapi perusahaan tanpa mempertimbangkan materialitas hasil yang dicapai segmen itu. Informasi dipandang material jika lalai untuk mencantumkan atau salah dalam mencatat informasi bisa mempengaruhi keputusan ekonomi para pemakai laporan keuangan. Materialitas bergantung pada besarnya pos atau kesalahan yang dinilai sesuai dengan situasi khusus dari kelalaian dalam mencatumkan (omission) atau kesalahan dalam mencatat (misstatement) yang merupakan ambang batas atau titik pemisah dan bukan sebagai karakteristik kualitatif pokok yang harus dimiliki agar informasi lebih berguna sesuai jenis jenis akuntansi.